
Sirah
Asma’ Binti Yazid Jubir Muslimah Zaman Rasulullah
Keberanian dan kecerdasan Asma’ binti Yazid ini jarang ditemui pada masa Nabi.
Asma' binti Yazid merupakan sosok wanita yang pemberani dan tangguh. Dia termasuk dari golongan kaum Anshar yang biasa disebut sebagai Ummu Salamah. Asma', semasa hidupnya, dijuluki juru bicara (jubir) kaum wanita. Sebab tak ada satu pun wanita Arab kala itu yang mampu menandingi kepiawaiannya dalam berkhutbah.
Pemilik nama lengkap Asma' binti Yazid bin Sukun bin Rafi ini pernah terjun langsung dalam perang Yarmuk dan berhasil membunuh sembilan tentara Romawi yang sedang dalam persembunyian. Dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah karya Syekh Muhammad Sa'id Mursi disebutkan, Asma' pernah mendatangi Rasulullah SAW bersama para sahabatnya.
Kemudian, dia berkata kepada Rasulullah: "Engkau bagaikan ibu dan sekaligus ayahku, wahai Rasulullah. Keberadaanku di sini adalah untuk mewakili para wanita. Bahwasannya, Allah telah mengutusmu untuk segenap laki-laki dan perempuan.
Kami mengimanimu dan juga Tuhanmu. Aku akan memberitahukan kepadamu bahwa kami kaum wanita tak mempunyai gerak yang leluasa tak sebagaimana laki-laki. Amal perbuatan kami sebatas perbuatan yang bersifat rumah tangga, tempat pelampiasan nafsu kalian, dan sekaligus untuk mengandung dan melahirkan anak-anak kalian pula.
Kami mengimanimu dan juga Tuhanmu. Aku akan memberitahukan kepadamu bahwa kami kaum wanita tak mempunyai gerak yang leluasa tak sebagaimana laki-laki.
Ini berbeda dengan kaian semua, wahai kaum laki-laki. Kalian melebihi kami dalam hal berjamaah, menjenguk orang sakit, mengantarkan mayat ke kuburan, haji, dan yang lebih utama lagi adalah kemampuan kalian untuk melakukan jihad di jalan Allah. Amal perbuatan kami di saat kalian pergi haji atau melakukan jihad sebatas menjaga harta, men cuci pakaian, dan mendidik anak-anak kalian pula.
Oleh karena itu, kami ingin bertanya kepada kalian, apakah amal perbuatan kami itu pahalanya bisa disetarakan dengan amal perbuatan kalian?"
Mendengar perkataan tersebut, Rasulullah sempat tersentak dan seketika itu langsung menoleh kepada para sahabatnya seraya berkata: "Apakah kalian pernah mendengar sebuah perkataan yang lebih baik daripada perkataan seorang wanita yang sedang membahas permasalahan agamanya?"
Mendengar pertanyaan Rasulullah SAW, para sahabat pun menjawab: "Wahai Rasulullah, kami sama sekali tidak menyangka kalau para wanita mempunyai keinginan mulia semacam itu."
Kemudian, Rasulullah pun menoleh kepada Asma' bin Yazid dan berkata: "Engkau pahamilah dan sampaikanlah apa yang akan aku katakan nanti kepada wanita-wanita selainmu. Bahwa suami dengan baik merawatnya di saat ia sakit, mematuhi perintahnya, pahalanya setara dengan amal perbuatan yang hanya bisa dikerjakan oleh para laki-laki tersebut."
Mendengar jawaban Nabi, Asma' langsung beranjak dan meninggalkan tempat tersebut seraya mengucapkan kalimat: "La illaha illallah."
Keberanian dan kecerdasan Asma' binti Yazid ini jarang ditemui pada masa Nabi. Terlebih, Asma' diriwayatkan berbicara langsung di hadapan Rasulullah SAW beserta para sahabatnya. Keberanian serta tutur kata yang terstruktur itu merupakan bukti kecerdasan serta ketulusan hati Asma' dalam membela agama Allah SWT.
Dalam hidupnya, Asma' binti Yazid mampu meriwayatkan se kitar 80 hadis Nabi Muhammad SAW.
Dalam hidupnya, Asma' binti Yazid mampu meriwayatkan sekitar 80 hadis Nabi Muhammad SAW. Adapun salah satu hadis yang ia riwayatkan adalah, "Bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: Berdusta dilarang kecuali pada tiga tempat. Pertama, seorang suami yang membohongi istrinya demi keharmonisan rumah tangga. Kedua, mendustai musuh di saat melakukan perang. Dan ketiga, mendustai manusia demi misi perdamaian."
Hadis tersebut merupakan hadis sahih atas riwayat Imam Tirmidzi. Asma' binti Yazid meninggal dunia pada 30 Hijriyah. Perjuangan serta kontribusinya dalam sejarah Islam sangat bermakna dan menjadi sebuah teladan yang terkumpul dalam khazanah Islam.
Keteladanan Asma' membekas hingga menembus waktu. Dia memberi contoh jika Muslimah juga berhak bersuara, menyuarakan pendapat, dan melemparkan argumentasi yang selaras dengan nilai-nilai kebaikan. Semoga, kontribusi yang diberikan Asma' dapat dijadikan inspirasi bagi kaum Muslimah di seluruh dunia sekarang.
Disadur dari Harian Republika edisi 24 Januari 2020
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN

Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.