
Kabar Ramadhan
Puasa Melembutkan Hati
Puasa hendaknya membuat seseorang melakukan perbuatan menuju ketakwaan pada Allah.
OLEH ANDRIAN SAPUTRA
Puasa Ramadhan memiliki dampak yang sangat besar terhadap kesehatan jasmani dan rohani. Berbagai penelitian menyebutkan, orang yang berpuasa memiliki kondisi kesehatan fisik lebih baik dibanding yang tidak. Salah satu penyebabnya adalah karena orang yang berpuasa memiliki keteraturan dalam pola makan.
Para pakar juga menyebut bahwa orang yang berpuasa memiliki keadaan psikologis sangat baik. Hal ini dikarenakan orang yang berpuasa dilatih agar mampu mengendalikan hawa nafsunya.
Sejalan dengan hal itu, Pimpinan Askar Kauny, Ustaz Bobby Herwibowo juga mengatakan, orang yang berpuasa sesuai tuntunan Rasulullah SAW akan memiliki hati yang lembut dan tenang. Sebab, menurut dia, secara prinsip orang yang berpuasa tengah menjalankan perintah Allah SWT. Sedangkan orang yang taat kepada Allah akan mendapatkan ketenangan batin.

Lain halnya dengan orang yang tidak berpuasa. Menurut Ustaz Bobby, orang yang tak puasa berarti melawan atau bertentangan dengan perintah Allah. Sedangkan menentang perintah Allah adalah kemaksiatan atau kedurhakaan yang menyebabkan hati seseorang menjadi resah dan gelisah.
"Jadi shaum itu akan membuat hati, pikiran menjadi tenang, menjadi lembut karena kita taat kepada Allah dan karena puasa mengantarkan kita pada derajat takwa," kata Ustaz Bobby, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Ustaz Bobby menukil akhir ayat kedua surah at-Talq: "waman yattaqillaha yajal lahu makhrojan (barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya)’’.
Dari petikan ayat tersebut, menurut Ustaz Bobby, dapat dipahami bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapi oleh orang yang bertakwa. Dengan jalan keluar tersebut, orang yang yang bertakwa akan tenang dalam menjalani hidupnya dan hatinya akan menjadi lembut. Lebih dari itu, dia akan mendapatkan ampunan dan pahala yang berlipat ganda.
"Jadi itu mengapa shaum mengantarkan kita pada derajat takwa. Karena takwa itu manfaatnya banyak. Melembutkan hati, membuat tenang hidup, masalah mudah, rezeki lancar, menghapuskan kesalahan, dan mendapatkan pahala yang besar," katanya.
Dalam pandangan Direktur Pusat Studi dan Konsultasi Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta yang juga pengajar di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta, KH Mustain Nashoha, salah satu fadhilah puasa adalah membuat hati menjadi lembut dan tenang.
Menukil penjelasan Imam al-Mawardi dalam kitab Nukat wal Uyun, Kiai Mustain menjelaskan bahwa puasa hendaknya tidak hanya menahan makan dan minum, tetapi juga membuat seseorang melakukan perbuatan menuju ketakwaan pada Allah.
Seperti menolak syahwat, hawa nafsu, dan meninggalkan perbuatan buruk. Sementara dalam tafsir Al Kabir karya Imam Fakhru Rozi dijelaskan, orang yang berpuasa syahwatnya dan hawa nafsunya berkurang sebab puasa, sehingga hati orang yang berpuasa menjadi lembut.
"Maka hendaknya puasa ini menjadi momentum orang itu melembutkan hatinya, menjadikan hati semakin dekat kepada Allah," katanya.
Lebih lanjut kiai Mustain mengatakan, orang yang puasa akan semakin semangat melakukan ketaatan meninggalkan kemaksiatan. Orang yang berpuasa juga akan lebih mudah diterima taubatnya. Sebaliknya orang yang tidak berpuasa dan selalu melakukan kemaksiatan maka hatinya akan semakin gelap dan keras sehingga berdampak pada perilaku yang buruk.
Sebagaimana pendapat Hasan Basri bahwa ketika seseorang meninggalkan ketakwaan maka dosanya akan menumpuk. Dosa itu akan menggelapkan hati dan menjadikan hatinya keras sehingga jauh dari Allah.
Kiai Mustain mengatakan, dalam kitab Hasyiyah Al Jamal dijelaskan, puasa itu semestinya menghasilkan dua zuhud. Pertama, zuhud wajib yakni meninggalkan perbuatan yang diharamkan Allah. Kedua, zuhud sunah yaitu puasa hendaknya bisa melembutkan hati dan bisa melaksanakan perbuatan yang bermanfaat. Dengan demikian, orang yang berpuasa akan memiliki fadhilah yaitu lembut hatinya, baik sangka, dan tidak melakukan kejelekan.
"Maka puasa ini penghalang hati yang keras, penghalang melakukan kemaksiatan. Kalau orang ingin lembut hatinya dengan puasa, syaratnya adalah tidak boleh berkata kotor, tak boleh menghina, mengumpat.’’
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN

Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.