Perajin menyablon sajadah di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (14/4/2022). Menurut perajin pada bulan Ramadhan kali ini permintaan jasa sablon sajadah meningkat 50 persen dengan pesanan mencapai 20 kodi per hari. | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Ramadhan

Berpuasa tak Luruhkan Produktivitas

Tidak ada alasan bagi umat Islam untuk bermalas-malasan di bulan Ramadhan.

OLEH MUHYIDIN

Ketika menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, umat Islam akan menahan lapar dan haus sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun, hal itu bukan menjadi alasan untuk bermalas-malasan. Justru, ibadah puasa yang dijalani dapat menambah produktivitas.

Doktor bidang tafsir dan ilmu Alquran lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir, Muchlis Hanafi menjelaskan, puasa merupakan media atau sarana untuk menyucikan jiwa orang-orang beriman agar bisa menjadi manusia yang bertakwa. Ketika seseorang itu memiliki hubungan yang baik dengan Allah SWT, hubungannya dengan manusia pun akan baik.

 “Nah, di situlah korelasinya. Jadi orang-orang yang jiwanya bersih, hatinya suci, ikhlas dalam bekerja, itu pasti akan menambah produktivitasnya,” ujar Muchlis kepada Republika, belum lama ini.

Dia menuturkan, Rasulullah SAW bersama sahabatnya dan para ulama salaf juga menjadikan bulan Ramadhan sebagai musim kebaikan dan menjadikannya momentum untuk bercengkerama dengan Alquran. Selain itu, menurut dia, dalam sebuah hadis juga dikatakan bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang sangat dermawan, lebih-lebih di bulan Ramadhan. Begitu juga para sahabat dan ulama salaf, berlomba-lomba untuk mengkhatamkan Alquran di bulan Ramadhan.

photo
Perajin menyablon sajadah di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (14/4/2022). Menurut perajin pada bulan Ramadhan kali ini permintaan jasa sablon sajadah meningkat 50 persen dengan pesanan mencapai 20 kodi per hari yang dibandrol dengan tarif Rp 1.500 per sajadah. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

“Kedermawanan beliau itu diumpamakan seperti angin yang bertiup kencang. Jadi, di sini ada hubungannya antara Alquran, Ramadhan, kedermawanan,” ucap dia.

Meskipun berpuasa di bulan Ramadhan, menurut dia, semangat juang dan produktivitas Rasulullah dan para sahabat tak pernah luruh, bahkan bertambah. Hal ini terbukti ketika Rasulullah dan para sahabat berjuang saat Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan.

“Jadi di bulan Ramadhan itu banyak peristiwa bersejarah. Pada masa Rasulullah itu, Perang Badar terjadi di bulan Ramadhan. Fathu Makkah juga di bulan Ramadhan. Bahkan, proklamasi kemerdekaan kita juga di bulan Ramadhan,” kata kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran ini.

Karena itu, menurut Muchlis, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk bermalas-malasan di bulan Ramadhan. “Justru di sini saatnya kita produktif. Di saat spiritualitas kita sedang meningkat, sedang dekat-dekatnya dengan Allah, itu justru akan melahirkan produktivitas,” jelas Muchlis.

Sementara itu, dokter sekaligus figur publik Lula Kamal memberikan tips agar umat Islam tetap bisa menjaga produktivitas dan kebugaran di bulan Ramadhan. Pertama, menurut dia, saat makan sahur, hendaknya orang yang akan berpuasa tidak terlalu banyak makan.

“Jadi kalau bisa, sahur itu tidak terlalu banyak. Terus ngambilnya itu yang karbohidratnya kompleks, sehingga dibakarnya bisa pelan-pelan,” ujar Lula.

Dia juga menyarankan agar mengonsumsi makanan berkuah saat sahur dan menghindari makanan yang digoreng. Apalagi, saat ini harga minyak goreng mahal. “Karena semua yang digoreng, semua yang kebanyakan garam atau micin, itu pasti nanti akan menambah haus kita,” ucap Lula.

Kedua, lanjut dia, agar tetap bugar di bulan Ramadhan hendaknya umat Islam menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga dan istirahat yang cukup. Misalnya, menjelang buka puasa bisa melakukan olahraga kardio, seperti berjalan, lari, joging, dan lain-lain.

photo
Pekerja melakukan pengepakan sarung karakter untuk anak di Desa Bakalankrapyak, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (14/4/2022). Perajin sarung mengatakan, saat bulan Ramadhan sarung anak dengan gambar karakter tokoh kartun kegemaran anak-anak tersebut permintaanya naik hingga 40 persen dibanding hari biasa. - (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

“Jadi, kalau sudah jam lima ke atas kita bisa olahraga. Kemudian, jam setengah enam sudah selesai, itu olahraganya sambil nunggu kita buka puasa,” kata dia.

Tips yang ketiga, menurut dia, saat berbuka puasa hendaknya tidak terlalu banyak mengonsumsi yang manis-manis sehingga setelah Ramadhan terhindar dari penyakit diabetes. Saat berbuka puasa juga disarankan tidak terlalu makan banyak agar bisa produktif melakukan shalat Tarawih.

“Jadi memang mesti benar-benar diatur. Cuma kita di bulan Ramadhan sebenarnya sudah dikasih jadwal yang udah dirapihin sama Allah. Betul-betul rapi. Kalau kita ngikutin dengan baik, pasti kita lebih sehat,” jelas dia. 

Dengan mengikuti beberapa tips tersebut, umat Islam tidak hanya akan maksimal melakukan ibadah, tapi juga akan menjadi lebih bugar setelah bulan Ramadhan. “Jadi kita sudah punya modal banget selama sebulan ini, sehingga saat keluar Ramadahan itu bukan cuma ibadah yang kita dapat, tapi juga termasuk lebih bugar,” kata Lula.

photo
Sejumlah peserta membidik sasaran pada kompetisi panahan Gebyar Ramadhan di Kelurahan Nunu, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (14/4/2022). Kompetisi Panahan Gebyar Ramadhan tersebut diselenggarakan untuk menyemarakkan bulan suci ramadhan. - (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Hal senada juga disampaikan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, Syarief Hasan Lutfie. Menurut dia, selama Ramadhan umat Islam harus tetap menjaga asupan makanan yang cukup pada saat sahur maupun buka puasa. Agar tetap bugar, kata dia, juga penting melakukan olahraga yang teratur dan disiplin dalam menjalankan aktivitas.

“Setelah sahur bisa gerak badan untuk seluruh sendinya. Kemudian, juga bisa melakukan olahraga yang inti, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, berlari. Silakan dilakukan sesuai kemampuannya,” ujar dosen Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah ini.

Dia menjelaskan, bulan Ramadhan merupakan momentum untuk meningkatkan ketahanan tubuh melalui pola makan yang sehat. Di bulan suci ini, umat Islam juga harus menyiapkan diri untuk meningkatkan ketakwaan.

Dengan menjalankan ibadah puasa, menurut dia, umat Islam akan menjadi pribadi yang lebih empati, toleran, dan bisa mengontrol emosi serta nafsunya. Saat mendengarkan tausiah atau mengaji, menurut dia, secara fisiologis juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh.

“Jadi, dia bukan sekadar hanya baca Alquran, tapi juga pengaruh terhadap fisiknya juga. Itu perlu ada rutinitas. Mungkin di hari-hari biasa itu jarang dilakukan, tapi ini dengan motivasi yang tinggi di Ramadhan menjadi momentum untuk menjadi lebih sehat lahir batin maupun spiritual.’’

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.