BULUNGAN -- Provinsi Kalimantan Utara kembali menggelar lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) bagi para mualaf dengan pembukaan oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang di Malinau Seberang, Kabupaten Malinau, Kamis (14/4) sore.

MTQ muallaf yang pertama diselenggarakan di Kantor Wali Kota Tarakan pada Jumat (10/5/2019). Acara ini digelar sebelum pandemi Covid-19. Banyak orang antusias untuk meramaikannya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mencatat ada banyak muallaf di sana. Mereka tersebar di banyak tempat di provinsi tersebut. Pemprov setempat menilai perlu ada perhatian serius untuk mereka agar keimanan mereka meningkat dan memahami ajaran Islam yang sejuk. 

Mereka diharapkan mampu menghayati pesan takwa yang disampaikan langsung oleh Allah dalam Alquran. Ada pesan mengenai kitab Alquran yang didalamnya sama sekali tak ada keraguan dan menjadi petunjuk bagi orang bertakwa. Orang bertakwa adalah mereka yang mengimani kegaiban dan mendirikan shalat dan mensyukuri rezeki yang mereka dapatkan dari Allah.

Alquran juga banyak mengandung doa dan harapan beserta etika untuk menyampaikannya, seperti yang ada dalam surat pembuka (al-Fatihah). Berdasarkan surat tersebut, doa sebaikanya dimulai dengan pujian untuk Allah (alhamdulillahi rabbil 'alamin). Kemudian pengagungan nama-nama baiknya (arrahmanirrahim). Dilanjutkan dengan kesungguhan mengimani Allah (iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in).

Setelah itu barulah seseorang menyebutkan doa dan harapannya. Dalam surat pembuka itu, doa yang dipanjatkan adalah memohon kepada Allah agar menunjukkan jalan yang lurus (ihdinas shirathal mustaqim) . Artinya adalah kemudahan dalam menjalani kehidupan. Kemudian dilanjutkan dengan doa lainnya.

MTQ Muallaf yang pertama di Kalimantan Utara diikuti seluruh kabupaten/kota setempat. Di antaranya ada 35 kafilah Kabupaten Bulungan, 53 kafilah Kabupaten Malinau, 15 kafilah Kabupaten Nunukan, 15 kafilah KTT dan 40 kafilah Kota Tarakan.

Dalam MTQ muallaf kali ini, ada puluhan peserta datang meramaikan acara tersebut. Acara ini diikuti lima kafilah kabupaten/kota di Kalimantan Utara dengan total peserta 190 orang. Kafilah Kabupaten Bulungan mengutus 20 perwakilan, Kabupaten Nunukan 27 orang, Kabupaten Tana Tidung 30 orang, Kota Tarakan 38 orang. Sedangkan tuan rumah, Kabupaten Malinau mengutus 75 perwakilan.

Panitia menyelenggarakan sejumlah perlombaan, di antaranya adalah azan. Ini adalah lomba yang menunjukkan keindahan suara para pemanggil orang untuk shalat berjamaah di masjid setempat. Kefasihan melafalkan makhraj huruf juga termasuk dalam penilaian.

Lomba berikutnya adalah tilawah Alquran. Seperti lomba adzan, tilawah Alquran juga mengharuskan si peserta melafalkan makhraj huruf dengan benar. Peserta juga wajib menerapkan hukum tajwid dalam membaca Alquran. Plus keindahan nagham seperti Bayati, Shaba, Hijaz, Ras, Nahawand, dan Jiharkah.

Lomba lainnya adalah hafalan atau hifzhul quran. Penguji biasanya akan membaca sepotong ayat Alquran. Kemudian peserta diharuskan meneruskan beberapa ayat setelahnya. 

 "Selamat bertanding, dan yang terpenting ialah silaturahmi terus terjaga," kata dia dalam pembukaan MTQ Mualaf Ke-2 Kalimantan Utara 2022 yang dipusatkan di Masjid At Taqwa Malinau Seberang.

Pada kesempatan ini, Gubernur Zainal A Paliwang juga menyerahkan bantuan uang Rp 50 juta untuk Masjid Raudhatul Jannah dan Masjid At Taudih, serta 50 sarung masing-masing untuk Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Malinau dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Malinau.

Ketua Panitia MTQ Mualaf Ke-2 Provinsi Kalimantan Utara Iramsyah Noor mengatakan kegiatan diselenggarakan selama tiga hari, 14-17 April 2022. "Selain itu, diselenggarakan pula Pesantren Ramadan. Kesemuanya untuk menumbuhkan ukhuwah islamiah serta silaturahmi," ujarnya.

Ketua Muallaf Provinsi Kalimantan Utara Susiani berharap, Pemprov Kaltara dan seluruh kabupaten/kota memberi dukungan dan perhatian penuh bagi seluruh mualaf di daerah itu."Kami juga memohon kepada ketua-ketua mualaf kabupaten/kota terus memberi penguatan dan dukungannya," ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat