Penjual memperlihatkan jajanan jalangkote di salah satu industri rumahan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/5). Jalangkote yang terbuat dari terigu berisi mie dan kentang serta telur tersebut merupakan salah satu berbuka puasa bagi masyarakat muslim | ANTARA FOTO

Kabar Ramadhan

Belajar Sabar dari ‘Menghilangnya’ Jalangkote

Jalangkote sudah menjadi salah satu ikon dari 10 daftar menu kuliner resmi Kota Makassar.

Bagi warga Makassar, jalangkote merupakan salah satu menu wajib saat akan berbuka puasa. Di setiap bazar Ramadhan yang digelar di beberapa tempat, jalangkote dipastikan ada dalam meja jajanan.

Jalangkote sudah menjadi salah satu ikon dari 10 daftar menu kuliner resmi Kota Makassar. Berbagai catatan sejarah menyebutkan bahwa jalangkote berasal dari dua kata, yakni "jalang" yang berarti jalan dan "kote" berarti berkotek-kotek atau berteriak.

Jalangkote dulu dijajakan oleh anak kecil dari rumah ke rumah dengan teriakan khas. Sekilas, jajanan ini mirip dengan pastel. 

Jalangkote berisi potongan telur, ubi jalar yang dipotong kecil menyerupai dadu, serta seperti taoge. Jalangkote umumnya menggunakan campuran saus cabai, sedikit cuka, dan gula pasir. 

Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng menjadi ujian bagi pedagang jalangkote. Salah satunya Hasnah. 

Baginya dan pedagang gorengan lainnya, minyak sawit menjadi kunci mempertahankan usaha untuk menafkahi keluarga. Dia adalah pelaku UMKM di kawasan Antang Makassar, bagian timur kota itu, yang telah menjajakan jalangkote sejak beberapa tahun. 

Penggemar jalangkote, Zakir Sabhara, berusaha mengambil sisi positif dari "menghilangnya" pedagang jalangkote. Dia menjadikan ini momen untuk mengurangi jajan gorengan. 

Menurut Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini, terlalu banyak mengonsumsi gorengan berdampak negatif bagi konsumen. Zakir yang mengambil studi kimia itu menjelaskan, minyak goreng akan mengalami kenaikan ikatan rantai asam lemak tak jenuh, penurunan ikatan jenuh, polimerisasi, dan oksidasi.

Perubahan tersebut dapat menimbulkan efek karsinogenik (berpotensi menyebabkan kanker) akibat perubahan struktur dan perubahan sifat kimiawi minyak. Oleh karena itu, dia tidak menyarankan menggunakan minyak jelantah yang telah dipakai berulang-ulang, terutama saat minyak goreng mahal.

Agar gorengan yang dimakan, misalnya, jalangkote, tetap sehat dan nikmat, disarankan untuk menggoreng jalangkote dengan minyak sedikit atau secukupnya. Jangan menggunakan minyak berulang kali.

"Makan gorengan memang dapat meningkatkan nafsu makan. Itu jika kita mengikuti aturan pemakaiannya, misalnya, hanya dua hingga tiga kali penggorengan saja," katanya. 

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak seluruh pencinta gorengan mengganti atau mengurangi kudapan tersebut dengan cara menambah porsi rebusan. Menurut dia, hampir setiap orang di Makassar sejak kecil terbiasa mengonsumsi makanan dari hasil rebusan dan dibakar. Makanan dengan hasil rebusan dan bakar juga disebutnya lebih menyehatkan dari makanan yang digoreng.

Dia mengajak warganya berkreasi dengan menu yang direbus dan dibakar. “Bukan dihilangkan makanan gorengannya, tapi dikurangi saja dulu sementara," kata Danny.

Menyikapi masalah minyak goreng itu, para mubalig mengajak umat Islam lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Kelangkaan dan mahalnya minyak goreng menjadi salah satu tantangan bagi kaum Muslim, khususnya ibu rumah tangga, untuk lebih bersabar dalam menyajikan menu-menu sehat dan berkah kepada anggota keluarganya.

Salah seorang mubalig kondang Makassar Ustaz Ashar Tamanggong selalu mengingatkan masyarakat untuk lebih bersabar, apalagi pada bulan suci Ramadhan. Menurut dia, sabar adalah suatu sikap menahan keinginan serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. 

Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Dalam ajaran Islam, terdapat keutamaan sikap sabar yang bisa didapatkan oleh orang yang menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Allah SWT akan memberikan kemuliaan bagi hamba-Nya yang dapat menghadapi setiap ujian dengan penuh kesabaran. Bukan hanya itu, sikap sabar juga dapat mendorong setiap orang untuk terus bertawakal kepada Allah SWT, berusaha dan berserah diri hanya kepada Allah SWT.

photo
Penjual menyusun jajanan jalangkote yang akan dimasak di salah satu industri rumahan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/5). Jalangkote yang terbuat dari terigu berisi mie dan kentang serta telur tersebut merupakan salah satu berbuka puasa bagi masyarakat muslim setempat. Jajanan khas Makassar tersebut dijual seharga Rp1.500 per buah. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/kye/18 - (ANTARA FOTO)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.