
Kabar Ramadhan
Baznas Yogyakarta Gelar Pesantren Dhuafa
Terdapat 50 peserta pesantren dhuafa Baznas yang berasal dari beragam pekerjaan
YOGYAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan program pesantren untuk warga miskin atau dhuafa. Pada tahun ini kegiatan tersebut tidak lagi dipusatkan di Masjid Diponegoro, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, tapi disebar di berbagai masjid di kota tersebut.
"Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka peserta yang biasanya mengikuti kegiatan terpusat di Masjid Diponegoro, pada tahun ini peserta disebar di berbagai masjid," kata Ketua Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari di Yogyakarta, Ahad (3/4).
Terdapat 50 peserta yang berasal dari beragam pekerjaan, mulai dari buruh bangunan hingga pengayuh becak yang tercatat mengikuti pesantren tersebut pada tahun ini. Peserta akan mengikuti kegiatan di masjid terdekat, sesuai tempat tinggalnya, dan diberi tugas untuk membantu takmir dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan selama Ramadhan.
Mereka diperbantukan menjadi marbut di tiap masjid. "Bisa bertugas membantu membersihkan masjid dan mengikuti kegiatan ibadah di masjid tersebut," kata Syamsul.
Sekretaris Baznas Kota Yogyakarta Misbachruddin mengatakan, kegiatan pesantren dhuafa digelar pertama kali pada 2016 dan menjadi kegiatan rutin tahunan Baznas setiap Ramadhan. Dia mengatakan, program tersebut dihentikan pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19 dan adanya berbagai aturan pembatasan ibadah yang ditetapkan pemerintah untuk menekan potensi penularan Covid-19 yang makin meluas. Pada 2022 kegiatan tersebut kembali digelar.
Misbachruddin menyebut, tidak ada penurunan antusiasme masyarakat mengikuti pesantren dhuafa. "Sekitar dua pekan sebelum Ramadhan, kuota pendaftaran sudah terpenuhi dan tahun ini dimungkinkan diikuti peserta perempuan karena tidak lagi dikumpulkan bersama di Masjid Diponegoro," kata dia.
Misbachruddin berharap, kegiatan pesantren duafa tersebut dapat meningkatkan aspek spiritual seluruh peserta dan peserta terbantu secara finansial. Seperti penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, setiap peserta pesantren dhuafa akan mendapat semacam insentif sebesar Rp 1 juta dan bahan makanan senilai Rp 250 ribu.
"Dana diberikan dua tahap, yaitu di awal kegiatan Rp 500 ribu dan sisanya saat pesantren berakhir," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN

Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.