Sejumlah tamu mengambil makanan ketika berbuka puasa di Malaka Restaurant, Mercure Jakarta Batavia, Senin (4/4/2022). Ramadhan kali ini, Mercure Jakarta Batavia dibawah payung program Accor Ramadan Wonderful Indonesia mengangkat salah satu destinasi wisat | Prayogi/Republika.

Kabar Ramadhan

Legitnya Kicak dan Colenak

Kicak awalnya merupakan makanan manis yang diciptakan hanya untuk sultan.

OLEH GUMANTI AWALIYAH 

Ingin menikmati takjil-takjil spesial di bulan Ramadhan ini? Tak usah bingung. Anda bisa menyambangi restoran di Hotel Accor Jakarta, Tangerang ataupun Bogor. Ada apakah di sana?

Selama bulan suci Ramadhan 1443 H ini, hotel-hotel dari grup Accor menyiapkan menu spesial untuk berbuka puasa dan secara khusus mengangkat makanan lokal. Di antaranya, colenak dan kicak sebagai takjil. Untuk makan beratnya, ada itik bumbu rempah.

Executive Chef Hotel Mercure Pantai Indah Kapuk (PIK) Agus Setiono mengungkapkan, pihaknya sengaja memilih kicak sebagai sajian takjil bagi para tamu. Kicak merupakan kudapan tradisional asal Yogyakarta yang bisa dikatakan sudah jarang ditemukan.

"Menu ini biasanya hanya ada di bulan Ramadhan, tidak tersedia di bulan lainnya," jelas Agus saat berkunjung ke kantor Republika, belum lama ini.

Menurut Agus, kicak awalnya merupakan makanan manis yang diciptakan hanya untuk sultan. Kudapan ini terbuat dari beras ketan yang ditumbuk halus menjadi jadah. Selanjutnya, jadah dimasak hingga pulen dan dicampur dengan gula merah, parutan kelapa, pandan, serta irisan buah nangka.

Sementara, colenak merupakan makanan ringan khas Bandung yang telah ada sejak 1940-an. Aslinya, colenak yang merupakan singkatan dari 'dicocol enak' terdiri atas tapai atau peuyeum dan unti (kelapa parut yang dicampur gula jawa).

"Nah bedanya kami kreasikan ini dengan parutan keju di atasnya, jadi ada perpaduan baratnya juga. Hidangan ini bisa disajikan hangat-hangat dan cocok untuk disantap sebagai takjil," kata Agus.

Untuk menu utama, Chef Agus menghidangkan itik berempah. Ini adalah hidangan bebek yang diungkep dengan bumbu-bumbu rempah khas Indonesia, seperti serai, ketumbar, jinten, kayu manis, kemudian dipanggang.

Itik berempah, menurut Agus, adalah menu hasil kreasinya sendiri. Untuk teman makannya, ada dua pilihan sambal, yakni sambal mangga dan sambal terasi. Hmmm... sangat menggoda.

Dagang takjil di Rangkas Bitung

Sejumlah pedagang takjil pada Ramadhan 1443 Hijriah di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dipadati pembeli untuk memenuhi keperluan makanan berbuka puasa."Kami puasa hari kedua ini merasa kewalahan melayani pembeli, " kata Nani (45) seorang pedagang takjil di Jalan Multatuli Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.

Mereka pembeli makanan takjil untuk berbuka puasa juga di antaranya terdapat warga dari Pandeglang dan Serang. Para pedagang di sini dipadati pembeli mulai pukul 15.00 WIB sampai puku 17.30 WIB hingga menimbulkan kemacetan lalu lintas di ruas Jalan Multatuli Rangkasbitung.

Mereka puluhan pedagang takjil itu menggelar aneka makanan di sekitar ruas Jalan Multatuli Rangkasbitung dengan membuat tenda."Kami berjualan takjil setiap Bulan Ramadhan dan bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp300 ribu permukaan hari dari modal Rp1,5 juta, " katanya menjelaskan

Aminah (45) seorang pedagang takjil di Jalan Sunankalijaga Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya berjualan hanya pada Bulan Ramadhan untuk membantu ekonomi keluarga.

Pengalaman tahun lalu setiap hari bisa menghasilkan keuntungan Rp200 ribu/ hari dengan modal Rp1,1 juta."Saya kira omzet pendapatan itu tidak jauh dengan tahun lalu," katanya.

Keuntungan sebesar itu, dirinya merasa terbantu ekonomi keluarga, sehingga bisa menyisihkan hasil berjualan tersebut. "Saya kira Bulan Ramadhan itu membawa berkah, karena usahanya laku dan setiap hari habis," katanya.

Pedagang takjil untuk berbuka puasa itu menyediakan aneka makanan mulai kuliner, sayur mayur, lauk pauk, daging, kolak, nasi merah, gado-gado, asinan, jus es, bubur sumsum dan minuman manis.

Selain itu juga pedagang takjil menjual khas makanan tradisional, seperti bugis, dadargulung, papais, pasung, jojorong dan lainnya.Adapun, kata dia, harga yang dijual makanan takjil dari Rp 1.000 sampai Rp 50 ribu.

"Kami berjualan takjil itu hasil produksi sendiri juga sebagian mengambil dari orang lain," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan sebagian besar para pedagang takjil itu para pelaku UMKM dan mereka memiliki kualitas juga higienis dalam produksinya.Selain itu juga mereka menjual produksinya melalui digitalisasi secara online. "Kami membina pelaku usaha itu agar tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.