
Lensa Ramadhan
Pemantauan Hilal di Jakarta dan Bandung
Hilal tidak tampak karena terhalang cuaca yang berawan.
Hilal menjadi tanda berakhirnya bulan dalam penanggalan Islam untuk memasuki bulan baru. Biasanya, pengamatan hilal dilakukan untuk menentukan jatuhnya bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Terlihat pasca matahari terbenam atau pada sekitaran maghrib. Sebab intensitas cahayanya rendah, ukurannya tipis, dan kerap tertutup cahaya matahari.

Untuk menentukan dimulainya bulan Ramadhan tahun ini, Kemenag melakukan pemantauan hilal di 101 wilayah Indonesia. Tidak hanya dilakukan oleh lembaga resmi pemerintah, namun berbagai elemen lain yang juga ikut melakukan hal yang sama.

Lembaga Falakiyah Ponpes Al Hidayah di Masjid Al-Musyari'in Basmol Jakarta Barat menerjunkan dua teleskop untuk memantau hilal, satu alat tersebut di taruh di sisi paling atas dekat kubah masjid dan satu alat berada di sisi lantai tiga masjid. Imah Noong Lembang Bandung Barat menggunakan teleskop ioptron 60 AZ Mount, dan teleskop 70 ioptron EQ Mount.

Kemenag menggunakan aturan baru berdasarkan kriteria MABIMS yang telah disepakat 2021 lalu. Kalau gunakan kriteria baru, Pantauan hilal di dua lokasi tersebut belum terlihat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN

Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.