Warga Negara Asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (4/12/2021). Badan Pusat Statistik mencatat secara kumulatif jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada periode bulan Januari-Oktober 2021 tercat | ANTARA FOTO/Fauzan

Ekonomi

Menparekraf Incar Peningkatan Kunjungan Wisman

Kunjungan wisman pada Januari 2022 hanya mencapai 143,7 ribu kunjungan.

JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkirakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini akan melebihi target yang telah ditetapkan. Hal ini seiring dengan kebijakan pembebasan karantina di seluruh pintu masuk Indonesia bagi kedatangan warga asing.

Kebijakan tersebut diharapkan akan kembali memacu industri pariwisata yang terhantam pandemi dalam dua tahun terakhir. "Keputusan tersebut efektif per hari ini (21/3), tapi implementasinya menunggu surat edaran yang terbaru. Arahan presiden ini harus direalisasikan dan sedang memastikan besok (hari ini) diharapkan terbit surat edarannya," kata Sandiaga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/3).

Target kunjungan wisman tahun ini sebanyak 1,8 juta hingga 3,6 juta kunjungan. Pemerintah belum merevisi target tersebut dan masih terus menunggu sejumlah relaksasi aturan dalam penanganan pandemi. "Saya cukup optimistis akan ada potensi melebihi target dari wisman yang kami bidik," kata Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan, kebijakan relaksasi itu diambil berdasarkan hasil evaluasi bebas karantina yang diterapkan untuk pintu masuk Bali, Batam, dan Bintan. Angka kasus positif Covid-19 di tiga daerah itu relatif rendah dan tren penambahan kasusnya semakin turun.

Kendati demikian, ia menekankan, upaya tracing, testing, dan treatment masih harus diperkuat kembali. Selain itu, penerapan aplikasi PeduliLindungi juga akan tetap diberlakukan di sejumlah tempat publik.

Seiring dengan perluasan bebas karantina, Sandiaga mengatakan, pemerintah akan memperluas cakupan negara yang mendapatkan fasilitas visa on arrival (VOA). "Ini sangat positif untuk peningkatan kualitas kunjungan (wisman) dan harapannya kita bisa terus siapkan standar terbaru untuk pelayanan di Indonesia," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman per Januari 2022 hanya mencapai 143,7 ribu kunjungan. Angka itu relatif sangat kecil dibandingkan kunjungan wisman sebelum adanya pandemi Covid-19. Pada Januari 2020, angka kunjungan wisman ke Indonesia sebelum Covid-19 merebak masih mampu menembus level 1,3 juta kunjungan. Kendati demikian, angka kunjungan wisman pada Januari 2022 mulai menunjukkan peningkatan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Kunjungan wisman pada Januari 2022 mengalami peningkatan 13,62 persen dibandingkan Januari 2021. Jadi, awal tahun ini diawali dengan peningkatan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto.

Dilihat dari asal negara, mayoritas wisman datang dari Timor Leste yang sebesar 53,2 persen. Kemudian, diikuti Malaysia sebanyak 29,2 persen dan Cina 2,4 persen.

Sementara itu, dari jenis moda angkutan, paling banyak masuk melalui jalur darat sebesar 65,7 persen. Kemudian, terbanyak kedua melalui transportasi laut sebesar 24,2 persen dan pesawat terbang 10,1 persen.

Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada Januari 2022 tercatat mencapai 42,43 persen. Angka okupansi kamar hotel itu turun 9,14 poin dibandingkan Desember 2021, tapi mencatatkan kenaikan 12,08 poin dibandingkan Januari 2021. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sandiaga Salahuddin Uno (sandiuno)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat