Ilustrasi tim puslabfor menginvestigasi kasus kematian empat orang tersetrum di Pulogadung. | ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.

Jakarta

Puslabfor Dilibatkan Usut Kematian Empat Orang Tersetrum

Empat orang penghuni rumah dilaporkan tewas diduga karena tersetrum aliran listrik di Jalan Pulomas Barat 12

JAKARTA — Penyidik Polres Metro Jakarta Timur (Polrestro Jaktim) mengumpulkan sejumlah bukti untuk mencari tahu penyebab kematian empat orang yang diduga terkena setrum aliran listrik di Pulogadung, Jaktim, pada Ahad (20/3) malam WIB.

Kepala Polrestro Jaktim Kombes Budi Sartono menjelaskan, jajarannya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk mengungkap pemicu tewasnya empat orang yang terdiri atas pasangan suami istri, pengasuh, dan bayi.

"Jajaran Polres Metro Jakarta Timur datang memastikan pelaksanaan olah TKP, memastikan kejadian itu benar dari korsleting atau tidak sehingga kami memanggil saksi ahli dari Puslabfor," kaya Budi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (21/3).

Dia menjelaskan, aparat untuk saat ini belum dapat meminta informasi lebih lanjut dari pihak keluarga korban. Karena itu, penyidik akan meminta keterangan tambahan jika suasana duka sudah berlalu. "Jadi, sementara masih meminta informasi secara lisan nanti ketika kedukaan sudah selesai, kami akan minta secara tertulis, akan panggil ke polres atau di tempat," ujar Budi.

Empat orang penghuni rumah dilaporkan tewas diduga karena tersetrum aliran listrik di Jalan Pulomas Barat 12, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jaktim, pada Ahad sekitar pukul 18.00 WIB. Insiden itu bermula saat sang ibu sedang memandikan anaknya di bak mandi. Tiba-tiba, ada aliran listrik, yang dugaan awal berasal dari korsleting shower pemanas air.

Kemudian, ibu dan anak tersebut tersengat aliran listrik. Sang ibu pun berteriak minta tolong hingga datang pengasuh bayi ke arah suara tersebut. Tak lama berselang, suami yang saat itu sedang makan juga bergegas mendatangi sumber suara. Namun, karena ingin langsung menolong, justru keduanya juga ikut menjadi korban. Mereka pun meregang nyawa di lokasi.

Jenazah keempat korban baru dapat dievakuasi petugas sekitar pukul 21.46 WIB. Jenazah baby sitter langsung dibawa terpisah karena dimakamkan di kampung halaman di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sementara jenazah suami istri dan sang bayi dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven, Jakarta Utara.

Adik salah satu korban, Fauziah, menuturkan, kakaknya yang bekerja sebagai baby sitter di rumah tersebut. Dia menjelaskan, selain kakaknya, korban lainnya adalah pemilik rumah sepasang suami istri dan bayinya. "Ibunya sedang mandiin anaknya, susternya nolongin, bapaknya nolongin. Bayinya kurang lebih usia dua tahun," kata Fauziah saat ditemui di lokasi pada Ahad malam WIB.

 
Ibunya sedang mandiin anaknya, susternya nolongin, bapaknya nolongin. Bayinya kurang lebih usia dua tahun
 
 

Fauziah menjelaskan, kakaknya yang bernama Suratni berusaha membantu ketika mendengar teriakan minta tolong dari majikannya. Namun, korban malah ikut tersetrum aliran listrik yang belum diketahui asalnya. Saat ditemukan, dia melanjutkan, semua jenazah terkumpul menjadi satu.

"Baby sitter sama Bapak mau nolongin, ternyata lengket-lengketan. Menempel semua (korban). Ini sudah dilepasin," ujar Fauziah.

Menurut dia, kakaknya sudah bekerja sebagai pengasuh bayi bagi keluarga korban sekitar dua tahun atau sejak bayi baru lahir. Fauzih menuturkan, jenazah keempat korban baru dapat dievakuasi sekitar pukul 21.46 WIB. Jenazah Suratni langsung dibawa ke Kabupaten Wonogiri untuk dimakamkan di kampung halaman. "Dibawa pulang langsung," ujar Fauziah. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat