Warga memperbaiki tenda yang didirikan di depan rumahnya yang rusak akibat gempa di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, Senin (7/3/2022). | ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.

Nasional

Pencarian Korban Gempa Pasaman Dihentikan

Jumlah korban meninggal akibat gempa di Kabupaten Pasaman Barat bertambah.

PASAMAN—Masa pencarian terhadap korban gempa dan tanah longsor di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat dihentikan sejak Ahad (6/3). Dandim 0305/Pasaman Letkol Kav. Hery Bhakti, mengatakan total pencarian korban telah dilakukan selama 10 hari.

Awalnya pencarian dilakukan selama tujuh hari. Lalu, diperpanjang selama tiga hari. “Setelah penambahan hari pencarian korban tidak ditemukan, dinyatakan meninggal,” kata Hery, akhir pekan lalu.

Di Kabupaten Pasaman, tepatnya di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, masih ada empat orang korban tertimbun tanah longsor masih dinyatakan hilang. Di sana ada 6 korban tertimbun longsor. Yang berhasil ditemukan hanya 2 orang.

Dua orang yang telah ditemukan adalah Rodi (32 tahun) dan Suar (56). Rodi ditemukan pada 26 Februari 2022 lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian, Suar ditemukan kemarin, Rabu (2/3) sekitar pukul 10.06 WIB.

Empat orang yang masih belum ditemukan, yakni Safar (49), Manir (50), Sendri (32), Upiak Madan (27). Di Pasaman Barat, total korban meninggal sebanyak 10 orang. Sememtara korban meninggal di Kabupaten Pasaman 8 orang.

Sebelumnya, jumlah korban meninggal akibat gempa di Kabupaten Pasaman Barat berjumlah 9 orang. Namun, pada Senin (7/3), jumlah korban bertambah satu orang.

"Ada penambahan korban jiwa akibat gempa. Dengan demikian jumlah korban meninggal menjadi 10 orang hingga saat ini," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pasaman Barat Edi Murdani di Simpang Empat, Senin.

photo
Warga korban gempa mengambil bantuan sembako di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Senin (7/3/2022). - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.)

Ia mengatakan satu orang tambahan yang meninggal dunia atas nama Erdina umur (27) warga Kampung Tangah Kajai Kecamatan Talamau yang mengungsi akibat gempa. Ia meninggal dunia setelah korban diantar keluarga ke RS Yarsi dengan kondisi gagal nafas dengan penyebab kematian yang belum diketahui.

Dua hari sebelumnya, korban berobat ke IGD RSUD dengan keluhan demam, nyeri perut. Saat itu petugas medis menganjurkan agar dirawat, namun keluarga menolak.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 1.765 unit rumah terverifikasi mengalami kerusakan dengan berbagai tingkatan pascagempa magnitudo (M) 6,1 di wilayah Sumatra Barat (Sumbar). Sebanyak 4.831 lainnya masih dalam proses verifikasi tingkat kerusakan yang seluruhnya berada di Kabupaten Pasaman Barat. 

"Data terkini per Sabtu (5/3/2022) pukul 23.00 WIB menyebutkan total rumah rusak berat (RB) sebanyak 653 unit, rusak sedang (RS) 375, dan rusak ringan (RR) 737," ujar Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Ahad (6/3/2022).

Sedangkan pada fasilitas umum, dia melanjutkan, pos komando (posko) mencatat total fasilitas terdampak yaitu fasilitas pendidikan 41 unit, fasilitas kesehatan 20, tempat ibadah 49, dan kantor pemerintah 20. Kerusakan lain berupa infrastruktur sebanyak 26 unit, jembatan rusak empat, dan lahan pertanian terdampak 80 hektare.

"Dua wilayah paling terdampak yaitu Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman masih berada pada status tanggap darurat bencana alam. Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi terus memberikan pelayanan kepada warga terdampak gempa," katanya. 

Dandim 0305/Pasaman Letkol Kav Hery Bhakti, mengatakan terdapat empat masjid dan sejumlah mushala rusak akibat gempa di Kabupaten Pasaman pada Jumat (25/2) lalu. Rata-rata masjid dan mushala yang rusak itu berada di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari.

Empat masjid yang rusak dan tergolong rusak berat adalah Masjid Nurul Amal yang terletak di Jorong Siparayo; kemudian Masjid Taqwa di Taruko; Masjid Sungai Langkok; dan Masjid Air Apung.

photo
Warga melihat kondisi Masjid Raya Kajai yang rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022). - (ANTARA FOTO/Altas Maulana/Lmo/nym.)

 

Sedangkan  mushala yang rusak adalah Mushala Baitul Amal Sikabu Gadang Jorong Siparayo, Mushala Nurul Iman Kampung Tangah di Jorong Bungo Tanjung, Mushala Nurul Iman di Jorong Bukit Lintang, Mushala Nabi Ilman, Mushala Nurul Tohir Air Apung di Jorong Siparayo, Mushola Kampung Baru di Jorong Bukit Lintang, serta Mushalla Jorong Parit Batu dan Mushalla Al Mukminin di Kampuang Aua.

Hery menyebut ada delapan TPA dan TPQ yang terdampak gempa. Sarana ibadah dan pendidikan agama yang rusak ini sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Agama dan sejumlah ormas Islam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat