Menag Yaqut Cholil Qoumas berjalan saat akan mengikuti raker dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Rapat yang membahas perkembangan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tersebut akan dilakukan secara tertutup. | ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Nasional

Menag: Aktualisasi Nilai Tattwam Asi, Perkuat Moderasi

Menurut Menag, umat Hindu memiliki kekayaan nilai-nilai positif yang bisa digali dan diamalkan.

 

Umat Hindu hari ini menjalani Catur Brata Penyepian sebagai rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Caka 1944. Mereka melakukan Amati Geni (tidak menggunakan dan menghidupkan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).

"Saya mengucapkan selamat Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Caka 1944 kepada saudaraku seluruh umat Hindu di mana pun berada,," terang Menag di Jakarta, Kamis (3/3/2022).

Menurut Menag, umat Hindu memiliki kekayaan nilai-nilai positif yang bisa digali dan diamalkan dalam menjalani kehidupan di tengah kemajemukan Indonesia. Nyepi tahun ini bisa menjadi momentum untuk menggali makna sekaligus mengaktualisasikan nilai-nilai luhur, salah satunya adalah Tattwam Asi.

“Tattwam Asi bermakna "aku adalah engkau”. Nilai ini menjadi sumber inspirasi bagi umat Hindu untuk hidup saling menghormati, rukun, dan bertoleransi," jelas Menag.

“Mari aktualisasi nilai Tattwam Asi dan perkuat moderasi beragama,” sambungnya. 

Menag mengapresiasi tema Nyepi tahun ini, yaitu: ‘Aktualisasi Nilai Tattwam Asi dalam Moderasi Beragama menuju Indonesia Tangguh’. Menag berharap, umat Hindu dapat mengambil pelajaran dari perayaan Hari Suci Nyepi tahun ini dan menjadikannya sebagai lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara.

"Mari berikan jeda sejenak kepada alam agar kembali menata keseimbangan. Kita muliakan alam maka alam akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan," ajak Menag.

"Semoga pandemi covid-19 segera berlalu. Mari terus berkolaborasi dalam harmoni, perkuat moderasi beragama, menuju Indonesia maju," ujarnya.

Hari Raya Nyepi adalah perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan kalender caka yang dimulai pada tahun 78 masehi. Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, Hari Raya Nyepi merupakan momentum bagi umat Hindu untuk memperkuat persatuan bangsa ini.

Hal ini disampaikan Zainut saat mewakili Menteri Agama membuka acara Tawur Agung Kesanga Hari Suci Nyepi Saka 1944 di Plataran Candi Prambanan, Jawa Tengah, Rabu (2/3). Hari Suci Nyepi tahun ini mengusung tema “Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh”.

Dalam sambutannya, Zainut menjelaskan, Tat Twam Asi adalah inti moderasi beragama dan menjadi inspirasi untuk saling menghormati, saling rukun, dan saling menghargai.

“Perayaan Hari Suci Nyepi harus menjadi momentum bagi umat Hindu untuk menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa,”ujar Zainut dalam siaran pers.

Karena itu, dia pun berpesan kepada umat Hindu di Indonesia untuk melakukan ritual saja, tapi juga merealisasikan makna Hari Raya Nyepi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Perayaan Hari Suci Nyepi jangan hanya berhenti pada tataran ritual saja, tapi kita jadikan Hari Suci Nyepi sebagai momentum merealisasikan maknanya untuk amal dalam beragama dan berbangsa,” ucap dia.

Dalam momentum perayaan Hari Raya Nyepi ini, Zainut juga mengajak kepada seluruh umat Hindu untuk mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama di tengah Tahun Toleransi 2022.

“Mari kita peringati Hari Suci Nyepi ini dengan semangat kesederhanaan, tidak berlebihan, dan tetap mematuhi protokol kesehatan tanpa mengurangi makna dan kehikmatan perayaan Nyepi,” kata Zainut.

Remisi khusus

Sebanyak 1.117 narapidana beragama Hindu dari berbagai wilayah di Indonesia menerima Remisi Khusus (RK) Nyepi Tahun 2022 bertepatan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944."Pemberian remisi diharapkan memotivasi narapidana untuk menjadi lebih baik dan meningkatkan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Rika Aprianti.

Dari jumlah tersebut 1.113 narapidana, kata dia, mendapatkan RK I atau pengurangan sebagian. Adapun perinciannya sebanyak 269 narapidana menerima remisi 15 hari, 687 narapidana mendapat remisi 1 bulan, 117 narapidana mendapat remisi 1 bulan 15 hari, dan 40 orang mendapat remisi 2 bulan.

Sementara itu, empat orang menerima RK II atau langsung bebas usai satu narapidana mendapat remisi 15 hari dan tiga narapidana mendapat remisi 1 bulan.

Pada tahun ini Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Bali menyumbang kembali narapidana penerima RK Nyepi terbanyak, yakni 792 narapidana, disusul Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah 70 narapidana, dan Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara sebanyak 47 narapidana.

Rika menyebutkan seluruh pemberian remisi secara daring atau sistem database pemasyarakatan, dan tidak dipungut biaya. Layanan pemberian remisi secara daring sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

"Ini mempermudah kami melakukan pemeriksaan syarat administratif dan substantif yang tentunya telah dipenuhi narapidana penerima remisi," kata dia.

Selain itu, baik narapidana maupun keluarganya, juga dapat memantau langsung proses usulan remisi dengan memanfaatkan pemindai biometrik. Secara umum, per 22 Februari 2022 jumlah warga binaan pemasyarakatan di Indonesia mencapai 271.252 orang dengan perincian 226.490 narapidana dan 44.762 tahanan.

Pemberian RK Nyepi tahun ini menghemat anggaran biaya makan narapidana sebesar Rp551 juta dengan rata-rata biaya makan per hari Rp17 ribu untuk satu narapidana.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Yaqut Cholil Qoumas (gusyaqut)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat