Sepeda merek Brompton yang dilelang untuk pembangunan Masjid Indonesia di London, Inggris. | Istimewa

Khazanah

Bersama Hadirkan Masjid Indonesia di London

Sejumlah Muslim di Indonesia berkomitmen menunjukkan kearifannya dengan membangun masjid di London

Setelah 25 tahun menanti, impian masyarakat Indonesia untuk memiliki masjid pertama di Inggris segera terwujud. Masjid yang akan dibangun di London itu bakal menjadi pusat penyebaran Islam wasathiyah.

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, Inggris merupakan salah satu negara terbesar di dunia. Selama ini masjid-masjid di London itu umumnya dari Pakistan maupun Arab Saudi.

Karena itu, menurut dia, masjid Indonesia harus hadir di tengah Kota London. Karena jika tidak, anak-anak orang Indonesia akan belajar agama kepada penceramah dari Pakistan maupun Arab Saudi.

"Akhirnya begitu mereka pulang, membawa nuansa yang berbeda keislamannya dengan mayoritas di Indonesia," ujar Kiai Nasaruddin dalam acara Tabligh Akbar dan Peluncuran Lelang Brompton Limited Edition yang digelar secara daring, Ahad (27/2) malam.

Dalam acara yang dihadiri mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Jusuf Kalla ini, Kiai Nasaruddin juga menjelaskan, mayoritas masyarakat Muslim Indonesia adalah Suni dan menganut Mazhab Syafii. Sementara, masjid-masjid dari Arab Saudi itu bermazhab Wahabi sehingga kurang sejalan dengan kehidupan umat Islam di Indonesia.

"Maka, di Inggris itu saya kira perlu memang ada Indonesian Islamic Center yang sangat Indonesia. Dan semua orang tahu bahwa Indonesia itu adalah Islam yang moderat. Maka tentu juga akan banyak orang yang respek," kata dia.

Sebelumnya, Kiai Nasaruddin bercerita bahwa ia diminta panitia untuk membantu mencarikan biaya pembangunan masjid Indonesia di London tersebut. Kemudian, dia pun menghubungi beberapa relasinya dan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 25 miliar.

Namun, dana itu masih kurang untuk membangun masjid. Karena itu, tokoh Indonesia lainnya kemudian digandeng untuk turut berpartisipasi mencarikan tambahan biaya pembangunan masjid ini. Di antaranya adalah Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Menurut ketua umum Partai Amanat Nasional ini, di London banyak sekali masjid dan besar-besar, tapi masjid itu banyak dimiliki oleh umat Islam dari Bangladesh dan Pakistan. Akhirnya, Zulkifli menyarankan kepada masyarakat Indonesia di London untuk mencari dana kepada para dermawan di Indonesia dan dia sanggup untuk menyambungkan dengan tiga atau empat pengusaha dari Indonesia.

photo
Sepeda merek Brompton yang dilelang untuk pembangunan Masjid Indonesia di London, Inggris. - (Istimewa)

Saat itu, menurut Zulkifli, panitia masih kekurangan biaya sebesar Rp 10 miliar dan dalam perkembangan selanjutnya hanya kurang Rp 4 miliar. Kemudian, Zulkifli pun bertemu dengan pengusaha terkenal dari Indonesia, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir.

"Pada suatu kesempatan saya ketemu dengan sahabat saya Boy Thohir, abangnya Pak Erick. Saya ceritakanlah keadaan kita di London, puluhan tahun tidak ada masjid. Terus katanya, Bang Zul kalau empat miliar ya sudah saya sendiri saja, tidak usah yang lain," kata Zulkifli.

Sementara, Boy Thohir mengucapkan terima kasih kepada Zukifli Hasan karena telah memberinya kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan masjid Indonesia pertama di London.

"Insya Allah saya bisa menitip pahala atas pembangunan masjid yang insya Allah nanti kita dapat pergunakan bersama seluruh masyarakat Indonesia yang berada di London Raya," ujar Boy Thohir di acara yang sama.

photo
Tanda tangan langsung oleh CEO Brompton William David Butler-Adams pada bagian sepeda Brompton yang dilelang untuk pembangunan Masjid Indoneia di London, Inggris. - (Istimewa)

Dia mengatakan, jika umat Islam Indonesia ingin membangun masjid di negara lain, pasti akan selalu menemukan jalan keluarnya. Namun, dia mengingatkan bahwa yang sulit adalah proses memakmurkan masjid tersebut.

"Yang nanti lebih sulit lagi adalah bagaimana kita memakmurkan masjid dan kita merawatnya dengan baik," ujar kakak Menteri BUMN Erick Thohir ini.

Dia pun sependapat dengan pernyataan Kiai Nasaruddin dan Zulkifli Hasan bahwa masjid Indonesia di London harus menjadi pusat syiar Islam rahmatan lil ‘alamin dan Islam wasathiyah

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat