Pekerja menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah kamar di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan penerapan kembali pembatasan aktivitas masyar | ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.

Ekonomi

Tren Okupansi Hotel BUMN Naik

Hotel Indonesia Natour kini lebih fokus pada operatorship dan travel management yang membuat paket bundling.

JAKARTA — PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN mencatat kenaikan okupansi hunian kamar hotel milik BUMN selama tahun lalu. Direktur Utama HIN Iswandi Said menyebutkan, kenaikan okupansi berkisar pada angka 10 persen hingga 15 persen dibandingkan 2020.

"Okupansi mulai ada perbaikan, meski belum bisa menyamai kondisi tahun 2019 atau sebelum pandemi," kata Iswandi saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (1/3).

Iswandi mengatakan, perbaikan kinerja tak lepas dari sejumlah transformasi yang berhasil dilakukan HIN. Ia menyampaikan, HIN dan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yakni Wika Realty telah berbagi peran dalam holding hotel BUMN.

HIN melalui anak usaha, Hotel Indonesia Group (HIG) menjadi holding operatorship. Sementara, holding ownership mengenai penggabungan kepemilikan hotel-hotel berada dalam Wika Realty.  “Operatorship oleh HIG sekarang sudah 27 hotel, kita harap tahun ini bisa mencapai 50 hotel," ujar Iswandi.

Iswandi mengatakan, pembentukan holding pariwisata dan pendukung atau InJourney juga mengerek kinerja perusahaan. Dengan adanya holding InJourney, menurut Iswandi, HIN kini lebih fokus pada operatorship dan travel management yang membuat paket bundling.

"Kita juga sedang membangun kawasan kesehatan di Sanur (Bali), masih under construction, diharapkan tahun depan beroperasi,” kata Iswandi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Aviasi Pariwisata Indonesia (injourney.id)

Sebelumnya, HIN telah melakukan persiapan untuk memenuhi kebutuhan akan akomodasi di Mandalika, Mataram, dan sekitarnya dalam menyambut gelaran MotoGP di Lombok Tengah, NTB.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran HIN Christine Hutabarat mengatakan, HIN telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB untuk dapat mempersiapkan perumahan warga menjadi hunian alternatif para penonton MotoGP karena melihat ketersediaan tingkat hunian hotel berbintang yang mulai menipis.

Christine menyebutkan, HIN menggandeng desa wisata yang tersebar di seluruh wilayah Mandalika dan sekitarnya, seperti Desa Stanggor, Kampung Wisata Mandalika, dan lain sebagainya.

Christine mengatakan, HIN melalui salah satu unit bisnisnya, yaitu travel management, Jelajahin, akan menyediakan paket bundling, sehingga penonton dapat membeli langsung tiket nonton MotoGP, tiket pesawat, serta akomodasi yang dapat dipilih melalui website www.jelajahin.id.

Christine berharap, kerja sama dapat menjadi sumber penghasilan bagi para penduduk sekaligus memenuhi kebutuhan akomodasi calon penonton MotoGP Mandalika. Christine menjelaskan, Jelajahin merupakan platform digital yang dibuat sangat user friendly sehingga pengunjung dapat memesan tiket, paket, dan akomodasi dengan lebih mudah. 

"Namun, kami tetap menyediakan layanan offline customer service apabila pengunjung membutuhkan informasi lebih detail dan melakukan transaksi secara luring,” kata Christine.

Christine menambahkan, Jelajahin merupakan salah satu terobosan HIN dalam era digitalisasi yang makin besar, sehingga traveller dapat membeli beragam servis, seperti pembelian tiket pesawat, akomodasi, transportasi, dan berbagai paket liburan ke seluruh Indonesia. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hotel Indonesia Natour (hin.idn)

Peningkatan waktu menginap

Tingkat penghunian kamar (TPK) pada hotel klasifikasi bintang selama periode Januari 2022 sebesar 11,86 persen atau terjadi penurunan sebesar 23,78 poin dibandingkan dengan TPK Desember 2021.

"TPK pada hotel klasifikasi bintang selama periode Januari 2022 sebesar 11,86 persen atau terjadi penurunan sebesar 23,78 poin dibandingkan dengan TPK Desember 2021 yang sebesar 35,64 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Agus Gede Hendrayana di Mamuju, Rabu.

Kondisi yang sama jika dibandingkan dengan TPK periodeJanuari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 17,23 persen atau terjadi penurunan sebesar 5,37 poin.

Sementara itu, TPK pada Hotel klasifikasi non bintang atau akomodasi lainnya selama periode Januari 2022 sebesar 14,54 persen atau turun sebesar 4,60 poin jika dibandingkan dengan periode Desember 2021 yang tercatat sebesar 19,14 persen.

"Kondisi yang sama juga dibandingkan dengan TPK bulan Januari 2021 yang tercatat sebesar 17,08 persen, artinya terjadi penurunan sebesar 2,54 poin," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Aviasi Pariwisata Indonesia (injourney.id)

Lama menginap tamu asing pada hotel klasifikasi bintang di Provinsi Sulbar periode bulan Januari 2022 sebesar 5,45 hari atau mengalami peningkatan 5,45 poin jika dibandingkan periode bulan Desember 2022 yang tercatat tidak ada tamu asing yang menginap.

"Hal yang sama jika dibandingkan dengan periode bulan Januari 2021 yang tidak tercatat adanya tamu asing yang menginap," katanya.

Sementara lama menginap tamu nusantara pada hotel klasifikasi bintang di Provinsi Sulbar pada periode bulan Januari 2022 tercatat 1,00 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,18 poin jika dibandingkan dengan periode bulan Desember 2021 yang tercatat sebesar 1,18 hari.

"Kondisi yang sama juga dibandingkan dengan periode bulan Januari 2021 yang tercatat sebesar 1,08 hari atau menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,08 poin," katanya.

Dari beberapa Provinsi di pulau Sulawesi, TPK hotel klasifikasi bintang yang tertinggi pada bulan Januari 2022 adalah Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 44,40 persen dan yang terendah adalah Provinsi Sulbar sebesar 11,86 persen.

"Seluruh provinsi di pulau Sulawesi mengalami penurunan tingkat penghunian kamar, Sulbar mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar 23,78 poin, sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami penurunan terkecil yaitu sebesar 6,37 poin," kata Gede.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat