Tuan Guru Abu Hasan Mubarok, Ketua MUI Kabupaten Penajam Paser Kalimantan Timur | Dokpri

Hikmah

Anugerah Istimewa antara Shalat dan Kumandang Adzan

Shalat dan Adzan merupakan hadiah yang indah dari perjalanan Isra dan Mi'raj

TUAN GURU ABU HASAN MUBAROK

Ketua Umum MUI Penajam Paser Utara Kalimantan Timur

 

Peristiwa isra dan mi’raj berkaitan erat dengan perintah sholat 5 waktu. Suatu kewajiban seorang yagn telah berikar akan penerimaan terhadap Allah swt sebagai tuhan, dan Nabi Muhammad saw sebagai utusan-Nya.

Sholat 5 waktu itu lah arti islam secara sederhananya. Ada yang menguraikan makna Islam terdiri dari I adalah untuk sholat Isya, S adalah untuk sholat Subuh, L adalah untuk sholat luhur (duhur), A adalah untuk sholat Ashar, dan M adalah untuk sholat Magrib.

Para sahabat dituturkan oleh banyak ulama sangat asyik dan  tenang bila menghadapi suatu masalah, lalu berdiskusi, berkomunikasi dengan pencipta-Nya. Di antaranya, sebagaimana dituturkan oleh Imam Malik dalam al Muwatha, bahwa banyak sahabat yagn ketika sholat masih tertancap anak panah di tubuh mereka, dan darah ikut mengalir dari tubuh mereka. 

Sampai-sampai Allah swt memanggil langsung dan sebelumnya mentamasyakan Rasulullah saw sebelum menjumpai-Nya dengan berkeliling melihat kehebatan-Nya. Padahal bisa saja, Allah swt langsung mengangkat Rasulullah saw dari bumi langsung ke pertemuan (di atas sidrah al muntaha)

Begitu istimewanya sholat  ini. Maka tak heran Rasulullah saw menyebutnya sebagai “tali perjanjian” segala hal tentang keislaman adalah dengan sholat. Sebagaimana dituturkan oleh sahabat Buraid bin Hasib bin Abdullah bin Haris dari Rasulullah saw. Kisah ini disampaikan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya pada bab musnad al anshar.

Lalu ada dengan suara panggilan adzan. Suara panggilan adzan adalah suara dahsyat. Ketika digambarkan tentang ayat-ayat atau dzikir-dzikir ruqyah, maka mayoritas bermakna dapat mencegah, terhindar, terbebas, aman dan seterusnya. Namun Abi Hurairah RA dalam sahih al jami’ susunan Imam Bukhari menuturkan bahwa kedahsyatan suara adzan ini adalah sampai dapat membuat syaitan kalah telak 2 langkah sekaligus. Pertama, dia (syaitan) akan (lari) kebelakang, kedua, dia (syaitan) akan sangat ketakutan dengan larinya sampai terciri-cirit.

photo
Abu Hasan Mubarok (penutup kepala hijau) mendampingi syekh dari Palestina bersama pewakaf dan pimpinan Pesantren Trubus Iman Tanah Paser Kalimantan Timur - (Dokpri)

Sementara ketika suara adzan sudah selesai dikumandangkan, maka ia (syaitan) akan kembali lagi sok “gagah”. Dan ketika muadzin (penyeru adzan) mengumandangkan iqomah. Maka, ia (syaitan) akan kembali lari ketakutan.

Ada pula hal yang sangat istimewa disampaikan oleh Hujatul Islam, Abu Hamid, Muhammad bin Muhammad bin Muhamad al Gazali (w. 505 H) di dalam ihya ketika menyebutkan fadhilah suara adzan, beliau menuturkan bahwa selama seorang muadzin mengumandangkan adzan, maka “tangan Allah” akan berada di atas kepala sang muadzin.

Imam al ‘Iraqi (w. 806 H) menilai bahwa hadits yang disampaikan oleh al Gazali memang dikategorikan dhoif (lemah). Namun dalam hal fadhail a’mal maka hal ini dibenarkan atau dibolehkan, selama tidak lemah sangat dan tidak membuat kepalsuan serta dikuatkan dengan syahid lainnya. Demikian yang disampaikan oleh Imam an Nawawi (w. 676 H).

Imam Ahmad dalam musnad menyebutkan beberapa hadits dari jalur Jabir bin Abdillah RA yang berkaitan dengan suara adzan. Di mana Rasulullah saw menurut Jabir RA menuturkan bahwa ketika suara adzan itu diperdengarkan, maka syaitan itu lari sekencang-kencangnya dan sejauh-jauhnya, bahkan beliau SAW menggambarkan larinya sejauh dari kota Madinah sampai Rauha. Jarak anatara Madinah dan Rauha adalah 80 KM perjalanan.

Di Rauha ada sebuah sumur yagn biasa dijadikan oleh Rasulullah saw tempat singgah ketika melakuakn haji dan umrah. Semoga kita semua diberi rizki oleh Allah swt untuk bisa mengunjungi sumur ini. Amiin

Disebutkan dalam Hasyiyah Bujairami “ala syah Minhaj at thullab bahwa suara adzan adalah haqnya waktu, dan pendapat yagn kuat adalah haqnya shalat. Bahkan dihukumi kafir terhadap orang yagn mengingkarinya, karena menurut beliau termasuk dalam ma’lum minaddin bi dharurah.

Di dalam fiqih al ‘ibadat mazhab syafi’i disebutkan tentang definisi suara adzan, menurut al Hajah Daryah ‘Aithah adzan adalah kumpulan kalimat yagn terdiri dari aqidah, yaitu pada penetapan dzat Allah dan juga kepemilikan akan kesempurnaan-Nya, kemudian syahadat akan keesaanNya dan kebenaran risalah Nabi Muhammad saw serta ajakan untuk sholat, dan ajakan itu adalah ajakan kemenangan, kemuliaan, kejayaan.

Maka, berlomba-lombalah menjadi orang yagn menyerukan dan memperindah suara panggilan adzan. Bilal bin Rabah RA adalah salah satu muadzin terbaik Rasulullah saw, yang kemudian mendapatkan maqam yang sangat strategis di sisi Allah swt. Suara terompahnya sampai-sampai mendahului langkah kaki Rasulullah saw di surga-Nya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat