Karyawan PT Pegadaian (Persero) melayani nasabah di kantor Paegadaian Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10/2020). PT Pegadaian memberikan relaksasi atau keringanan bagi para nasabah di tengah pandemi covid-19 mulai dari penurunan bunga hingga restrukt | ABRIAWAN ABHE/ANTARA FOTO

Ekonomi

Pegadaian Raup Laba Bersih Rp 2,42 Triliun

Pertumbuhan laba didukung langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan Pegadaian.

JAKARTA  — PT Pegadaian meraup laba bersih sebesar Rp 2,42 triliun sepanjang 2021. Angka tersebut naik 20 persen dibandingkan laba bersih pada 2020 yang mencapai Rp 2,02 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, pertumbuhan laba didukung langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Hal ini mengingat kondisi perekonomian secara umum masih dalam kondisi yang kurang kondusif.

“Ketika kinerja operasional kurang menguntungkan yang berdampak penurunan pendapatan, efisiensi menjadi strategi yang dipilih agar perusahaan tetap bertahan bahkan meraih keuntungan,” kata Kuswiyoto kepada Republika, Kamis (17/2).

Kuswiyoto menyebutkan, beban usaha Pegadaian sebesar Rp 19,17 triliun pada 2020 dan dapat ditekan menjadi Rp 17,40 triliun sepanjang 2021. Menurut dia, strategi efisiensi berhasil mendongkrak laba di tengah pendapatan usaha Pegadaian yang terkoreksi menjadi Rp 20,63 triliun pada 2021 dari Rp 21,96 triliun pada 2020.

Kuswiyoto mengatakan, penurunan harga emas memengaruhi pendapatan perusahaan pada tahun lalu. Data menunjukkan, rata-rata harga emas 2020 sebesar Rp 835.700, turun menjadi Rp 827.107 pada 2021. 

“Kondisi ini memberi dampak pada penurunan outstanding loan (OSL) per 31 Desember 2020 sebesar Rp 56,8 triliun menjadi Rp 51,9 triliun pada 2021. Sebab, 98 persen barang jaminan Pegadaian adalah emas, baik perhiasan maupun emas batangan, sisanya barang jaminan nonemas, sehingga penurunan harga emas memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan,” ujar Kuswiyoto.

Sepanjang 2021, Pegadaian juga aktif dengan program-program pemberdayaan masyarakat melalui restrukturisasi, relaksasi, diskon bunga, kegiatan sosial hingga meluncurkan produk Gadai Peduli atau gadai tanpa bunga untuk pinjaman maksimal Rp 1 juta.

Sebagai agen pembangunan, Kuswiyoto mengatakan, bisnis Pegadaian tidak semata-mata mencari pendapatan setinggi-tingginya, tetapi berusaha memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.

Dari sisi transaksi digital yang dilakukan oleh nasabah mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Tercatat sepanjang 2020 jumlah transaksi melalui aplikasi Pegadaian Digital sebanyak 3,40 juta transaksi, naik 49,24 persen menjadi 5,09 juta transaksi pada 2021. Nilai transaksi juga meningkat dari Rp 5,09 triliun pada 2020 menjadi Rp 6,91 triliun pada 2021.

“Kenaikan transaksi digital ini tentu berdampak pada penurunan biaya operasional, mengingat dari sisi penggunaan kertas, misalnya dapat dikurangi, dari sisi waktu layanan juga lebih cepat. Begitu pula, dari sisi data juga lebih akurat dan realtime,” kata Kuswiyoto.

Melihat tren itu, Pegadaian akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi Pegadaian Digital di kalangan nasabah. Kuswiyoto menyebutkan, saat ini nasabah yang sudah familiar menggunakan aplikasi baru sekitar 20 persen dari total nasabah. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT PEGADAIAN (pegadaian_id)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat