Sejumlah tenaga kesehatan menjemput pasien di Hotel Singgah Covid-19, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (11/2/2022). Pemerintah Kabupaten Tangerang menambah kapasitas tempat tidur di lokasi itu dari 240 kapasitas menjadi 400 kapasitas karena tingg | ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.

Nasional

Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit Ditambah

Kapasitas tempat tidur rumah sakit yang sudah terpakai mencapai 30 persen.

JAKARTA -- Menuju puncak gelombang ketiga Covid-19 pemerintah melakukan penguatan layanan fasilitas kesehatan (faskes). Upaya memperkuat layanan faskes dilakukan pada faskes rujukan seperti rumah sakit serta faskes primer, yaitu puskesmas, klinik, dan telemedisin.

"Kapasitas layanan faskes tergantung jumlah tenaga kesehatan (nakes), ketersediaan obat, dan alat kesehatan (alkes), termasuk jumlah tempat tidur, ICU, ventilator dan oksigen. Ini semua sudah diperkuat agar seimbang dengan jumlah kasus yang ditangani," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti, dikutip dari siaran pers, Sabtu (12/2).

Brian menjelaskan, faskes rujukan saat ini sudah menambah kapasitas tempat tidur dan ICU, dengan membuat tenda rumah sakit darurat dan mengonversi ruang rawat biasa menjadi ruang isolasi Covid-19 dan ICU. Selain itu juga ada penambahan stok obat dan alat kesehatan.

"Jumlah nakes, baik dokter maupun perawat, terus ditambah. Pengaturan jam kerja juga sudah diatur sedemikian rupa agar jika ada nakes kelelahan atau terpapar bisa segera teratasi," ucap Brian.

photo
Pasien Covid-19 menaiki bus untuk di evakuasi di Puskesmas Kecamatan Setiabudi, Jakarta, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 13 warga yang terinfeksi Covid-19 dievakuasi menuju Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalani perawatan.

Sementara untuk faskes primer, sambung Brian, lebih difokuskan pada penanganan dan pemantauan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan. "Dengan begitu rumah sakit hanya menangani kasus sedang, berat, dan kritis. Ini strateginya," katanya.

Hingga Sabtu (12/2), kapasitas tempat tidur rumah sakit yang terpakai sudah mencapai 30 persen. Sementara tempat isolasi yang terpakai 31 persen dan 20 persen tempat ICU yang terpakai.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat yang tidak bergejala dan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri dan terpadu. Pemerintah juga terus meningkatkan testing. Kenaikan angka perawatan pasien ini memang harus dikontrol agar layanan kesehatan masyarakat tidak terpengaruh secara berarti.

"Dengan begitu, skema mendorong masyarakat yang bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG) untuk isolasi di rumah menjadi strategi pilihan agar pasien yang lebih membutuhkan, termasuk mereka yang bergejala berat dan kritis, dapat memperoleh perawatan intensif,” ujarnya, Ahad (13/2).

Total tempat tidur yang tersedia saat ini sebanyak 86.594 unit, sementara untuk tempat isolasi tersedia 77.354 unit. Adapun tempat tidur yang telah terpakai sebanyak 24.718 unit.

Meningkatnya pasien Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, membuat tempat isolasi terpusat (isoter) Guest House Pusat Study Jepang (PSJ) Universitas Indonesia sudah terisi 48 tempat tidur dari 56 tempat tidur tersedia atau 85,71 persen. Pasien Covid-19 di PSJ UI untuk pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan tanpa komorbid. 

"Saat ini sudah terisi 48 tempat tidur di PSJ UI, semuanya merupakan pasien dengan status OTG," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (12/2).

Menurut Mary, perinciannya, jumlah pasien perempuan ada 28 orang dan pasien laki-laki 20 orang. "Berbagai aktivitas dilakukan pasien berstatus OTG tersebut saat menjalani isolasi di PSJ UI, seperti senam bersama dan mengikuti motivasi melalui aplikasi Zoom setiap Sabtu," jelasnya.

Dia menjelaskan, terdapat sejumah kriteria pasien untuk dapat menjalankan isoter di PSJ UI, yakni memiliki KTP atau domisili Kota Depok dilengkapi dengan surat keterangan RT/RW atau bekerja di wilayah Kota Depok. Lalu, berstatus positif Covid-19, tidak memiliki komorbid, dan tidak bisa menjalani isolasi mandiri di rumah.

Kemudian, berusia lebih dari 15 tahun dan maksimal 60 tahun serta kondisi mandiri tidak memerlukan bantuan orang lain.

photo
Petugas menata meja di dekat tempat tidur pasien di Rumah Sakit Lapangan Tembak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/2/2022). Pemkot Surabaya mengoperasikan kembali rumah sakit darurat Covid-19 tersebut sebagai isolasi terpusat bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk mengantisipasi kenaikan kasus penyakit tersebut di Kota Surabaya. - (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

"Sedangkan untuk pendaftaran pasien dapat dilakukan melalui rujukan Puskesmas setempat," terang Mary. 

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap varian baru omikron meski gejalanya relatif lebih ringan. "Karena tingkat penularannya tinggi sekali, tetap bisa membuat rumah sakit terbebani karena jumlah kasusnya tinggi, bukan karena beratnya," kata Tjandra dalam webinar kesehatan, Ahad.

Varian baru Covid-19 ini masih terus menular di berbagai belahan dunia. Meski sebagian yang mengalaminya tanpa gejala dan kasus ringan, tetap ada juga korban jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, dalam kurun 10 pekan, sudah ditemukan 90 juta kasus varian omikron.

"Kurang lebih sama seperti seluruh kasus tahun 2020," kata Tjandra.

photo
Pasien Covid-19 menaiki bus untuk di evakuasi, di Puskesmas Kecamatan Setiabudi, Jakarta, Rabu (9/2/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Ia mengatakan, kasus reinfeksi juga lebih sering terjadi pada varian ini dari bukti-bukti bahwa omikron bisa menembus imunitas pada mereka yang pernah sakit. Dia mengingatkan lagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh untuk kembali menerima suntikan dosis penguat agar efikasi vaksin yang sudah turun menjadi naik. "Kita berharap kalau naik tidak terlalu tinggi kasusnya dan bisa segera turun," ujar dia. 

Gejala terbanyak kasus omikron di RSUP Persahabatan:

* Batuk kering (63 persen)

* Nyeri tenggorokan (54 persen)

* Pilek (27 persen)

* Sakit kepala (36 persen)

* Letih dan nyeri otot (60 persen)

* Nyeri perut (5 persen)

* Demam (18 persen)

* Rata-rata keluhan saat tiba di RS adalah gangguan saluran napas atas

Sumber: Antara

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat