Tenaga kesehatan melakukan screening pasien sebelum dipindahkan ke Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). | Republika/Thoudy Badai

Kabar Utama

Lima dari Delapan Nakes yang Dites Positif Covid-19

Nakes dari kalangan dokter spesialis mulai banyak yang terpapar Covid-19 beberapa hari terakhir.

JAKARTA – Tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah seiring melonjaknya kasus harian di Tanah Air. Angka positivity rate atau tingkat positifnya bahkan tercatat sangat tinggi mencapai 62,5 persen. Artinya, dari delapan nakes yang dites, lima di antaranya dinyatakan positif.

Bertambah banyaknya nakes yang positif dikhawatirkan bisa mengganggu pelayanan karena keterbatasan sumber daya. Padahal, lonjakan akibat varian omikron diprediksi baru akan terjadi akhir Februari hingga awal Maret 2022. Jika nakes yang terkonfirmasi positif terus bertambah, maka pada puncak gelombang ketiga dikhawatirkan akan kekurangan nakes yang merawat pasien Covid-19.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, data per 6 Februari 2022, dari empat rumah sakit di Jakarta, lebih dari 30 persen nakesnya positif Covid-19. Empat rumah sakit yang dimaksud di antaranya Rumah Sakit Ketergantungan Obat sebanyak 63 persen, RSUP Fatmawati 41 persen, RSPI Sulianti Saroso 40 persen, dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita 39 persen.

Positivity rate tinggi, rata-rata saat ini ada lima tenaga kesehatan yang positif dari delapan yang dites. Itu baru data awal. Saat ini jumlah yang di tes masih sangat kecil,” kata Nadia saat dikonfirmasi, Rabu (9/2).

photo
Tenaga kesehatan melakukan evakuasi pasien Covid-19 untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Angka kasus Covid-19 pada Rabu (9/2) kembali melejit sebanyak 46.843 kasus. Dari penambahan ini, DKI Jakarta menyumbang penambahan kasus tertinggi sebanyak 14.353 kasus.

Kemudian Jawa Barat dengan penambahan kasus sebanyak 11.201 orang, dan Banten sebanyak 6.026 orang. Di urutan keempat dan kelima secara berturut-turut adalah Jawa Timur sebanyak 4.385 kasus dan Bali 2.556 kasus. Berdasarkan data dari Kemenkes periode 30 Januari-5 Februari 2022, hasil skrining 9.161 staf di 34 rumah sakit di bawah Kemenkes, sebanyak 10,25 persen atau sekitar 939 staf rumah dinyatakan positif.

Dari data tersebut 18 persen positivity rate pada staf manajemen, kemudian 8 persen positivity rate pada dokter, 7 persen positivity rate pada staf penunjang dan 8 persen positivity rate pada perawat. Diketahui, jumlah total staf di 34 rumah sakit sebanyak 54.312, sehingga bila dirata-rata sebanyak 1,73 persen staf rumah sakit dinyatakan positif Covid-19.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah mengatakan, hingga saat ini sedikitnya 20 anggota perawat terpapar Covid-19. Jumlah tersebut dilaporkan melalui sistem daring dari seluruh jaringan PPNI nasional sejak 1 Januari 2022. “Namun, masih banyak anggota yang belum mengisi link pemantauan PPNI,” ujar Harif.

Harif menjelaskan, dalam laporan tersebut belum memuat jenis varian Covid-19 yang diderita perawat. Namun secara umum, anggota PPNI yang terpapar bergejala ringan dan tanpa gejala. Mereka yang terpapar sebagian besar juga melakukan isolasi mandiri.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan membenarkan, nakes dari kalangan dokter spesialis mulai banyak yang terpapar Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. “Dan angkanya bertambah terus karena omikron ini memang sangat mudah menular. Tapi saya tidak punya angka persisnya berapa orang,” ujar dia.

Hal senada dikatakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban. Menurutnya, sudah banyak para nakes yang sudah terpapar Covid-19.

“Covid-19 sudah mendekati lingkaran dan kerabat saya, termasuk teman nakes. Banyak yang terinfeksi. Sekali lagi, jangan remehkan Covid-19. Bisa jadi bagi sejumlah orang gejalanya ringan, tapi untuk yang lain, seperti kelompok rentan, bisa jadi berpotensi kematian. Hati-hati,” kata Zubairi.

photo
Tenaga kesehatan melakukan screening pasien sebelum dipindahkan ke Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, telah menutup sementara pelayanan kesehatan dan pengobatan, seiring dengan terbatasnya nakes akibat terpapar Covid-19. Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng Rusmala Dewi membenarkan bahwa layanan kesehatan dan pengobatan sementara ini dialihkan ke Puskesmas Kecamatan Menteng.

Dewi mengatakan, Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih tetap buka, namun hanya untuk melayani vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk warga yang sudah mendaftar. Setidaknya ada tiga nakes yang harus melakukan isolasi sehingga pelayanan dan pengobatan di puskesmas tersebut harus ditutup sementara.

“(Yang positif) ada perawat gigi, perawat umum, tapi sudah disterilkan juga. Karena nakesnya isoman, pelayanan dan pengobatan dialihkan dulu,” kata Dewi.

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat setidaknya lima persen dari nakes di puskesmas tingkat kelurahan dan kecamatan, serta RSUD masih menjalani isolasi mandiri. Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, kasus Covid-19 di Jakarta Pusat terus mengalami kenaikan sehingga menuntut para nakes harus kontak erat dengan pasien positif. 

Kasus Anak Melonjak Tinggi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan kasus Covid-19 pada anak mengalami tren peningkatan yang cukup tinggi dalam sebulan terakhir. Data dan fakta yang ada ini harus menjadi perhatian bersama untuk lebih waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

“Laporan teman-teman di cabang, pasien anak saat ini dibanding Januari sudah 10 kali lipat lebih banyak. Tren kenaikannya luar biasa,” kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam konferensi pers daring, Rabu (9/2).

Piprim mengatakan, tren peningkatan kasus Covid-19 pada anak melonjak sejak pekan ketiga Januari. Pada 24 Januari 2022 tercatat sebanyak 646 pasien, 31 Januari 2.775 pasien, dan 7 Februari mencapai 7.190 pasien. “Artinya 300 persen naiknya,” kata dia.

IDAI mengapresiasi kebijakan pemerintah menerapkan 50 persen pembelajaran tatap muka (PTM) dan 50 persen pembelajaran jarak jauh (PJJ), serta memberikan opsi kepada orang tua untuk memilih tempat belajar yang aman. Keputusan itu diyakini bisa menekan risiko anak jatuh sakit akibat Covid-19. “Walau sebagian bergejala ringan jangan disepelekan. Kasus berat pada anak mulai ada yang dilaporkan,” katanya. 

Piprim mengingatkan orang tua untuk mewaspadai anak ketika menunjukkan gejala batuk, pilek, serta nyeri tenggorokan. Karena, gejala khas omikron lebih banyak menyerang saluran pernapasan atas daripada paru-paru.

“Sebagian besar dari saluran pernapasan, batuk, pilek, nyeri tenggorokan. Sama seperti flu biasa. Kalau ketemu anak batuk pilek, badan anget waspada tertular varian omikron,” katanya.

photo
Siswa antre untuk memeriksa suhu tubuh sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di SDN 065 Cihampelas Bandung, Jawa Barat, Senin (7/2/2022). Pemerintah Kota Bandung kembali melakukan pengetatan aktivitas masyarakat termasuk pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi 50 persen guna mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. - (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

IDAI mengimbau orang tua untuk menyiapkan anak patuh pada prokes, khususnya anak di atas dua tahun pakai masker yang benar, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan tidak disarankan bawa anak ke pusat keramaian. Saat ini semua orang disarankan untuk lebih banyak di rumah dan mengurangi mobilitas.

“Jangan dibawa ke lingkungan dengan ventilasi tertutup. Ini perlu diperhatikan orang tua. Kalau terpapar, pertama jangan panik, karena kepanikan menutup akal sehat, kita jadi tidak bisa berpikir. Lakukan telekomunikasi dengan dokter untuk memantau tanda bahaya yang bisa dialami anak,” ujar dia.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan mengingatkan, potensi penularan Covid-19 pada anak semakin meningkat, terutama setelah PTM di sekolah. Dia mengingatkan, varian omikron cepat menularkan virus saat anak-anak belajar di sekolah.

photo
Siswa Sekolah Dasar Negeri Cilandak Barat 07 mengikuti kegiatan cuci tangan salah satu penerapan protokol kesehatan (prokes) di kawasan Cilandak, Jakarta, Kamis (3/2/2022). - (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

“Cuma ada gejala (omikron) yang agak berbeda. Kalau dulu umumnya demam, kemudian sekarang nyeri tenggorokan, batuk, hidung tersumbat,” ujar Erlina.

Erlina menambahkan, yang berbahaya adalah kasus Covid-19 pada anak bisa menimbulkan gejala berat atau kondisi fatal. Jika gejala ini ditemukan pada orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), bisa membuat Covid-19 menjadi parah hingga menimbulkan kematian. 

“Kalau memenuhi kriteria, akan dirawat di ruang intensif (ICU), tetapi tentu saja ini meningkatkan angka mortalitas. Jangan sampai pasien-pasien ini masuk ICU karena angka kematiannya tinggi,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat