Pengunjung melintas di depan masjid kawasan pondok pesantren (ponpes) Kapurejo, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (17/4/2021). Masjid kuno yang terletak di kawasan pondok pesantren tertua di Kediri tersebut merupakan peninggalan KH Hasan Muchyi yang merupakan mer | Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

Ekonomi

Erick: Pondok Pesantren Berpotensi Strategis

Pembangunan Pertashop untuk mengembangkan ekonomi pesantren.

JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, pondok pesantren berpotensi memberikan peran ekonomi strategis. Menurut dia, para santri merupakan sumber daya insani yang perlu mendapatkan bekal keahlian guna menyongsong visi Indonesia 2045.

"Pondok pesantren berpotensi memberikan peran sosial dan ekonomi yang strategis bagi kemaslahatan umat," ujar Erick seperti dikutip dari akun Instagram pada Senin (7/2).

Menurut Erick, untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045 dibutuhkan banyak tenaga ahli baru yang memiliki kompetensi dan relevan dengan perkembangan zaman. Peran pesantren sangat penting untuk menciptakan santri-santri intelektual yang adaptif.

"Dengan santri yang terlibat aktif dalam perputaran roda ekonomi pesantren, maka pondok pesantren bisa berkembang, sejahtera, dan mengantisipasi perkembangan zaman," kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Erick mengungkapkan, pondok pesantren dan ekonomi syariah mempunyai potensi untuk mendongkrak kemajuan ekonomi nasional. Menurut dia, tercatat 31.385 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 4,29 juta orang.

Potensi ini juga menjadi bagian dari kekuatan ekonomi syariah Indonesia yang menempati peringkat empat dunia dengan skor indikator ekonomi Islam global sebesar 91,2. Besarnya potensi tersebut dinilai masih bisa dikembangkan secara maksimal agar pesantren mampu berdaya dan mandiri secara ekonomi.

Salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi pesantren, yakni dengan mendorong pembangunan Pertashop. PT Pertamina (Persero) melalui Sub-holding Commercial and Trading, yakni Pertamina Patra Niaga membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis Pertashop dengan berbagai pihak termasuk pesantren.

Erick menargetkan pembangunan 10 ribu unit Pertashop di 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia. Dia berharap, terobosan itu akan berdampak signifikan terhadap kelangsungan energi di daerah sekaligus penyerapan tenaga kerja, terutama oleh pengusaha menengah dan juga pengusaha daerah.

“Saat ini kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kesehatan terdampak begitu juga dengan ekonomi. Dengan 10 ribu Pertashop ini, masing-masing akan menciptakan lapangan pekerjaan dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian rakyat,” ujar Erick.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menyampaikan, Pertashop adalah bagian dari Pertamina One Village One Outlet (OVOO). Program itu merupakan komitmen Pertamina untuk menyalurkan energi yang lebih luas dan merata. Sejak 2020 hingga Januari 2022, sudah beroperasi sekitar 4.311 Pertashop di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur Nurkholis mengatakan, program Pertashop sangat potensial di wilayah Jawa Timur yang memiliki setidaknya 7.724 desa. Selain itu, Pertashop juga selaras dengan program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Timur.

“Melalui Pertashop tentunya kami mengapresiasi pihak Pertamina yang telah menyentuh hingga lembaga desa dan pondok pesantren di Jawa Timur sehingga diharapkan dapat mendukung program OPOP berjalan dengan baik,” ujar Nurkholis. 

photo
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di Pertashop (Pertamina Shop) Desa Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (17/9/2021). PT Pertamina (Persero) membangun 43 Pertashop di wilayah pedesaan seluruh provinsi Kalimantan guna memenuhi akses energi ke masyarakat desa terhadap BBM harga yang sama dengan SPBU sehingga dapat memajukan perekonomian desa. - (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat