PT Kliring Berjangka Indonesia | Youtube

Ekonomi

KBI Kembangkan Ekosistem Resi Gudang 

KBI melakukan kerja sama tentang repurchase order dengan berbagai pihak, serta menjalin kerja sama dengan para offtaker.

JAKARTA — PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI mendukung arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam meningkatkan kesejahteraan para petani. KBI mendapatkan penugasan dari pemerintah menjadi Pusat Registrasi Resi Gudang. 

“Selama 15 tahun sistem resi gudang berjalan, kami terus mengembangkan ekosistem ini yang pada akhirnya bertujuan memberikan kesejahteraan kepada para petani,” kata Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi di Jakarta, Senin (7/2).

Harga komoditas akan cenderung mengalami penurunan pada saat panen. Dengan memanfaatkan Sistem Resi Gudang, Fajar menambahkan, petani dapat menunda penjualan sambil menunggu pergerakan harga. 

KBI juga terus mengajak lembaga pembiayaan untuk membiayai resi gudang dalam membangun ekosistem di hilir. “Hal ini dikarenakan petani bisa menjadikan resi gudang yang dimiliki sebagai jaminan mendapatkan pembiayaan dari lembaga pembiayaan untuk kelangsungan usahanya,” ujar Fajar.

Melalui anak usaha KBI, yakni PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia, Fajar mengatakan, perusahaan juga mengembangkan ekosistem resi gudang di hilir. Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia melakukan kerja sama tentang repurchase order dengan berbagai pihak, serta menjalin kerja sama dengan para offtaker.

Fajar menjelaskan, sistem resi gudang merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi resi gudang. Sementara, resi gudang merupakan dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan pengelola gudang.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang, komoditas yang dapat masuk ke sistem resi gudang meliputi Beras, Gabah, Jagung, Kopi, Kakao, Karet, Garam, Lada, Pala, Ikan, Bawang Merah, Rotan, Kopra, Teh, Rumput Laut, Gambir, Timah, Gula Putih Kristal, Kedelai, serta Ayam Karkas Beku.  

“Terkait pemanfaatan resi gudang, data KBI mencatat, registrasi resi gudang sepanjang 2021 mencapai 633 atau naik 48 persen dibandingkan jumlah resi gudang yang diregistrasi pada 2020 yang sebanyak 427,” kata Fajar.

Fajar menyebutkan, volume barang mencapai 13.968 ton pada 2021 atau naik 46 persen dibandingkan 2020 yang sebanyak 9.590 ton. Kenaikan juga terjadi dari sisi pembiayaan sebanyak 195 persen dari Rp 93,8 miliar pada 2020 menjadi Rp 277,395 miliar pada 2021.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menunjukkan jumlah petani Indonesia mencapai 38,7 juta jiwa. Fajar mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para petani tentang sistem resi gudang untuk meningkatkan kesejahteraan para petani tersebut.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia, BUMN tak hanya mendukung pertumbuhan bisnis, melainkan memastikan peningkatan kesejahteraan para petani dapat terjadi. Erick menyampaikan, pembentukan Holding BUMN pangan, PMO kopi nusantara, hingga Program Makmur merupakan upaya konkret BUMN dalam mendorong kesejahteraan para petani.

Pelaksanaan program Makmur terus menguat dan meluas setelah mendapat dukungan dari banyak BUMN, setidaknya ada tujuh perusahaan pelat merah yang mendukung program yang diluncurkan pada Agustus 2021, mulai dari PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (PTPN), Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia, hingga PT Asuransi Kredit Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT KLIRING BERJANGKA INDONESIA (@ptkbi_persero)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat