Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito. | ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.

Nasional

Penggunaan Vaksin Merah Putih Tunggu Uji Klinis

Uji klinis fase 1 vaksin Merah Putih akan dimulai pada 9 Februari 2022.

JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan persetujuan pelaksanaan uji klinik terhadap vaksin Merah Putih hari ini. Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, mengatakan jika uji klinik berjalan lancar maka penerbitan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA) Vaksin Merah Putih akan dikeluarkan pada Juli mendatang.

"Diperkirakan sekitar bulan Juli akan diberikan use authorizationnya apabila uji klinik berjalan dengan baik fase 1 dan 2 kemudian dilanjutkan fase 3 sekitar bulan April yang akan diperkirakan akan selesai bulan Juli," kata Penny dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Senin (7/2).

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Penny mengatakan BPOM juga akan mendampingi dalam membangun fasilitas produksi di industri farmasi biotis, tempat yang akan memproduksi vaksin Merah Putih apabila sudah mendapatkan EUA nantinya.

photo
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito mengikuti rapat kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021). - (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Selain itu, Penny juga mengatakan ada beberapa lagi vaksin yang sedang dikembangkan di dalam negeri, yaitu kolaborasi Biofarma dengan Baylor College of Medicine. Vaksin yang dikembangkan oleh Biofarma tersebut saat ini juga sedang dalam proses uji klinik.

"Kemudian ada vaksin mRNA kerja sama PT Etana ini juga sedang proses uji klinik fase 3 di beberapa di rumah sakit Indonesia dan persiapan daripada fasilitas produksinya dalam rangka transfer teknologi untuk mRNA," ujar dia.

Terakhir yaitu vaksin Zivifax dengan PT Jbio Anhui. Penny mengatakan vaksin tersebut ini juga akan menyediakan fasilitas produksi sendiri di dalam negeri. Penny juga menyebut, saat ini total BPOM telah mengeluarkan EUA untuk 13 jenis vaksin. Kemudian BPOM juga sudah mengeluarkan EUA untuk 6 vaksin booster, serta EUA untuk empat obat terapi Covid-19.

"Yang terakhir adalah molnupiravir untuk pengobatan untuk gejala ringan dan sedang saya kira ini adalah obat untuk covid 19 yang terbaru dan tentunya memberikan keamanan yang juga baik," kata dia.

Penny Lukito mengatakan memiliki harapan besar bahwa vaksin Merah Putih bisa diproduksi pada Agustus 2022. BPOM yang mendampingi pengembangan vaksin Merah Putih sejak awal mengaku lega lantaran vaksin Merah Putih sudah melalui tahapan uji pra klinik.

"Saya kira kami BPOM yang sudah mendampingi betul-betul dari awal penelitiannya sekarang sudah lega, saya tidak berani mengatakan berapa persen, berapa persen ya saya mungkin harus koordinasi dengan teman-teman  tapi saya kira sudah lega lah sudah di atas, saya tidak akan mengatakan berapa persennya, tapi harapan itu sudah sangat besar sekali," tegasnya.

Sebelumnya, peneliti utama klinik vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Dominicus Husada, Sabtu (5/2) mengatakan uji klinis fase 1 vaksin Merah Putih akan dimulai pada 9 Februari 2022. Sejumlah persiapan uji klinis tengah dilakukan, khususnya menyiapkan relawan yang bersedia untuk mengikuti uji klinis fase pertama. 

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Anshori Siregar, mempertanyakan kesiapan vaksin Merah Putih bisa selesai dilakukan uji klinik pada Juli dan dapat diproduksi pada Agustus 2022. "Kalau waktu itu akhir 2020 itu kita konsisten gitu ya waktu itu kita rapatkan, maka vaksin anak bangsa ini akan dipakai akhir 2021. Waktu itu ya, tapi karena kita tidak ada kekonsistenan, cuma main-main aja gitu ya, akhirnya tidak jadi vaksin anak bangsa itu akhir 2021," kata Anshori di dalam rapat dengar pendapat dengan BPOM, Senin (7/2).

photo
Direktur LBM Eijkman Amin Soebandrio menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR terkait Vaksin Merah putih di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/1/2021). - (ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO)

Dia khawatir target produksi yang disampaikan BPOM tersebut kembali tidak dapat diwujudkan. Politikus PKS itu meminta agar BPOM meyakini masyarakat bahwa Agustus vaksin Merah Putih bisa betul-betul diproduksi.

"Sekarang ini saya bertanya pada ibu, kira-kira bu berapa persen kebenaran daripada komentar ibu ini bahwa vaksin anak bangsa ini akan selesai Agustus 2022, saya takut nanti begitu Agustus tahu-tahunya masih 2023, saya takutnya gitu, makanya saya tanya kira-kira ibu berapa persen ini?" ucapnya.

Anggota Komisi IX DPR, Dewi Asmara, juga meminta BPOM menjelaskan sudah sejauh mana tahapan uji klinis terhadap vaksin buatan dalam negeri. Ada empat jenis vaksin buatan dalam negeri yang tengah dalam proses pengembangan, antara lain vaksin Merah Putih kerja sama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dan Universitas Airlangga, vaksin covid 19 kerja sama Biofarma dengan Baylor College of Medicine, vaksin mRNA kerja sama dengan PT Etana Biotechologies Indonesia, serta vaksin Zivifax kerja sama PT JBio dan Anhui Zhifei Loncom. 

"Kami mohon penjelasan satu persatu dan bagaimana tahapan pengembangan masing-masing seperti apa, apakah ada uji klinis di Indonesia, karena kami harap bisa jelas jangan sampai nanti ternyata bisa seperti Sinovac minta uji klinis di Indonesia tapi diklaim sebagai vaksin yang dalam negerinya tidak bisa kita akui nanti yang mana nanti yang benar-benar vaksin dari kita sendiri," tutur politikus Partai Golkar itu.

Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Gerindra Putih Sari, menyikapi langkah BPOM yang telah memberi persetujuan pelaksanaan uji klinik vaksin Merah Putih. Ia berharap BPOM dapat terus memberikan pendampingan.

"Mudah-mudahan ini Badan POM bisa terus melakukan pendampingan, karena ini salah satu produk anak bangsa yang kita bisa harapkan kedepan pengambangannya, bisa kita gunakan untuk situasi pandemi Covid hari ini," ucapnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat