Tenaga kesehatan melakukan evakuasi pasien Covid-19 untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). | Republika/Thoudy Badai

Nasional

'Antisipasi Puncak Omikron'

Kasus harian Covid-19 diprediksi tembus 387 ribu pasien per hari pada April.

JAKARTA -- Pemerintah diminta lebih ketat dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga akibat varian omikron. Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi, Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kasus harian di Tanah Air akan terus melonjak dalam beberapa bulan ke depan.

Bahkan, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) University of Washington memprediksi kasus harian Indonesia akan tembus 387 ribu pada awal April 2022. Tjandra menjelaskan, IHME memprediksi kasus harian Indonesia mencapai 185 ribu pada akhir Februari.

Lalu naik menjadi 275 ribu kasus pada Maret. Selanjutnya, tembus 387.850 kasus per hari pada April dengan 144 kasus kematian. "Prediksi memang dapat saja tepat atau kurang tepat atau bahkan tidak tepat. Tetapi setidaknya ini dapat jadi bahan kewaspadaan dan antisipasi, mitigasi (pemerintah)," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu melalui keterangan tertulis, Jumat (4/2).

Tjandra mengatakan, evaluasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan pembelajaran tatap muka (PTM) dinilai sebagai kunci mengendalikan lonjakan kasus Covid-19. Evaluasi dua kebijakan itu sudah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Januari dan 3 Februari.

Awal pekan lalu, pemerintah memperbarui aturan PPKM di Jawa dan Bali. Perubahannya hanya pada syarat level PPKM seperti vaksinasi, sementara aturan lain tidak berubah. Untuk PPKM di luar Jawa-Bali, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rapat para menteri, gubernur dan bupati/wali kota baru akan digelar hari ini, Sabtu (5/2).

Evaluasi itu sebagai langkah antisipasi kenaikan kasus di Luar Jawa Bali. “Pemerintah pusat langsung berkoordinasi dengan daerah untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan. Dari jumlah rumah sakit, ketersediaan obat-obatan, tabung oksigen, kebutuhan dan ketersediaan fasilitas isolasi terpusat jika dibutuhkan, dan juga kesiapan tenaga kesehatan di daerah," kata Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat (4/2).

Pada Jumat (4/2), penambahan harian kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 32 ribu, persisnya 32.211 kasus. Jumlah kasus baru hari ini melonjak 18 persen dibandingkan sehari sebelumnya, Kamis (27.197 kasus). 

Mengutip data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tambahan 32 ribu kasus baru itu disumbang paling banyak oleh Provinsi DKI Jakarta, yakni 13.379 kasus. Penyumbang kedua terbanyak adalah Jawa Barat dengan 7.690 kasus, lalu disusul Banten dengan 4.370 kasus. 

Dengan tambahan 32.211 kasus baru ini, secara akumulatif Indonesia sudah mencatatkan 4.446.694 kasus Covid-19. Adapun kasus kematian akibat infeksi virus korona ini juga bertambah 42 pada hari ini, dengan 25 di antaranya merupakan pasien di DKI Jakarta. Secara akumulatif, total sudah ada 144.453 orang yang meninggal akibat virus ini di Indonesia. 

Sementara itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh hari ini bertambah 7.190. Tambahan pasien sembuh paling banyak juga disumbang oleh DKI Jakarta dengan 5.439 orang, lalu Jawa Timur (658), dan Banten (551). Secara akumulatif, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 4.161.987 orang. 

Lonjakan kasus hingga 32 ribu ini diyakini baru permulaan dari rangkaian gelombang kasus akibat penyebaran virus korona varian omikron. Sebab, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memprediksi, kasus harian akan mencapai 100 ribu-150 ribu per hari pada masa puncak gelombang ketiga, yakni akhir Februari hingga awal Maret.

Sebagai gambaran, saat puncak gelombang kedua akibat varian delta, kasus harian hanya tembus angka 57 ribu. Meski demikian, fasilitas kesehatan penuh dibuatnya, pasien kesulitan mencari tempat perawatan, oksigen medis langka, dan kabar kematian datang silih berganti sepanjang hari.

photo
Tenaga kesehatan melakukan screening pasien sebelum dipindahkan ke Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Bekasi mencapai 41 persen seiring dengan kasus aktif mencapai 5.853 kasus pada Jumat (4/2/2022) yang tersebar di 56 Kelurahan di Kota Bekasi, Jawa Barat. - (Republika/Thoudy Badai)

Tjandra menjelaskan, sejumlah prediksi itu sejalan dengan pola kenaikan kasus dalam sebulan terakhir. Pada Kamis (3/2), kasus baru Covid-19 tercatat 27.197 orang dengan 38 kasus meninggal. Pada 3 Januari atau sebulan sebelumnya, tercatat hanya 265 kasus baru dengan 5 meninggal.

"Artinya dalam sebulan terakhir kasus baru per hari naik lebih dari 100 kali lipat, dan kematian per hari naik sekian ratus persen," kata mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu.

Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Iris Rengganis juga mengatakan, kasus Covid-19 pada Februari akan melampaui puncak varian delta tahun lalu jika tak ada upaya yang lebih ketat dari pemerintah.

Menurut dia, gejala omikron yang seperti flu biasa membuat orang tidak sadar telah tertular. Masyarakat tak lagi ketat menerapkan protokol kesehatan.

Saat ini, semua bergantung upaya pengendalian dari pemerintah untuk memperketat kebijakan PPKM. "Intinya masyarakat kita perlu memperketat disiplin prokes," ujar Iris, kemarin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat