Warga berjalan di dekat ornamen bernuansa imlek yang terpasang di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (30/1/2022). Oranmen tersebut dipasang dalam rangka menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili yang jatuh pada Selasa 1 Februari 2022. | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Menag Minta Perayaan Imlek tak Abai Protokol Kesehatan

Umat tidak dianjurkan untuk keluar kota dan atau mudik.

JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti umat Khonghucu dan masyarakat Tionghoa senantiasa menjalankan protokol kesehatan (prokes) saat merayakan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili.

Menag mengatakan, situasi pandemi Covid-19 yang masih membahayakan saat ini harus terus menjadi kewaspadaan bersama. "Pandemi hingga hari ini belum berhenti. Apalagi dengan terus melonjaknya kasus penularan lokal varian Omicron saat ini sudah seharusnya menjadikan kita makin berhati-hati. Mari kita rayakan Imlek tahun ini dengan kesederhanaan dan jalankan prokes tanpa mereduksi maknanya," ujar Menag Yaqut dalam keterangan yang diterima Republika, Sabtu (29/1)

Sebagai panduan prokes pada perayaan Imlek, Menag Yaqut telah meneken Surat Edaran No SE 02 Tahun 2022 pada 25 Januari 2022. Ia meminta agar SE itu benar-benar dijalankan karena bertujuan memberikan rasa aman kepada umat Khonghucu dan masyarakat luas.

"Mari saling mengingatkan akan pentingnya menjaga prokes ini di berbagai kondisi termasuk saat merayakan Imlek," lanjutnya.

photo
Ornamen bernuansa imlek yang terpasang di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (30/1/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Menurutnya, prokes secara ketat harus dilakukan dalam setiap penyelenggaraan. Berdasarkan SE No SE 02 Tahun 2022, pelaksanaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili dapat dilaksanakan di semua kelenteng/miao/litang/xuetang dengan kapasitas maksimal 10 persen.

Selain itu, umat tidak dianjurkan untuk keluar kota dan/atau mudik. Kementerian Agama juga meminta agar  Imlek di tengah suasana pandemi Covid saat ini dirayakan dengan sederhana dan terbatas serta menghindari keramaian dan kebiasaan kumpul keluarga (kerabat) dalam jumlah besar. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga telah mengeluarkan imbauan agar berbagai perayaan menyambut Tahun Baru Imlek tahun 2022 yang mengundang keramaian ditiadakan. Perayaan Imlek diperbolehkan dengan jumlah peserta yang terbatas dan harus bisa dikontrol. “Prinsipnya, yang ramai – ramai nggak usah dulu,” kata Ganjar, usai menghadari acara webinar di Kantor Bank Jateng, Jalan Pemuda, Semarang, akhir pekan lalu.

photo
Warga beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Ahad (30/1/2022). Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia mengimbau pusat perbelanjaan untuk tidak menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan sekaligus memperketat protokol kesehatan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 1 Februari mendatang, sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19. - (Republika/Thoudy Badai)

Gubernur meminta seluruh komponen masyarakat bisa menahan diri dan sejumlah panitia sudah menyampaikan kepada orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini untuk tidak menggelar perayaan akbar. Salah satunya dari pengelola Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Semarang yang hanya akan menyelenggaraan perayaan tertutup dan terbatas.

“Kemarin saya sudah dapat laporan tidak ada perayaan besar di Sam Poo Kong, kecuali hanya perayaan tertutup saja diantara mereka yang mengelola,” jelasnya. Maka, masih jelas Ganjar, perayaan secara tertutup dan terbatas itu bisa ditiru oleh yang lainnya agar perayaan Imlek tidak menjadi pemicu penyebaran varian Omicron.

Imbauan tidak menggelar kegiatan keramaian, tambah gubernur, juga berlaku untuk tempat- tempat wisata. “Mudah-mudahan nanti bisa ditiru. Tempat wisata juga harus menahan diri tidak menggelar perayaan dan keramaian,” tandasnya.

photo
Warga keturunan Tionghoa membasuh kaki orang tua mereka saat mengikuti tradisi Bakti Basuh Kaki Orang Tua di Gedung Rasa Dharma Kawasan Pecinan Semarang, Jawa Tengah, Ahad (30/1/2022). Tradisi dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2573 tersebut sebagai simbol pembangtian anak kepada orang tua. - (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Masih terkait dengan perayaan tahun baru Imlek, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga telah menyampaikan kepada publik tidak ada pelaksanaan Pasar Imlek Semawis, yang biasa digelar menyambut Tahun Baru Imlek di kawasan Pecinan Kota Semarang.

Di Kota Semarang, perayaan Imlek tahun 2022 juga dilakukan sederhana dan semarak Imlek di Kota Semarang diganti dengan pemasangan patung shio macan dan seribu lampion oleh Perserikatan Organisasi Tionghoa Indonesia (POR INTI) di Jalan Gambiran.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Agama RI (@kemenag_ri)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat