Pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) menerima Sertifikat Halal di Bale Asri Pusdai Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/9). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) membagikan 750 sertifikat halal | ANTARA FOTO

Ekonomi

UMKM Halal akan Tembus Niaga Daring Global

GHH juga secara simultan melepaskan ekspor produk UMKM dan produk halal senilai 9 juta dolar AS.

JAKARTA -- Global Halal Hub (GHH) berupaya mengakselerasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk masuk pada penjualan ritel di niaga daring global. Ketua Umum PDEkspor Hadi Lee selaku salah satu inisiator GHH menyampaikan, akan mendorong kesiapan sumber daya UMKM dengan berbagai strategi.

"Kita terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membahas permasalahan dan solusi yang dihadapi untuk meningkatkan tingkat industri halal Indonesia di kancah dunia," kata Hadi dalam peluncuran GHH, Kamis (27/1).

Pembahasan GHH meliputi strategi untuk menguasai pasar global, peningkatan kompetensi SDM dalam mendorong penguatan halal, baik secara kuantitas dan kualitas, meningkatkan kuantitas ekspor, serta solusi pembiayaan UMKM halal untuk mendorong pertumbuhan ekspor. GHH juga akan menyiapkan solusi mengurus izin, legalitas, sertifikasi, dan standardisasi UMKM halal.

"Pemasaran global tersebut menyasar marketplace, seperti Amazon, Alibaba, dan lainnya," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Global Halal Hub Indonesia (globalhalalhub.id)

Ia menegaskan, pencanangan ekosistem GHH ini sebagai gerakan nasional sinergitas Indonesia menuju pusat produsen halal dunia pada 2024. Dalam kesempatan ini, GHH juga secara simultan melepaskan ekspor produk UMKM dan produk halal senilai 9 juta dolar AS.

Produk-produk tersebut terdiri atas makanan halal, seperti produk mi, gudeg, bumbu, gado-gado, kue bulan, dan cocoa powder. Ekspor dilakukan ke 23 negara tujuan, antara lain, Amerika Serikat, Cina, India, dan Mesir.

Potensi pasar digital global dinilai sangat besar. Pada 2020, penjualan niaga daring seluruh dunia menyentuh 3,9 triliun dolar AS atau Rp 56.003 triliun. Angka itu naik 17 persen secara tahunan. Nilai transaksi tertinggi berasal dari Cina yang sebesar 2 triliun dolar AS, diikuti Amerika Serikat sebesar 792 miliar dolar AS, dan Jepang sebesar 178 miliar dolar AS.

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin turut meresmikan pencanangan GHH sebagai gerakan nasional sinergitas menuju pusat produsen halal dunia 2024. Wapres berharap GHH yang merupakan ekosistem pengembangan produk halal berbasis platform digital itu dapat menyinergikan pemangku kepentingan dalam mengakselerasi pengembangan UMKM dan produk halal Indonesia.

"Semoga dengan hadirnya ekosistem Global Halal Hub akan semakin banyak UMKM kita yang berhasil menembus pasar global dan semakin digemari oleh masyarakat internasional," ujar Kiai Ma'ruf.

Indonesia saat ini masih merupakan pasar terbesar produk halal dan belum menjadi negara produsen yang memiliki pangsa pasar besar dalam ekonomi halal global. Padahal, dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, Indonesia dinilai perlu menguasai pangsa pasar industri halal di dunia secara signifikan.

Oleh karena itu, Wapres menilai perlunya strategi dan langkah besar untuk menjadikan Indonesia menguasai pangsa pasar industri halal global. Menurutnya, GHH dapat mewujudkan empat sinergi, yaitu peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kualitas produk dan kemasan, marketplace global, dan offline networking.

"Kita berharap produk-produk UMKM halal nasional akan semakin dikenal masyarakat internasional dan semakin mudah diperoleh. Mari kita bersama-sama membangun brand halal Indonesia yang diakui dunia," ungkapnya.

Ia berharap pencanangan ini berkontribusi dalam meningkatkan ekspor UMKM hinga mencapai 20 sampai 25 persen pada 2024. Saat ini, kontribusi ekspor UMKM terhadap ekspor nonmigas masih berada di level 15,6 persen. 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat