Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB, Jumat (27/8/2021). Menurut data PT PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara hingga bulan Agustus 2021 realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) u | ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.

Ekonomi

Penjualan Listrik PLN Tahun Lalu Naik 

PLN mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam keseharian.

JAKARTA  — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatatkan kenaikan penjualan listrik pada 2021. Tercatat penjualan listrik Pln sebesar 257.634 gigawatt-hour (GWh) atau naik 5,7 persen dibandingkan realisasi penjualan listrik pada 2020.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, realisasi penjualan listrik tahun lalu menjadi tanda pulihnya perekonomian nasional. PLN telah melaksanakan sejumlah program untuk menggenjot penjualan listrik, seperti promo tambah daya dan diskon penyambungan baru.

PLN juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle. "Contohnya mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi,” kata Agung di Jakarta, Kamis (27/1).

Agung menyampaikan, PLN juga terus mencari peluang pasar baru, seperti di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine. PLN telah berhasil menambah 3,5 juta pelanggan baru menjadi 82,5 juta pelanggan sepanjang 2021.

"Seluruh program ini terbukti mampu membantu pelanggan menjadi lebih produktif dan efisien sehingga kesejahteraan mereka bisa meningkat," ujar Agung.

Menurut Agung, pencapaian positif ini merupakan hasil dari sejumlah langkah inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan melalui program transformasi PLN. Sehingga, membuat PLN berhasil meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menjaga beban pokok penyediaan (BPP) tetap stabil.

Kinerja yang baik dari sisi finansial tersebut tidak terlepas dari dukungan infrastruktur yang semakin baik maupun pasokan listrik yang semakin andal. Pada 2021, kapasitas pembangkit bertambah sebesar 1.332 megawatt (MW), sedangkan aset transmisi PLN tumbuh 46,23 persen (yoy) menjadi 3.473 kilometer sirkuit (kms) hingga akhir 2021.

Selain itu, kapasitas Gardu Induk PLN juga meningkat 5,33 persen (yoy) menjadi 5.930 mega volt ampere (MVA) hingga akhir 2021. Sedangkan, trafo distribusi, PLN mencatatkan pertumbuhan 11,11 persen (yoy) menjadi 2.785 MVA pada 2021.

Pembangunan infrastruktur tersebut menunjang perluasan pasokan listrik ke pelanggan. Agung menyebutkan, daya tersambung hingga akhir 2021 sebesar 8.888 MVA atau meningkat 34,65 persen dibandingkan pada 2020 sebesar 6.601 MVA.

"Pembangunan dan peremajaan infrastruktur kelistrikan ini merupakan wujud pelaksanaan komitmen PLN dalam meningkatkan layanan, sehingga membuka peluang untuk menambah pelanggan baru," kata Agung.

PLN memproyeksikan transaksi penjualan listrik akan meningkat sekitar 7-8 persen pada 2022. Peningkatan tersebut diharapkan memberi dampak positif terhadap kian sehatnya neraca keuangan PLN pada masa mendatang.

"Proyeksi 2022 pasti naik, proyeksi kita naik sekitar 7-8 persen,” kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) PLN Adi Priyanto.

Adi mengatakan, transaksi penjualan kelistrikan pada 2021 naik 5-6 persen dibandingkan 2020, meskipun diakui pandemi Covid-19 masih memberi dampak pada penggunaan atau penjualan listrik pada 2021.

Pada awal munculnya Covid-19, Adi menyampaikan, penjualan kelistrikan sempat minus, tapi dengan berbagai intervensi pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 maka pergerakan masyarakat mulai dilonggarkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat