Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (kanan) memantau vaksinasi COVID-19 dosis ketiga kepada lansia saat peluncuran vaksinasi booster COVID-19 di Kediri, Jawa Timur, Senin (24/1/2022). Vaksinasi booster mulai dibuka di Kediri dengan sasaran awal lansi | ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.

Nasional

Sebanyak 28,64 Persen Lansia Belum Dapat Vaksin Pertama

Hingga 23 Januari 2022 capaian vaksin primer dosis pertama sudah 86,97 persen.

JAKARTA -- Tren peningkatan kasus Covid-19 sedang terjadi di Tanah Air. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat perlu menjadi perhatian. Akselerasi vaksinasi harus dipacu untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan anak-anak.

"Masih ada 28,64 persen lansia yang belum mendapatkan vaksin pertama dan juga 53,53 persen yang belum mendapatkan vaksin yang kedua," ujar Wapres, saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) melalui konferensi video, Senin (24/1). Wapres mengatakan, meskipun vaksinasi dosis ketiga sudah mulai dilaksanakan, capaian vaksin primer belum sepenuhnya tercapai.

Secara keseluruhan, ada 21,5 juta jiwa lansia yang masuk target pemberian vaksinasi Covid-19. Lansia masuk dalam kelompok prioritas pemberian vaksin karena rentan bila terpapar Covid-19. Angka fatality rate dari lansia yang terkena Covid cukup tinggi, yaitu 20 persen.

Untuk vaksinasi secara keseluruhan, hingga 23 Januari 2022 capaian vaksin primer dosis pertama sudah 86,97 persen. Sedangkan, dosis keduanya baru 59,58 persen dari sasaran vaksinasi 208 juta.

photo
Vaksinator menyuntikkan vaksin booster COVID-19 kepada warga lanjut usia (lansia) di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (21/1/2022). Pemerintah setempat menggelar vaksinasi booster COVID-19 dengan prioritas utama lansia sebanyak 9.300 orang. - ( ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Selain itu, Wapres juga menyinggung sejauh mana perkembangan vaksin Covid-19 hasil produksi dalam negeri hingga saat ini. "Termasuk aspek keamanannya, khasiatnya, mutunya, serta perkembangan pembuatannya, supaya pada 2022 ini seperti diarahkan Presiden (Joko Widodo) vaksin buatan dalam negeri ini dapat digunakan masyarakat Indonesia," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai ratas mengatakan, capaian vaksinasi daerah di luar Jawa-Bali terdapat provinsi yang masih di bawah rata-rata nasional yakni 70 persen. "Maluku utara sudah meningkat ke 68 persen, Maluku masih di level 66 persen, dan Papua Barat di 46 persen dan di Papua sekitar 26 persen," ujar Airlangga. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran akan segera melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster kepada kalangan masyarakat non-tenaga kesehatan. Rencanaya, pemberian booster akan dilakukan mulai pekan ini.

"Rencana kalau enggak besok, ya Rabu (26/1/2022) baru mulai," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi, saat dikonfirmasi Republika, Senin (24/1/2022).

Pihaknya telah menerima distribusi vaksin Pfizer untuk booster sebanyak 1.200 dosis. Rencananya, vaksin itu akan mulai didistribusikan ke puskesmas pada Selasa (25/1/2022) pagi. 

Yadi mengatakan, pemberian booster itu akan diprioritaskan kepada kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). Mekanisme pelaksanaannya akan menggunakan 'jembut bola'.

"Karena itu juga diinstruksikan oleh Pak Bupati door to door," ujar dia.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Suheryana, mengatakan, pelaksanaan booster belum menjadi fokus utama. Pihaknya masih akan fokus dalam pelaksanaan vaksinasi dosis kedua. 

"Kami ingin mencapai target dosis dua 70 persen pada pertengahan Februari. Saat ini baru di kisaran 63 persen," ujar dia.

Pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga juga masih diprioritaskan kepada lansia dan pelayanan publik. Sementara pemberian booster kepada tenaga kesehatan sudah selesai.

Berdasarkan data per 22 Januari, cakupan vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Pangandaran secara umum telah mencapai 87,3 persen. Sementara, cakupan vaksinasi dosis kedua mencapai 63,3 persen.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat