Menpora Zainudin Amali (tengah) berbincang dengan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang juga Ketua Tim Akselerasi dan Investigasi terkait sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA) Raja Sapta Oktohari (kiri) dan Ketua Lembaga Anti-Doping Indonesia ( | ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Olahraga

Menpora: Sanksi WADA akan Dicabut

Belum ada pengumuman resmi dari WADA mengenai pencabutan sanksi tersebut.

JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terhadap Indonesia diharapkan sudah bisa dihapus sepenuhnya pada awal Februari.

Bila sanksi dicabut, pengibaran bendera Merah-Putih di event-event internasional sudah bisa dilakukan. Indonesia juga bisa menjadi tuan rumah event-event internasional. Ini merujuk pada hasil komunikasi antara tim satuan tugas (Satgas) bentukan Kemenpora.

Kendati begitu, belum ada pengumuman resmi dari WADA mengenai pencabutan sanksi tersebut. Menpora mengatakan, ada mekanisme-mekanisme internal yang harus dilakukan WADA sebelum memutuskan untuk menghapus sanksi tersebut.

Namun, berdasarkan komunikasi yang diterima Ketua Tim Satgas Pencabutan Sanksi WADA Raja Sapta Oktohari, badan antidoping dunia itu memberikan sinyal positif soal kemungkinan pencabutan sanksi.

''Indonesia akan digolongkan ke dalam kategori yang mematuhi aturan antidoping. Mudah-mudahan pada awal Februari, dari konfirmasi Ketua Satgas, bendera Indonesia sudah bisa berkibar,'' kata Menpora dalam keterangan pers secara daring di Jakarta, Senin (17/2).

Okto mengaku telah mendapatkan konfirmasi dari Direktur Jenderal WADA Olivier Niggli pada Kamis (13/1). Pemberitahuan Niggli itu kemudian diikuti dengan surat resmi dari Direktur Ketaatan WADA Emiliano Simoneli pada Jumat (14/1).

''Dalam surat tersebut, mereka menyatakan, isu-isu soal penghapusan sanksi diberikan kepada Indonesia terlihat positif dan progresif. Mereka juga mengapresiasi kerja tim satgas,'' kata Okto.

Dengan kondisi ini, Menpora menegaskan, Indonesia tidak perlu menunggu hingga setahun atau pada Oktober 2022 untuk bebas dari sanksi tersebut. Tim satgas bentukan Kemenpora sudah bisa mempercepat semua proses untuk menyelesaikan sanksi tersebut hanya dalam rentang waktu empat bulan.

Okto mengatakan, dalam empat bulan terakhir sejak sanksi dijatuhkan WADA, satgas terus melakukan pembenahan dalam tiga aspek, yaitu pembenahan komunikasi antara Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), WADA, dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), kemudian pembenahan administrasi, dan terakhir adalah perbaikan dalam hal teknis, terutama soal mekanisme tes antidoping. Tiga pembenahan itu berjalan secara paralel dalam empat bulan terakhir.

''Dengan adanya surat dari WADA itu, tugas tim satgas sudah nyaris selesai. Namun, setelah ini, kami akan memulai investigasi dan bekerja dengan pihak-pihak terkait,'' kata Okto yang juga menjabat sebagai ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tersebut.

Wakil Ketua LADI Reza Maulana mengungkapkan, organisasinya terus berbenah setelah adanya sanksi dari WADA tersebut. Salah satu pembenahan yang LADI lakukan adalah tidak ada lagi anggota LADI yang merangkap jabatan di salah satu pengurus cabang olahraga. Begitu pula dengan perbaikan prosedur dan komunikasi dengan semua pihak. Reza pun menyebutkan, dengan berpijak pada surat terbaru dari WADA, Indonesia sudah diperbolehkan menjadi tuan rumah ajang internasional pada 2022 ini.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, ada kemungkinan bendera Merah Putih dapat dikibarkan di Piala Asia Wanita 2022. Ajang tersebut akan berlangsung di India pada 20 Januari hingga 6 Februari mendatang dan Indonesia menjadi salah satu pesertanya.

 
Tadi saya mendengar ada lampu hijau, ada rencana bisa dikibarkan. Saya akan segera mengonfirmasinya. Mudah-mudahan benar bisa dikibarkan.
 
 

"Tadi saya mendengar ada lampu hijau, ada rencana bisa dikibarkan. Saya akan segera mengonfirmasinya. Mudah-mudahan benar bisa dikibarkan," kata Iriawan.

Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan, pengumuman dari Menpora melegakan karena pada 12-24 Juli nanti Indonesia menjadi tuan FIBA Asia Cup 2022.

"Alhamdulillah, mengurangi kekhawatiran kami dalam menjalankan event-event kami di Perbasi. Terima kasih kepada Bapak Menpora dan tim yang sudah bekerja keras untuk pemulihan kembali sanksi WADA," kata Nirmala.

Wakil Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Wahyu Pristiawan Buntoro ikut bersyukur jika sanksi dicabut. Sebab, FPTI rutin mengirim atletnya ke berbagai kejuaraan internasional dan kerap keluar sebagai juara. "Indonesia juga akan jadi tuan rumah seri dunia pada 24-26 September di Bali," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat