Ilustrasi pendidikan robotik | ANTARA FOTO/Ampelsa/rwa.

Khazanah

Pendidikan Robotik Penting Bagi Pesantren

Pendidikan robotik menjadi strategi pengembangan teknologi dan sains di pesantren.

JAKARTA — Pendidikan teknologi robotik dinilai perlu diberikan bagi para santri di pondok pesantren.  Adanya pendidikan robotik diharapkan membuat pesantren mampu bersaing dengan sekolah-sekolah umum yang menyediakan fasilitas serupa.

“Kegiatan robotik ini juga dapat menjadi wadah stategis bagi para santri dan pengajar pesantren untuk mengembangkan minat dan skill (kemampuan) di bidang teknologi dan informasi,” kata Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PW RMI NU) DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki, dalam sebuah agenda webinar, Rabu (12/1).

Dalam webinar bertema “Strategi Pengambangan Sains Robotik Bagi Guru, Ustaz/Ustazah, Dosen Milenial-Moderat di Pesantren” tersebut, Kiai Kiki lebih lanjut mengatakan, pengadaan pendidikan robotik dapat menjadi bekal bagi santri dan pengajar pesantren untuk berkompetisi di era revolusi industri 4.0 atau 5.0, yang mulai didominasi dengan teknologi bersistem robotik.

“Ini memang belum terlalu populer, tapi kami sedang mengupayakan untuk menggaungkan pentingnya pendidikan robotik di pesantren agar posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan tidak tertinggal dan mampu mengimbangi perkembangan zaman,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya akan mencoba mendatangi beberapa pondok pesantren, lalu menggelar seminar untuk mengedukasi dan menyosialisasikan pendidikan robotik ini. “Semoga ini dapat memantik minat para santri, guru, maupun pemimpin pesantren untuk mengadopasi kegiatan robotik di pesantren,” katanya.

Kiai Kiki menambahkan, nantinya pendidikan robotik dapat dijadikan ekstrakurikuler maupun dimasukkan dalam salah satu mata pelajaran.

 

Dalam forum webinar yang sama, Head of Academic Racer Robotic, Aji Endro Cahyono mengatakan, robotik telah menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam kehidupan umum hingga tatanan pendidikan. Edukasi robotik juga merupakan modal bagi setiap lembaga pendidikan, termasuk pesantren, dalam merespons kemajuan zaman dan menjadi pemicu motivasi santri untuk mengasah kemampuan di bidang teknologi dan informasi. 

“Pengadaan edukasi dan kegiatan robotik ini dapat menjadi media untuk mengasah kemampuan anak untuk berpikir kritis, kreatif, dan memiliki kemampuan menyelesaikan persoalan di lingkungan sekitar mereka,” kata Aji.

Untuk mengenalkan ilmu robotik, kata dia, diperlukan desain dan konsep pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Maka, setidaknya diperlukan lima strategi dalam mengembangkan pendidikan robotik di sekolah maupun madrasah dan pesantren.

Pertama, pengajaran yang gratis dan memiliki visualisasi yang menarik. Hal ini diperlukan agar anak-anak senang dan tertarik untuk mempelajari robotik. Kedua, memiliki sistem yang pintar dan unik, dengan mengandalkan paparan edukasi yang praktis dan modul sensor yang efisien.

“Melalui sistem pintar ini, anak-anak tidak perlu berkutat dengan solder atau tahap-tahap yang berbahaya karena robot edukasi sudah mengandalkan sistem pintar yang aman dan mudah digunakan oleh anak,” ujarnya.

 
Anak-anak tidak perlu berkutat dengan solder atau tahap-tahap yang berbahaya karena robot edukasi sudah mengandalkan sistem pintar yang aman.
 
 

Ketiga, pastikan bahwa seluruh proses dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan. Strategi lain yang perlu ditonjolkan adalah simpel dan kokoh. Melalui metode robot edukasi, menurut dia, anak-anak tidak memerlukan perkakas yang sulit dan membahayakan karena seluruh sistem telah terintegrasi. Sistem program yang ditawarkan juga lebih lebih simpel dan menggunakan bahan-bahan yang aman namun tetap kokoh. 

“Strategi terakhir adalah program pelatihan, ini merupakan prioritas dari kami agar kegiatan robotika ini bisa diterima dan anak anak bisa menghasilkan proyek dan menghasilkan karya yang membanggakan,” ujar Aji.

Karena sifat fleksibilitasnya, kata dia, robot juga bisa digunakan untuk beragam kegunaan termasuk yang berkaitan dengan keagamaan. “Misalnya, membuat robot pengoreksi bacaan Alquran atau pendeteksi kesalahan bacaan tajwid dan lainnya.”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat