Sebuah kapal berlabuh di sekitar stasiun terapung suplai minyak dan gas lepas pantai di perairan Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/11/2020). SKK Migas menargetkan pada tahun 2030 produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan | Dedhez Anggara/ANTARA FOTO

Ekonomi

SKK Migas Optimistis Kinerja Blok Rokan Meningkat

SKK Migas mengharapkan Blok Rokan melaksanakan enhanced oil recovery (EOR) dan pengembangan migas non-konvensional.

PEKANBARU -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yakin produksi minyak Blok Rokan, Riau, mampu menembus 195 ribu barel per hari (BOPD) pada 2022. Dengan capaian itu, Blok Rokan diharapkan dapat kembali menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, target produksi minyak rata-rata Rokan pada tahun ini mencapai 180 ribu BOPD dengan entry level sebesar 163 ribu BOPD dan pada akhir 2022 diprediksi mencapai 195 ribu BOPD.

"Pada Agustus 2022, saat HUT kemerdekaan RI ke-77, Blok Rokan akan kembali menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia mengalahkan Blok Cepu," ujar Dwi di Pekanbaru, Riau, Selasa (4/1).

Dwi menyampaikan, pihaknya berharap PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku operator dapat melaksanakan enhanced oil recovery (EOR) dan pengembangan migas non-konvensional. Kedua hal ini menjadi tulang punggung bagi peningkatan produksi migas pada masa depan.

Dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan, Pertamina Hulu Rokan menargetkan pengeboran 400 hingga 500 unit sumur pengembangan baru sepanjang 2022. Selain itu, PHR juga akan mengoperasikan 20 rig pengeboran agar bisa mewujudkan target pengeboran sumur baru tersebut.

"PHR memiliki target pengeboran yang agresif yang tahun ini berjumlah 400 sampai 500 sumur pengembangan. Kami sangat memberikan apresiasi karena telah menyambut ajakan SKK Migas untuk agresif melakukan pengeboran di 2022," ujar Dwi.

Untuk mencapai target pengeboran 500 sumur baru, PHR membutuhkan penyediaan barang dan jasa pendukung secara tepat waktu, penyiapan lahan, dan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait, baik itu pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar. 

Selain itu, perusahaan berupaya menjaga basis produksi, menjaga keandalan fasilitas, dan peralatan operasi. PHR juga perlu meningkatkan kapasitas fasilitas untuk menyesuaikan dengan peningkatan produksi, menjajaki teknologi baru serta mengembangkan migas nonkonvensional dalam rangka mengoptimalkan produksi dari Blok Rokan.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon Suardin memastikan akan gencar melakukan pengeboran yang didukung dengan 17 rig. Dia memastikan proses alih kelola sudah berjalan baik. "Mimpi kami pada 2024 mengejar produksi 270 ribu BOPD. Pada 2025, kami kejar 300 ribu BOPD," kata Jaffee. 

Menurut Jaffee, untuk mendukung target produksi 300 ribu BOPD, PHR terus melanjutkan pengeboran secara masif. Pada 2022, PHR menargetkan pengeboran 400 hingga 500 sumur dengan menambah tiga rig menjadi 20 rig. "Untuk mencapai 300 ribu, BOPD tidak hanya mengebor sumur baru, tapi semua ekosistemnya harus disiapkan dan ini butuh investasi yang besar," tutur Jaffee.

Selain siap mendukung Pertamina menjadi perusahaan energi global dengan aset 100 miliar dolar AS, Jaffee mengatakan, PHR juga ingin menjadi perusahaan migas global. Dia menegaskan, PHR tidak hanya menahan penurunan produksi, tapi juga meningkatkan produksi.

"Karena Rokan kalau tanpa ada usaha apa pun, penurunannya bisa 26 persen. Selain itu, untuk menopang pertumbuhan, kami juga memberi peluang bagi anak bangsa dan putra daerah untuk berkarya di PHR," ujar Jaffee.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat