Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Jangan Berhenti Berbuat Baik

Mari kita berlomba-lomba berbuat baik. Jangan berhenti berbuat baik.

Oleh IRWAN KELANA

OLEH IRWAN KELANA

 

Dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah bersabda, "Kendatipun hari kiamat segera datang, sedang di tangan salah seorang dari kalian terdapat satu bibit pohon kurma, dan kiamat itu tidak segera datang sebelum ia menanam bibit itu, maka hendaklah dia menanamnya."

Hadis di atas menggambarkan dengan sangat indah ajaran Islam untuk selalu berbuat baik. Selama masih ada kesempatan, sekecil apa pun kesempatan itu, teruslah berbuat baik. Jangan pernah berhenti berbuat baik.

Orang tua kita mengajarkan untuk menanam pohon kelapa, meskipun ia mungkin tak sempat memanen kelapa itu. Namun, anaknya, cucunya, bahkan mungkin orang lain akan menikmati hasil tanamannya.

Banyak sekali hadis Rasulullah yang memotivasi umatnya untuk selalu berbuat kebaikan. Sekecil apa pun kebaikan itu, kalau diniatkan dengan tulus ikhlas, maka ia bernilai sedekah.

“Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman, kecuali apa yang dimakan darinya merupakan sedekah baginya, dan apa yang tercuri darinya juga merupakan sedekah, dan apa yang dimakan binatang buas darinya juga merupakan sedekah baginya, dan apa yang dimakan burung adalah sedekah baginya, dan apa yang dikurangi oleh seseorang maka hal itu sedekah baginya.” (HR Muslim, dari Jabir).

“Barang siapa yang menggali air (sumur), maka tidaklah meminum darinya sesuatu yang memiliki hati yang kehausan dari (jenis) jin, manusia, dan burung, kecuali Allah membalasnya pada Hari Kiamat.” (HR Bukhari dan Ibnu Khuzaimah). 

Menanam pohon dan menggali sumur (misalnya membangun sumur bor di daerah yang kekeringan) hanyalah dua contoh kebaikan. Masih banyak sekali kebaikan yang bisa dilakukan, terutama di masa pandemi saat ini.

Tidak hanya sekadar memberikan ikan (memberikan bantuan sembako), tapi juga memberikan kail (memberikan pekerjaan, memberikan pelatihan usaha bisnis, memberikan bantuan modal dan lain-lain).

Termasuk juga kebaikan pada masa pandemi adalah memberikan bantuan biaya pendidikan kepada anak yatim dhuafa, terutama mereka yang terdampak Covid-19; bantuan pulsa untuk keperluan siswa belajar daring; membantu pembangunan pesantren, masjid dan rumah Quran; menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir maupun erupsi gunung; dan memberikan bantuan pemulihan kepada penyintas pandemi, banjir maupun erupsi gunung.

Juga kebaikan yang tak kalah nilainya adalah mem-posting hal-hal positif, menginspirasi, mengajak berbuat baik, dan menumbuhkan harapan, melalui berbagai platform media sosial.

Kalau berbagai kebaikan itu kita lakukan sendirian, mungkin akan memberatkan dan tidak semua orang mampu melakukannya. Namun, saat ini kita berada di zaman ketika kebaikan itu begitu mudah kita lakukan secara gotong royong, antara lain, melalui kerja sama dengan berbagai lembaga filantropi dan aplikasi. Hanya dengan beberapa puluh ribu rupiah, kita sudah bisa berbuat kebaikan yang manfaatnya bisa diterima oleh saudara kita yang membutuhkan.

Karena itu, mari kita berlomba-lomba berbuat baik. Jangan berhenti berbuat baik.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat