Karywan menunjukan kartu ATM dan buku tabungan di Outlet Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat, Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk., entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi hadir dan beroperasi di Indonesia. | Prayogi/Republika.

Ekonomi

BSI dan Kolaborasi Pembiayaan Perumahan

BSI berupaya mendukung pemerintah dalam program sejuta rumah dengan pembiayaan perumahan

OLEH LIDA PUSPANINGTYAS 

Pembiayaan perumahan dengan prinsip syariah masih membutuhkan dorongan agar segera terakselerasi. Hal itu membuat PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat komitmen dan keseriusannya sekaligus untuk mendukung pemerintah dalam Program Sejuta Rumah.

BSI telah menandatangani perjanjian kerja sama tripartit antara Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 111 Tahun 2021 tentang Mekanisme Pengalihan Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan kepada Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat dan Penarikan Kembali Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan oleh pemerintah.

Wakil Direktur Utama I BSI Ngatari mengatakan, sinergi ini menjadi kelanjutan dan keseriusan BSI untuk mendukung pemerintah dalam program sejuta rumah sekaligus penyediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). BSI juga berupaya memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk memiliki rumah melalui pembiayaan sesuai syariah, kompetitif, dan cepat.

"Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap BSI menjadi one stop solution service untuk memberikan layanan pembiayaan rumah BSI Griya Hasanah untuk pembiayaan reguler serta pembiayaan FLPP bagi segmen masyarakat berpenghasilan rendah," kata Ngatari, pekan lalu.

Dia menegaskan, layanan ini semakin melengkapi komitmen BSI untuk melayani seluruh kalangan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat peran bank syariah dalam mengimplementasikan maqashid syariah, yakni membawa kemakmuran dan keberlanjutan melalui kepemilikan rumah. Secara nasional, penyaluran pembiayaan FLPP BSI hingga Oktober 2021 mencapai Rp 5 triliun.

"Artinya, BSI mampu menjaga agar performa pembiayaan tetap sehat dan harapannya masyarakat MBR dapat memperoleh hunian yang layak sesuai kapasitas pendapatan yang mereka miliki," katanya.

Untuk memperluas akses kepemilikan rumah, saat ini BSI telah menggandeng lebih dari 4.000 pengembang terkemuka berskala nasional, seperti Ciputra, Jaya Properti, Alam Sutera, Metland, MAS Group, dan lainnya. Melalui kerja sama ini, BSI dan para pengembang siap memberikan berbagai pilihan hunian.

Hingga akhir kuartal III 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan produk Griya Hasanah (KPR) mencapai Rp 40 triliun. Pencapaian itu naik sekitar 10,40 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 dan didominasi oleh pembelian rumah baru.

Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto menargetkan penyaluran dana subsidi dengan skema FLPP sebesar Rp23 triliun pada 2022. "Untuk 2022, kami ditargetkan menyalurkan pembiayaan KPR FLPP sebanyak 200 ribu unit rumah atau sekitar Rp 23 triliun," kata Adi.

Menurutnya, antusiasme masyarakat terhadap program KPR subsidi sangat tinggi. Berdasarkan data Kementerian PUPR, total penyaluran dana FLPP dari 2010 sampai 2021 mencapai Rp 75,1 triliun untuk 943.583 unit rumah. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat