Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Hanya Allah Pemberi Rezeki

Makhluk pasti memiliki keterbatasan dalam hidup, bukan pemberi rezeki.

Oleh AHMAD AGUS FITRIAWAN

 

OLEH AHMAD AGUS FITRIAWAN 

Alkisah, pada suatu hari, Nabiyullah Sulaiman AS mendatangi dan berdialog dengan seekor semut yang sedang makan. Sang Nabi bertanya kepada semut, “Wahai semut berapa potong roti sanggup kauhabiskan dalam setahun.”

Lalu semut menjawab, “Dua potong roti ya Nabi.” Kemudian Nabi Sulaiman berkata, “Kalau begitu tinggallah di istanaku, kamu akan saya masukkan dalam sebuah tempat yang bagus karena kalau hanya dua potong roti dalam setahun aku pun sanggup memberi dan menanggung rezekimu. Sehingga kamu tidak usah lagi susah mencarinya seperti hari ini.”

Dan semut itu pun mematuhi titah dari Nabiyullah Sulaiman AS.

Semut pun dimasukkan dalam sangkarnya dan makanan atas semut itu disediakan oleh Nabiyullah. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tibalah di akhir tahun, Nabi Sulaiman kembali melihat semut tadi, apa yang terjadi?

Beliau melihat semut itu hanya makan satu potong roti dan satunya lagi masih tersisa utuh. Lalu Nabiyullah Sulaiman bertanya, “Wahai semut, kenapa tidak kamu habiskan dua potong roti yang aku jatahkan untuk kamu dalam tahun ini?”

Lalu semut menjawab, “Wahai Nabiyullah, aku takut karena selama aku dalam sangkarmu, rezekiku engkau yang tanggung dan engkau jatahkan. Dan aku takut juga ragu karena engkau adalah makhluk yang suatu saat bisa saja engkau lupa akan saya di sini, dan bisa saja sewaktu-waktu engkau miskin tidak punya harta lagi untuk engkau berikan padaku dan bisa saja sewaktu-waktu lebih buruk lagi, engkau bisa saja mati sebelum engkau memberikan jatah saya untuk tahun depan dan selanjutnya. Maka dari itu, saya menyisakan satu potong roti ini untuk jatah hidupku tahun selanjutnya.”

Dengan terkejut Nabiyullah Silaiman berkata, “Tapi aku lihat waktu di hutan dulu kau makan roti dua potong tiap tahunnya.”

Semut pun menjawab, “Wahai Nabiyullah di luar sana, Allah telah menjamin rezekiku setiap harinya sampai kami mati, dan kami yakin Allah itu tidak pernah lupa akan rezeki hamba-Nya, Allah itu selalu mampu menyediakan kami makan untuk setiap tahunnya, dan Allah itu telah mengatur jatah kami di muka bumi ini, untuk sesama bangsa kami aja tidak akan pernah tertukar jatah rezeki setiap hari nya apa lagi Allah salah memberikan mana yang punya kami dan mana yang milik makhluk lain. Dan kami yakin, Allah itu sebaik baik pemberi rezeki. Dan kami juga yakin Allah itu Mahakuasa dan Bijaksana atas apa yang telah ditetapkan.”

Semut yang kecil dalam kisah di atas sangat yakin bahwa hanya Allah satu-satunya pemberi rezeki kepada makhluk yang tidak akan pernah memiliki keterbatasan dalam memberikan rezeki baik alasan lupa, alasan miskin, alasan mati, dan sebagainya.

Dia juga tidak percaya kepada makhluk lain sekalipun berstatus Nabiyullah yang dapat menjamin akan rezekinya. Karena makhluk pasti memiliki keterbatasan dalam hidup, bukan pemberi rezeki.

Jadikanlah kebergantungan pikiran, hati, keyakinan, dan aktivitas hidup kita dalam urusan rezeki hanya kepada Allah yang Mahakaya, Maha Pemberi Rezeki, sebagai satu-satunya pemberi rezeki kepada makhluk (QS 35: 3 dan QS 34:2 4).

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat