Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat (28/5/2021). (ilustrasi) | ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Kisah Dalam Negeri

Menelusuri Buku Asli-Palsu di Lokapasar

Riset Ikapi pada 2020 mendapati sebanyak 75 persen penerbit menemukan buku bajakan dari karya mereka dijual melalui lokapasar.

OLEH RONGGO ASTUNGKORO

Hasil perbincangan dengan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha membuat Republika mencoba menelusuri langsung keberadaan buku palsu di lokapasar. Republika mencoba menguji informasi dari Arys dengan mencari buku ‘Big Magic’ karya Elizabeth Gilbert di dua lokapasar, Tokopedia dan Shopee.

Sebagai perbandingan, harga buku tersebut di situs resmi Mizan Store dipatok dengan harga Rp 69 ribu dan tengah dikenakan potongan harga menjadi Rp 58.650. Sementara buku serupa jika dibeli impor melalui situs Amazon harga yang dipatok berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 130 ribu jika dikonversi ke rupiah.

Pengecekan di dua situs lokapasar Indonesia dilakukan pada Jumat (17/12). Dari hasil pencarian, Republika memilih 10 hasil teratas untuk melihat keaslian buku seperti cara yang diberikan oleh Arys. Di Tokopedia, dari 10 hasil teratas ditemukan beragam asal buku tersebut.

Ada yang merupakan original impor, e-book, reprint dari buku original, dan ada juga yang tidak mencantumkan keterangan. Harga yang tertera pun berbeda-beda. Buku yang tertulis original impor dipatok dengan harga Rp 145 ribu-Rp 275 ribu. Untuk buku reprint dipatok dengan harga Rp 37.200, Rp 37 ribu, dan e-book Rp 5.000.

photo
Sejumlah siswa SD memilih buku pelajaran bekas di kios buku bekas, Kelurahan Madyopuro, Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sejumlah penjual buku bekas di kawasan tersebut mengeluhkan maraknya peredaran buku bajakan terutama buku pelajaran yang harganya jauh lebih murah dalam beberapa bulan terakhir yang membuat penjualan buku pelajaran bekas menjadi sepi pembeli. - (ANTARA)

Salah satu di antara 10 hasil teratas tersebut menjual bukunya dengan harga Rp 20 ribu. Saat dikonfirmasi, penjual menyebut bukunya merupakan buku asli, tapi bekas dengan kondisi yang baik. Kemudian, untuk toko yang tidak mencantumkan keterangan mengenai jenis buku tersebut, Republika mencoba melihat keseluruhan rating toko.

Dari salah satu toko terlihat, pada rating bintang satu dan dua, komentar dari pembeli menyebutkan buku yang dibeli dari toko tersebut bukan buku asli. Hingga saat berita ini ditulis, konfirmasi barang tersebut asli atau palsu belum direspons. Dari 10 hasil teratas, empat toko menyatakan buku yang mereka jual merupakan buku impor, satu e-book, satu mengaku bekas dengan kondisi bagus, dan empat tidak mencantumkan informasi.

Cara yang sama dilakukan ketika mencari buku dengan judul serupa di Shopee. Dari 10 toko, satu toko menyatakan buku yang mereka jual buku asli impor, tiga toko menyatakan buku yang mereka jual merupakan buku reprint atau hasil cetak ulang, satu cetakan sendiri, satu KW, satu non original, dan tiga belum menjawab.

photo
Pedagang mengikuti sosialisasi bersama penerbit, dan Polda DIY terkait peredaran buku bajakan di sentra buku Shoping, Yogyakarta, Rabu (27/11). Selain sosialisasi juga ada penyerahan buku bajakan dari perwakilan pedagang kepada Polda DIY. Sebagai bentuk pengentian pereddaran buku bajakan di pasaran. - (Republika/ Wihdan)

Dari tiga toko yang belum menjawab, satu toko memiliki rating total lima bintang. Komentar pada ulasan buku-buku yang mereka jual menyatakan puas karena merupakan buku asli. Sementara untuk dua toko lainnya memiliki rating 4,7 dan 4,8 bintang. Saat dicek lebih lanjut pada rating satu hingga tiga bintang, terdapat komentar buku yang dijual merupakan buku hasil pindai, bukan buku asli, dan kualitas buku yang tidak bagus.

Sebelumnya, riset Ikapi pada 2020 mendapati sebanyak 75 persen penerbit menemukan buku bajakan dari karya mereka dijual melalui lokapasar. Arys menuturkan beberapa ciri khas buku bajakan. Pertama, terkait dengan harga. Buku-buku bajakan biasa dijual dengan harga seperempat atau sepertiga dari harga buku aslinya.

Apabila masyarakat menemukan buku yang hendak dibeli dipatok dengan harga yang jauh di bawah buku aslinya, maka patut dicurigai buku tersebut merupakan buku hasil dari pembajakan.

Menurut Direktur Komite Eksekutif International Publishers Association (IPA) itu, untuk mengetahui buku mana saja hasil bajakan akan lebih mudah diketahui di lokapasar. Ada sejumlah kata kunci yang dapat menunjukkan buku yang dijual adalah buku bajakan.

Arys menegaskan, istilah "Reprint", "repro", "KW", "request", "setara ori", dan istilah serupa lainnya, yang menunjukkan buku yang dipajang penjual di etalase mereka di lokapasar merupakan buku palsu. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat