Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang anak di SDN Kawung Luwuk, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/12). Pemerintah Kota Bogor memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dengan target sasaran 100.862 jiwa. Republika/Putra M. | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Presiden: Percepat Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Kick-off vaksinasi anak 6-11 tahun dilakukan pada Selasa (14/12) di tiga provinsi.

JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah secepatnya memulai vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun. Jokowi mengingatkan, vaksinasi penting untuk melindungi anak dari paparan Covid-19.

Jokowi menyampaikan itu saat meninjau vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Kompleks SDN Cideng, Gambir, Jakarta, Rabu (15/12). Vaksinasi anak 6-11 tahun, kata Presiden, akan menyasar sekitar 26,5 juta anak di seluruh Indonesia. Khusus di Jakarta, sebanyak 1,2 juta anak yang menjadi target vaksinasi. 

Presiden mengapresiasi telah dimulainya vaksinasi bagi anak 6-11 tahun. “Saya harap provinsi-provinsi lain juga segera melaksanakan vaksinasi anak. Melalui vaksinasi, anak-anak dapat terlindungi dari penyebaran Covid-19, baik varian lama maupun varian baru,” kata Jokowi, kemarin. 

Jokowi mengatakan, anak-anak juga mesti mendapatkan imunisasi untuk penyakit lainnya. Dia berpesan kepada Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan daerah untuk memperhatikan hal tersebut. “Kita harapkan semuanya bisa segera kita selesaikan," ujarnya.

Dalam acara vaksinasi yang ditinjau Presiden kemarin, ada sekitar 200 siswa SD berusia 6-11 tahun yang divaksin menggunakan vaksin Sinovac. Pelaksanaan vaksinasi bagi anak ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 tanggal 9 Desember 2021 perihal kajian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun.

Kick-off vaksinasi anak 6-11 tahun dilakukan pada Selasa (14/12) di tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Pada Rabu kemarin, ada sejumlah daerah yang menyusul pelaksanaan vaksinasi, saah satunya Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di provinsinya dipercepat. Percepatan vaksinasi anak, kata Khofifah, akan sangat membantu pemerintah dalam menyiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada 2022.

"Hari ini adalah kick-off vaksinasi untuk anak-anak umur 6-11 tahun. Semoga ikhtiar ini dapat mempercepat pula PTM secara keseluruhan di Jawa Timur," kata Khofifah, Rabu (15/12).

Khofifah menjelaskan, jenis vaksin yang diberikan kepada anak-anak usia 6-11 tahun adalah vaksin Sinovac dengan dosis 0,5 miligram. Di hari pertama, vaksinasi anak dilakukan serentak di lima daerah. Mereka adalah Kota Surabaya dengan sasaran 25.741 siswa, Kabupaten Banyuwangi 739 siswa, Kabupaten Ngawi 300 siswa, Kabupaten Pacitan 30 siswa, dan Kabupaten Lamongan 90 siswa.

"Jadi, jumlah total vaksin yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun di lima daerah hari ini sebanyak 27.322 siswa," ujarnya. 

photo
Tenaga kesehatan mengenakan kostum Sinterklas membagikan bingkisan kepada anak-anak saat mengantre vaksinasi Covid-19 di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/12/2021). Operasi Sinterklas oleh Dinas Kesehatan Sulut merupakan bagian dari Program Vakisnasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun yang dilaksanakan serentak di 11 provinsi yang telah memenuhi syarat capaian 70 persen vaksinasi umum dan 60 persen vaksinasi lansia. - ( ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/rwa.)

Pada Kamis (16/12), lanjut Khofifah, vaksinasi anak bakal digelar di 21 kabupaten/kota dengan mengacu pada capaian target vaksinasi umum minimal 70 persen dan vaksinasi lansia minimal 60 persen. Beberapa daerah di Jatim yang siap melaksanakan vaksinasi anak, antara lain, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Madiun. 

Khofifah optimistis vaksinasi untuk anak bakal berjalan cepat. Apalagi, Kemenkes dijadwalkan mengirim vaksin tambahan di Jawa Timur. “Vaksin tersebut bakal langsung dikirimkan ke kabupaten/kota agar digunakan sesegera mungkin,” katanya. 

Khofifah pun mengharapkan peran serta orang tua agar mendukung pelaksanaan vaksinasi bagi anak. Ia menekankan, vaksinasi dapat memberikan keyakinan bagi pemerintah untuk menggelar PTM. "Mohon para orang tua bisa memberikan pemahaman dan izin kepada putra-putrinya umur 6 sampai 11 tahun agar mengikuti vaksinasi," kata dia.

Tekad mempercepat vaksinasi anak juga disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ia mengaku optimistis laju vaksinasi bisa berjalan kencang. “Karena memang secara umum telah siap. Harus diselesaikan secepat mungkin ya, prinsipnya petugas sudah siap dan vaksin sudah siap,” kata Riza saat ditemui di Balai Kota, Rabu (15/12).

Tugas saat ini ada di para orang tua yang harus mendorong anak-anak mereka mendapatkan vaksinasi Covid-19. Ia mengingatkan, vaksinasi penting demi kebaikan bersama. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Kesehatan DKI Jakarta (dinkesdki)

Nihil KIPI

Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten menyebut hingga hari kedua pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak tidak ditemukan adanya Kejadian Ikutan Pasca-Imuniasi (KIPI). "Alhamdulillah hingga tadi pagi kita lakukan pemeriksaan, tak ada laporan adanya KIPI dari vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun pada hari pertama," kata Kepala Dinas Kesehatan dr Dini Anggraeni di SDN Sukasari 1 Tangerang, Rabu.

Ia mengatakan, pengawasan oleh tenaga medis puskesmas di setiap wilayah yang dilaksanakan vaksinasi bagi anak terus dioptimalkan. Hal ini guna memitigasi jika ada yang mengalami gejala.

Selain itu, Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan terus melakukan sosialisasi tahapan kesiapan para siswa sebelum menjalani vaksinasi. "Kita berikan informasi agar kondisi siswa tetap sehat saat divaksin," ujarnya.

Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Kota Tangerang dengan jumlah sasaran 186.349 anak yang tersebar di 455 SD negeri dan swasta. Hari pertama pelaksanaan vaksinasi pada Selasa (14/12) yang digelar di lima sekolah menyasar 1.430 anak. Sehari usai divaksin, dinkes memastikan tak ada laporan KIPI.

photo
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama kepada siswa di SD Al Azhar, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (15/12/2021). Pemerintah Kota Tangerang Selatan menargetkan pada akhir Desember seluruh siswa SD berusia 6-11 tahun di Tangerang Selatan telah divaksin Covid-19 tahap pertama. - (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.)

Sebelumnya Kelompok Kerja (Pokja) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kota Tangerang memastikan vaksin jenis Sinovac yang digunakan untuk vaksinasi anak aman digunakan. “Vaksin jenis Sinovac ini aman digunakan anak-anak. Orangtua tak perlu takut atau ragu," kata Arifin Kurniawan Kashmir, dari Pokja KIPI Kota Tangerang. 

Orang Tua Menanti

Sejumlah orang tua siswa di Kota Bandung, Jawa Barat, antusias terhadap rencana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun. Kegiatan vaksinasi untuk anak diharapkan meminimalkan penyebaran Covid-19 pada anak-anak. 

Salah seorang orang tua siswa, Yeni Apriani, mengaku sudah siap memberikan izin anaknya yang bernama Raisa untuk mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19. Namun, ia meminta agar pelaksanaannya tidak dalam jangka waktu dekat, sebab anaknya sudah divaksinasi sebelumnya. 

"Anak saya baru ikut vaksinasi, seingat saya DPT. Harapannya, ada jeda waktu untuk divaksin lagi," kata Yeni,  Rabu (15/12). 

Ia merasa tidak khawatir anaknya divaksin Covid-19. Menurut dia, vaksinasi menjadi suatu keharusan untuk melindungi anak dari paparan Covid-19. 

photo
Seorang anak berteriak histeris saat akan disuntik vaksin Covid-19 di SDN Kawung Luwuk, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/12). - (Republika/Putra M. Akbar)

Selain itu, Yeni akan merasa tenang jika pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan di sekolah. Sebab, anaknya yang duduk di bangku kelas V dapat ikut vaksinasi berbarengan dengan teman lainnya. Hal itu akan membuat anak-anak lebih semangat dan antusias. 

Orang tua lainnya, Evy Damayanti, mengaku tidak keberatan kedua anaknya yang masih berusia di bawah 10 tahun divaksinasi Covid-19. Bahkan, kedua anaknya mengaku siap untuk divaksin. 

Namun jika diberikan pilihan, ia berharap dapat divaksin menggunakan vaksin jenis Pfizer. "Kalau Sinovac kan gak bisa dibawa ke luar (negeri)," katanya. 

Pemerintah Kota Bandung memperkirakan vaksinasi Covid-19 untuk usia 6 hingga 11 tahun akan dilakukan awal 2022. Vaksinasi saat ini difokuskan untuk menyelesaikan dosis pertama dan dosis kedua terhadap 1,9 juta orang lebih. 

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk usia 6 hingga 11 tahun menunggu arahan pemerintah pusat. Pihaknya belum menerima target sasaran dan kuota dosis vaksin yang akan diberikan.  

"Belum (kuota), kita nunggu kick-off karena sebenarnya Bandung sudah memenuhi persyaratan vaksinasi tahap pertama di atas 70 persen (vaksinasi), lansia 60 persen,” katanya. 

Pemerintah daerah akan memanfaatkan waktu libur sekolah untuk vaksinasi bagi anak 6-11 tahun. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan, para siswa akan menjalani libur semesteran beberapa hari sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19. 

"Libur sebentar terus kami vaksin. Vaksinnya tanggal 24 Desember kalau tidak molor. Nanti siswa didatangkan ke sekolah," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (15/12).

Menurut dia, teknis vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak 6-11 tahun berbeda dengan remaja usia 12-17 tahun yang menjalani vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi. Sedangkan anak-anak berusia 6-11 tahun divaksin di sekolah seperti pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS). 

Terkait ketersediaan tenaga kesehatan, ia menilai tidak ada kendala. Namun, nakes juga harus berbagi jadwal dengan vaksinasi dosis kedua bagi masyarakat umum. 

"Untuk waktunya berapa lama tergantung suplai vaksin yang diberikan ke kami. Kalau datangnya banyak ya cepat. Anak-anak kan banyak," katanya. 

Dia berharap, sebelum memasuki semester genap, anak-anak sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pemkot akan berupaya agar target tersebut bisa tercapai. "Ya harusnya sudah tervaksin semua. Kami kejar. Kalau tidak, ya sambil jalan. Tidak apa-apa, tenang saja. Surveilans ya tetap jalan," ucapnya.

photo
Tenaga kesehatan memeriksa kesehatan pelajar sebelum penyuntikan vaksin Covid-19 di Alun-alun Tegal, Jawa Tengah, Rabu (15/12/2021). Penyuntikan vaksin COVID-19 oleh Pemerintah Kota Tegal kepada pelajar TK dan SD usia 6-11 tahun tersebut sebagai upaya mendukung pemerintah dalam percepatan capaian target vaksin COVID-19 bagi anak-anak. - ( ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.)

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno, memastikan libur sekolah untuk semester ganjil ini sesuai kalender akademik, yakni 20-31 Desember 2021. "Kami baru saja mendapat informasi dari Ibu Kepala Dinas Kesehatan akan ada vaksin untuk usia 6-11 tahun. Karena sasarannya usia 6 tahun, menggunakan waktu libur anak itu. Ya nanti sesuai jadwal masing-masing," kata Dwi. 

Dwi menyebutkan, jumlah sasaran siswa SD yang akan divaksin sebanyak 56 ribu anak. Namun, sebanyak 3.000 anak sudah divaksin bersamaan dengan siswa SMP karena usianya sudah di atas 12 tahun. Sehingga, jumlah sasaran program vaksinasi 6-11 tahun sekitar 53 ribu anak.

"Kalau kita mau sisir juga TK/PAUD yang usia 6 tahun ke atas, kemarin data kita ada sekitar empat ribuan. Mungkin untuk yang usianya 6 tahun lebih sekitar 57 ribu," katanya.

Terkait teknis pelaksanaan vaksinasi, Dwi menyatakan rencananya dilakukan per sekolah. Namun, tidak menutup kemungkinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang dekat dengan sekolah tersebut. 

"Informasinya bisa dua-duanya. Kepala Dinas Kesehatan minta bisa dilakukan percepatan. Untuk sekolah yang besar, timnya puskesmas datang. Untuk sekolah-sekolah yang dekat ke rumah sakit, nanti bisa difasilitasi untuk dilaksanakan di rumah sakit yang dekat dengan sekolahnya," kata Dwi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat