Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga berusia 12-17 tahun di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Pemerintah memulai vaksinasi untuk usia 6-12 tahun pada Selasa (14/12) ini. | Republika/Thoudy Badai

Kabar Utama

Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dimulai

Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun menggunakan vaksin Sinovac.

JAKARTA -- Pemerintah akan memulai vaksinasi terhadap anak-anak usia 6-11 tahun pada hari ini, Selasa (14/12). Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, ada 115 kabupaten/kota yang telah memenuhi kriteria. Kriteria tersebut adalah daerah dengan cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 10 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

"Mereka (daerah-daerah itu) yang akan kami alokasikan vaksin untuk bisa memulai vaksinasi terhadap anak 6-11 tahun mulai Selasa (14/12)," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (13/12).

Vaksinasi terhadap anak 6-11 tahun akan menggunakan vaksin Sinovac sesuai dengan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin yang akan diberikan sebanyak dua dosis dengan selisih waktu empat pekan.

Budi mengimbau masyarakat agar tak ragu melakukan vaksinasi dengan merek apapun yang telah disetujui dan disediakan pemerintah. "Vaksin Astrazeneca, Pfizer, Moderna, semua aman dan efikasinya baik," kata Budi.

Terkait ketersediaan vaksin, Budi menyampaikan bahwa pemerintah sejauh ini telah mendatangkan sekitar 348 juta dosis, termasuk vaksin Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer. Dari jumlah tersebut, total vaksin yang telah disuntikkan sebanyak 250 juta dosis.

Dengan demikian, kata Budi, Indonesia masih memiliki stok sebanyak 100 juta dosis. Menurut Budi, jumlah tersebut terbilang tinggi. Sebab, Indonesia biasanya hanya memiliki stok vaksin sekitar 50 juta dosis.

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan kick-off pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Vaksinasi tahap pertama akan dilakukan di beberapa kota di 11 provinsi. Sejumlah provinsi tersebut, antara lain, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Maxi mengungkapkan, sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021. “Kemudian Januari 2022 akan ada tambahan vaksin Sinovac dari Dirjen Farmalkes dan vaksin tersebut sudah datang, sehingga ini (vaksinasi untuk anak) tidak akan putus,” kata Maxi.

photo
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada pelajar di SMAN 20 Jakarta, Kamis (1/7/2021). - (Republika/Thoudy Badai)

Vaksinasi anak bakal dilaksanakan di puskesmas, rumah sakit, hingga fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Selain itu, diselenggarakan dengan menggandeng pihak sekolah.

“Termasuk yang kami harapkan dilaksanakan di pos pelayanan vaksinasi di sekolah atau satuan pendidikan lainnya atau lembaga kesejahteraan sosial anak seperti panti asuhan,” katanya.

Maxi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi ini sesuai dengan instruksi Presiden yang menginginkan pemerintah secepatnya memberikan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun. Selain itu, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.

"Ini dilakukan betul-betul karena kita ingin mempercepat vaksinasi semua penduduk di Indonesia dan juga mencegah penularan Covid-19," kata Maxi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan siap membantu menyukseskan program vaksinasi anak 6-11 tahun. Ketua IDAI Piprim Basarah mengatakan, pihaknya sedang membuat petunjuk teknis (juknis) terkait pelaksanaan vaksinasi anak. "Kalau sudah siap, kami akan keluarkan rekomendasi, khususnya mengenai skrining-nya, " kata Piprim dalam diskusi daring, Senin (13/12).

Menurut Piprim, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tidak jauh berbeda dengan vaksinasi Covid-19 untuk usia 12-17 tahun. Sehingga, pelaksanaannya bisa dilakukan di puskesmas maupun di sekolah.

Sejumlah pemerintah daerah menyatakan siap melaksanakan vaksinasi anak. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, Pemprov DKI Jakarta bakal memulai vaksinasi anak 6-11 tahun pada Selasa ini. Kendati demikian, Widyastuti enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan vaksinasi.

Kabid P2P Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, vaksinasi pada tahap awal dilaksanakan di sekolah dasar atau sederajat sesuai jadwal yang ditetapkan bersama pihak sekolah dan puskesmas. "Selain di sekolah, vaksinasi anak juga akan dilakukan di fasilitas kesehatan atau pos vaksinasi," katanya.

photo
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga berusia 12-17 tahun di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). - (Republika/Thoudy Badai)

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyatakan, Pemkot Solo sudah menyiapkan tata laksana vaksinasi Covid-19 untuk anak  6-11 tahun. Namun, pemkot masih menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat. "Sudah siap. Sesegera mungkin. Kami tinggal nunggu barangnya saja. Karena aturannya sudah boleh," ucap Ahyani.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Solo, jumlah murid SD dan SMP di Solo mencapai 50 ribu siswa. Jumlah tersebut termasuk siswa luar kota yang bersekolah di Solo.

Ahyani meyakini pelaksanaan vaksinasi anak bisa diselesaikan dengan cepat. Sebab, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Solo pernah mencapai 4.000 dosis dalam satu hari. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (kemenkes_ri)

Daerah Tunggu Juklak 

Vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan dimulai secara bertahap di 115 kabupaten/kota mulai Selasa (14/12). Sejumlah pemerintah daerah menyatakan siap menjalankan progam tersebut dan tinggal menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dari pemerintah pusat. 

Kota Cirebon menjadi salah satu daerah yang memenuhi kriteria untuk memulai vaksinasi anak 6-11 tahun. Sebab, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kota Cirebon telah mencapai 100,11 persen.

Adapun syarat untuk memulai vaksinasi anak 6-11 tahun adalah telah mencapai vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen. 

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, berdasarkan arahan dari Kementerian Dalam Negeri, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun akan dilakukan pada 24 Desember. "Kami masuk kriteria, vaksinasi dosis pertama 100,11 persen per 10 Desember," kata Agus, Senin (13/12). 

Kendati demikian, Agus menyebut pihaknya masih perlu menunggu juklak dari Kementerian Kesehatan mengenai pelaksanaan vaksinasi anak. Vaksinasi bisa segera dilakukan jika juklak sudah dikeluarkan. Apalagi, stok vaksin di Kota Cirebon masih mencukupi. "Setelah ada petunjuk pelaksanaannya, kita langsung launching," kata Agus.

Agus mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun bisa dilakukan terpusat atau dengan cara petugas puskesmas mendatangi sekolah-sekolah. Sinkronisasi data dengan Disdukcapil pun harus dilakukan terlebih dulu, sehingga data anak yang divaksin masuk ke dalam basis data. 

Agus menegaskan, Pemkot Cirebon siap menyukseskan program vaksinasi anak 6-11 tahun. Pemkot Cirebon sampai saat ini juga terus berupaya mempercepat laju vaksinasi, meskipun dosis pertama sudah melebihi 100 persen. "Percepatan capaian dosis kedua vaksinasi Covid-19 akan terus digenjot," katanya. 

photo
Seorang remaja putri mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari petugas Puskesmas Paal Lima di gerai vaksinasi area publik Kota Jambi, Kota Baru, Jambi, Ahad (12/12/2021). Cakupan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jambi saat ini telah mencapai 68,95 persen (dosis 1) serta 48,44 persen (dosis 2). - (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Sementara itu, pemerintah daerah lain mengaku masih bekerja keras untuk mengejar target vaksinasi. Pemerintah Kota Pariaman, Sumatra Barat, mengungkapkan, capaian vaksinasi di Pariaman baru 57,24 persen atau sebanyak 42.275 orang. 

"Kita berharap, sampai akhir Desember nanti sudah bisa mencapai herd immunity, yang ditetapkan atau minimal mencapai 70 persen," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar, Senin (13/12).

Genius menyebut, Pemerintah Kota Pariaman telah mengeluarkan daftar nama warga yang belum divaksin. Daftar dibuat berdasarkan nama dan alamat. Ia pun menginstruksikan para camat segera menelusuri dan mengumpulkan para kepala desa/lurah sampai kepala dusun yang warganya masih banyak belum divaksin.

Genius menegaskan, vaksinasi penting untuk kebaikan bersama. Apabila masih banyak warga yang belum divaksin, akan sulit bagi suatu daerah mencapai kekebalan kelompok. Hal itu salah satunya akan berdampak pada lambatnya pemulihan perekonomian.

"Dengan tercapainya target vaksinasi yang ditetapkan oleh pusat, kita bisa melaksanakan aktivitas seperti sebelum pandemi Covid-19 menerpa, yang nantinya dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ucap Genius.

Hal serupa dilakukan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk mengejar target vaksinasi. Bupati Kudus Hartopo mengaku, telah menginstruksikan camat untuk membantu dalam mempercepat laju vaksinasi, dengan memerintahkan kepala desa menelusuri warga yang belum divaksinasi.

Ia juga menargetkan masing-masing puskesmas di Kudus bisa meningkatkan capaian vaksinasinya dari sebelumnya hanya 330 dosis per hari menjadi 500 dosis per harinya. Jika capaian tersebut bisa dipenuhi, target vaksinasi lansia akhir Desember 2021 sebesar 60 persen tentunya bisa tercapai.

"Target kami, setelah capaian vaksinasi untuk lansia mencapai 60 persen berikutnya dijadwalkan vaksinasi anak," kata Hartopo.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat