Pengunjung melihat produk asesoris bersertifikasi halal yang dipajang dalam pameran Malang Islamic Movement di Mall Dinoyo City Malang, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021). | ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO

Kabar Utama

'Umat Islam Harus Jadi Penggerak Ekonomi'

Erick Thohir mendapatkan penghargaan dari MUI sebagai Penggerak Ekonomi Syariah.

JAKARTA -- Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghasilkan resolusi jihad ekonomi umat yang menyasar berbagai hal. Umat Islam didorong untuk lebih berperan dalam perekonomian bangsa. Bukan hanya sebagai objek atau konsumen, tetapi juga sebagai subjek atau penggerak perekonomian.

Kongres Ekonomi Umat II MUI yang digelar pada 10-12 Desember, di Jakarta, mengangkat tema "Arus Baru Penguatan Ekonomi Indonesia". Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Jawa Tengah Iskandar Chang menyampaikan, salah satu resolusi jihad ekonomi umat yang dihasilkan dalam kongres tersebut adalah mendorong gerakan produksi dan belanja produk nasional. 

Resolusi lainnya, kata dia, mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia. Kemudian, mengoptimalkan zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) untuk menggerakkan ekonomi umat.

"Juga membentuk lembaga penjaminan nasional syariah untuk usaha ultramikro dan mikro yang mudah, murah, dan aman," kata Iskandar saat membacakan resolusi jihad ekonomi umat dalam penutupan Kongres Ekonomi Umat II MUI, Ahad (12/12).

Resolusi jihad ekonomi umat selanjutnya adalah mempercepat terciptanya model bisnis unggulan daerah yang dijalankan secara profesional. Kemitraan antara UMKM dengan BUMN atau BUMD dan usaha besar juga harus diperkuat. 

MUI juga mendorong dan mengawal terciptanya regulasi sistem ekonomi syariah nasional atau daerah. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, resolusi jihad ekonomi umat turut mendorong terwujudnya ekosistem ekonomi dan keuangan syariah melalui digitalisasi serta integritas dana komersial juga dana sosial Islam.

"Kemudian, mengamanatkan kepada Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat untuk mengawal hasil Kongres Ekonomi Umat," ujar Iskandar.

Ketua Steering Committee Kongres Ekonomi Umat II MUI Lukmanul Hakim menyampaikan, MUI ingin umat Islam Indonesia menjadi subjek, bukan lagi objek. Ia menjelaskan, Kongres Ekonomi Umat MUI adalah sebuah rangkaian dari perjalanan pemikiran dari orang-orang yang peduli kepada umat Islam, yakni mereka yang merasa bahwa umat Islam di Indonesia harus menjadi pelaku ekonomi.

"Jadi (supaya) umat Islam menjadi subjek, bukan lagi menjadi objek," kata Lukmanul, Ahad (12/12).

photo
Pemilik UMKM Hidrofarm, Arief (kanan) bersama pekerja melakukan perawatan tanaman sayuran yang dibudidayakan di Padang, Sumatra Barat, Selasa (9/11/2021). Arief mengembangkan usaha dengan konsep urban farming (pertanian di perkotaan) dengan memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro tanpa riba bagi UMKM dari Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sangat membantu di masa pandemi. - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Ia menceritakan, Kongres Ekonomi Umat pertama kali dilaksanakan pada 2017. Kongres tersebut menghasilkan produk yang disebut sebagai arus baru Indonesia. Adapun dalam kongres kedua, MUI berupaya melakukan evaluasi pencapaian dan hasil dari kongres ekonomi umat pertama.

"Intinya Kongres Ekonomi Umat ini fokus bagaimana umat Islam di Indonesia yang notabene adalah mayoritas dari penduduk Indonesia ini, juga bisa memiliki atau berperan serta secara optimal dan maksimal di dalam pergerakan ekonomi Indonesia. Ini (kongres ekonomi umat) adalah bagian upaya jihad kita," katanya. 

Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan menekankan pentingnya pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui resolusi jihad ekonomi umat. Selain itu, sumber daya alam (SDA) harus betul-betul dijaga dan dipelihara.

"Saya betul-betul khawatir, SDA yang kaya ini atas anugerah dari Allah SWT kalau tidak dipelihara dengan baik, apakah nanti kita masih bisa menikmati SDA ini," ujarnya.  

Erick Penggerak Ekonomi Syariah

Dalam rangkaian acara Kongres Ekonomi Umat II, MUI pada Sabtu (11/12) memberikan penghargaan kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang juga merupakan Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Erick mendapatkan penghargaan sebagai Penggerak Ekonomi Syariah oleh MUI. 

Pemberian penghargaan tersebut disaksikan seluruh perwakilan MUI dan organisasi Islam seluruh Indonesia. Erick dinilai konsisten dan memiliki komitmen mendorong kebangkitan ekonomi umat. Hal ini dinilai sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia Maju bisa terwujud dengan mengungkit ekonomi umat.

Erick juga dinilai mampu mendorong ekonomi umat dari hulu ke hilir. Di hulu, Erick baru saja meluncurkan program Muslim LeaderPreneur di Masjid Istiqlal. Muslim LeaderPreuner akan melaksanakan program yang komprehensif mulai dari pelatihan, pendampingan, pemberian penghargaan, hingga akses pembiayaan yang bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia.

Adapun di sisi hilir, Erick membuat afirmasi kebijakan, misalnya, program kemitraan Pertashop untuk pesantren maupun masjid hingga program Makmur. Erick juga berhasil melaksanakan penggabungan tiga bank syariah milik BUMN ke dalam Bank Syariah Indonesia. 

Pesan Wapres 

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat menutup Kongres Ekonomi Umat II MUI mendorong MUI mendirikan pusat inkubasi bisnis di berbagai daerah. Hal ini agar arus baru penguatan ekonomi Indonesia yang merupakan tema kongres dapat terwujud. 

"Presiden telah menetapkan tujuan kita yaitu menjadikan Indonesia negara maju. Maka ketika kita berbicara tentang arus baru ekonomi Indonesia, maka arus itu harus mengalir hingga tiba di tujuan tersebut," kata Kiai Ma'ruf dalam pidatonya, kemarin. 

Kiai Ma'ruf mengatakan, arus baru ekonomi harus menekankan tentang beberapa unsur penguatan ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian integral dari ekonomi nasional. Beberapa hal itu adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta pembangunan ekonomi yang harmonis dengan lingkungan.

Wapres menjelaskan, kebijakan di bidang ekonomi saat ini dibentuk oleh beberapa kekuatan kunci, yaitu globalisasi, digitalisasi, demografi, dan degradasi lingkungan hidup. Menurutnya, rekomendasi kebijakan ekonomi hasil Kongres Ekonomi Umat II telah memperhatikan faktor-faktor tersebut.

"Presiden dan saya sendiri dalam banyak kesempatan telah menyatakan betapa besar potensi yang negara kita miliki di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Sekarang kita harus bekerja keras untuk merealisasikan potensi tersebut agar ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Kiai Ma'ruf.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat