Pesepak bola Timnas U-19 Rivaldo Todd Ferre meluapkan kekecewaan ketika tendangannya tidak membuahkan hasil saat melawan Timnas Thailand U-19 pada laga PSSI 88th U19 International Tournament di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/9) | ANTARA FOTO

Olahraga

Timnas Sepak Bola Harus Tetap Waspada

Shin mengakui masih ada masalah di sektor pertahanan timnas sepak bola Indonesia.

SINGAPURA -- Tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia sukses mengawali Piala AFF 2020 dengan kemenangan meyakinkan. Menghadapi Kamboja di laga perdana, Kamis (9/12) malam WIB, skuad Garuda menaklukkan sang lawan dengan skor 4-2.

Kemenangan atas Kamboja membuat Indonesia menempati peringkat kedua klasemen sementara Grup B. Tim Merah Putih tertinggal tiga poin dari Malaysia di posisi pertama dan unggul selisih gol dari Vietnam di tempat ketiga.

Formasi 4-5-1 racikan juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, terbukti efektif menghasilkan gol cepat. Rachmat Irianto yang sejatinya dipasang sebagai gelandang bertahan justru menjadi pembuka keran gol Indonesia ketika pertandingan baru berjalan empat menit. Rachmat sukses mengonversi sepakan pojok Evan Dimas Darmono menjadi sebuah gol indah melalui tandukannya.

Evan Dimas yang diberi tanggung jawab sebagai kapten pun turut menjadi salah satu pemegang peran kunci tim Merah Putih. Setelah mencatat assist, giliran dirinya yang berkontribusi mencetak gol di menit ke-17.

Seakan belum puas, Rachmat Irianto kembali menambah pundi-pundi gol di menit ke-33. Sama seperti babak pertama, Rachmat merobek jala lawan lewat tandukan hasil dari situasi sepakan pojok. Sementara itu, di sisi lawan, Kamboja sempat memperkecil defisit gol lewat Yue Safy di menit ke-37 sekaligus menutup paruh pertama dengan skor 3-1.

Penonton dimanjakan dengan permainan atraktif Evan dan kawan-kawan dengan determinasi para pemain sekaligus serangan eksplosif hampir di setiap sisi. Peran Witan Sulaeman dan Irfan Jaya sebagai sayap kanan dan kiri menjadi napas tersendiri saat mendobrak pertahanan Kamboja.

photo
Pesepak bola Timnas Indonesia Evan Dimas (kiri) dan Irfan Jaya (kanan) berselebrasi usai menjebol gawang Kamboja dalam pertandingan grup B Piala AFF 2020 di Stadion Bishan, Singapura, Kamis (9/12/21). Timnas Indonesia menang dengan skor 4-2. - (ANTARA FOTO/Humas PSSI)

Rachmat dan Evan Dimas pun mampu mendistribusikan bola ke banyak lini sekaligus menjaga tempo pertandingan. Agresivitas para pemain akhirnya membuahkan gol keempat sekaligus sebagai penutup kemenangan Indonesia.

Akan tetapi, empat gol itu harus dibayar dengan dua kali kebobolan. Di babak pertama oleh Yuek Safy dan di paruh kedua dari kaki Prak Mony Udom. Dua gol yang dicetak Kamboja memang tak memengaruhi kemenangan skuad Garuda. Akan tetapi, hal itu menjadi salah satu indikasi bahwa masih ada titik lemah dari Evan Dimas dan kawan-kawan.

Kekeliruan yang ada pada internal tim pun diakui oleh Shin Tae-yong. Menurut dia, ada perasaan jemawa dalam diri anak asuhnya ketika sudah unggul besar di paruh pertama.

“Kami sempat unggul dengan skor jauh pada babak pertama sehingga para pemain menganggap lawan adalah tim yang mudah. Ini memang kesalahan kami,” kata Shin seusai laga.

Ucapan jujur pelatih yang pernah memimpin timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu didasari oleh keinginannya menempa mental seluruh pemain agar tidak cepat puas. Ia berpendapat, rasa tinggi hati dapat menjadi bumerang jika tak dikikis selama bertanding.

 
Ini yang harus diperbaiki oleh kami ke depannya di Piala AFF.
 
 

“Ini yang harus diperbaiki oleh kami ke depannya di Piala AFF. Selama babak pertama, kami menganggap (pertandingan) terlalu mudah dan lalu kesulitan sendiri,” kata pelatih berusia 52 tahun itu.

Shin bahkan menyoroti fisik para pemainnya yang dinilai belum prima saat menghadapi Kamboja walaupun membukukan empat gol. Menurut dia, ada faktor perbedaan iklim yang menjadi penyebab turunnya kualitas fisik anak asuhnya.

"Kami melakukan pemusatan latihan di tempat sejuk (Turki), tetapi ke Singapura jadi panas. Itu membuat kondisi pemain menjadi turun. Jadi, ada bagian yang harus saya perbaiki ke depannya," ungkap Shin.

photo
Pesepak bola Timnas Indonesia Evan Dimas (kiri) dan Irfan Jaya (kanan) bersujud syukur usai menjebol gawang Timnas Kamboja dalam pertandingan grup B Piala AFF 2020 di Stadion Bishan, Singapura, Kamis (9/12/21). Indonesia menang dengan skor 4-2. - (ANTARA FOTO/Humas PSSI)

Soal kebobolan dua kali kontra Kamboja, Shin mengakui adanya masalah di sektor pertahanan yang dijaga oleh Ryuji Utomo, Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam. Ia akan membenahi persoalan tersebut sebelum melakoni laga kedua kontra Laos, Ahad (12/12).

Shin meminta para pemainnya mengikis rasa sombong dan sekaligus memperbaiki kualitas pertahanan segaris lurus dengan lawan yang akan dihadapi. Meski Laos selalu kalah di dua pertandingan terakhir Piala AFF 2020, hal tersebut tidak boleh menjadi alasan Indonesia merasa di atas angin.

Shin mengungkapkan, dirinya membuka kemungkinan untuk memainkan Elkan Baggott guna membantu pertahanan. Bek klub Inggris Ipswich Town itu diharapkan bisa membela timnas Indonesia kontra Laos. Baggott yang sudah berlatih bersama rekan-rekannya masih harus menepi karena diminta istirahat oleh pelatih.

"Untuk pertandingan berikutnya pasti akan saya perbaiki masalah pertahanan ini. Beberapa pemain seperti Elkan juga akan bergabung, jadi pasti bisa diperbaiki ke depannya," ujar Shin.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh PSSI (pssi)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat