Dirut PT INKA (Persero) Budi Noviantoro (kanan) berbincang dengan Dirut PT Bukit Asam Tbk Suryo Eko Hadianto (kiri) di dalam bus listrik E-Inobus produksi INKA usai penandatanganan nota kesepahaman di Madiun, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Nota kesepaham | ANTARA FOTO/Siswowidodo

Ekonomi

PTBA-Inka Kembangkan Kendaraan Tambang Listrik

Kerja sama dengan Inka juga didukung keberadaan PTBA yang sudah punya Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

JAKARTA — PT Bukit Asam (Persero) Tbk berkolaborasi dengan PT Industri Kereta Api (Inka). Kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik.

Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengatakan, langkah yang diambil perusahaan ini merupakan wujud komitmen dua BUMN mendukung rencana pemerintah dalam mencapai net zero emission pada 2060. “Salah satunya dengan mengarahkan kendaraan operasional pertambangan untuk beralih ke listrik. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan daripada harus beli atau impor. Jadi, semaksimal mungkin bisa kurangi impor,” kata Suryo, Rabu (8/12).

Suryo berharap penandatanganan kesepahaman ini bisa segera ditindaklanjuti ke tahap berikutnya sehingga pada akhir 2022 sudah ada prototipe kendaraan yang bisa dikembangkan.

Suryo mengatakan, kerja sama dengan Inka juga didukung keberadaan PTBA yang sudah punya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dengan begitu, pasokan listrik berlimpah. “Selain menjadi tambang yang lebih efisien, juga mengembangkan bisnis baru bersama Inka. Target kita seluruh pertambangan di Indonesia menggunakan mobil listrik produksi Inka dan PTBA,” ujar Suryo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Bukit Asam Tbk (bukitasamptba)

Suryo menyatakan, di Indonesia banyak perusahaan tambang yang bisa dijajaki antara Inka dan PTBA. Dengan begitu, kendaraan operasional pertambangan yang selama ini impor dari luar negeri, ke depan diharapkan bisa menggunakan kendaraan tambang berbasis listrik produk dalam negeri, yakni karya Inka bersama PTBA.

Penandatanganan nota kesepahaman ini akan dilanjutkan dengan pembentukan tim dan penyusunan kajian bersama yang komprehensif sehubungan dengan pengembangan kendaraan tambang berbasis listrik ramah lingkungan.

Direktur Utama Inka Budi Noviantoro menjelaskan, kerja sama dengan PTBA didasari keahlian masing-masing perusahaan. Keahlian yang dimiliki Inka adalah membuat kendaraan berbasis listrik, sementara PTBA memiliki keahlian sebagai operator tambang. “Kerja sama ini dijalin supaya bisa berhasil sehingga bisa kembangkan kendaraan tambang berbasis listrik,” kata Budi.

Tidak ada kesulitan bagi Inka untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik sebab sebelumnya Inka telah berhasil mengembangkan term baterai dan bus listrik (E-Inobus). Karena itu, tidak butuh waktu lama bagi Inka dan PTBA untuk membahas rencana tersebut hingga akhirnya tertuang dalam MoU.

“Kita akan melakukan pengembangan kendaraan-kendaraan tambang bertenaga listrik. Kebetulan PTBA ini merupakan industri pertambangan. Karenanya kita gabung, ada pasar, ada fasilitas, ada teknologi, akhirnya kita sepakat untuk mengembangkan itu,” ujar Budi.

Budi menargetkan sebelum akhir 2022, tidak hanya prototipe, tetapi kendaraan tambang berbasis listrik tersebut sudah lulus sertifikasi. Adapun kelebihan dari pengembangan kendaraan proyek tambang bertenaga listrik tersebut adalah menurunkan gas emisi (polusi udara) serta mengurangi polusi suara karena tidak bising.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat