Ilustrasi ganjil genap di Depok | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Bodetabek

Ganjil Genap Depok Timbulkan Kemacetan

Pemkot Depok perlu mengevaluasi pelaksanaan ganjil genap

DEPOK – Uji coba ganjil-genap untuk kendaraan roda empat (R4) atau mobil di Jalan Margonda, Kota Depok, sudah diberlakukan sejak Sabtu (4/12) lalu. Uji coba ganjil-genap akan diberlakukan setiap akhir pekan pada pukul 12.00 WIB-18.00 WIB. 

Adapun ruas Jalan Margonda yang diberlakukan uji coba ganjil-genap, yakni di segmen 2 dari Simpang Ramanda Margonda ke Pertigaan Jalan Juanda dan sebaliknya. Kemudian, segmen 3 dari lintas atas UI ke Pertigaan Jalan Juanda dan sebaliknya.

Berdasarkan pantauan Republika, Ahad (5/12), di Jalan Margonda segmen 2 dan segmen 3, arus lalu lintas terlihat ramai lancar. Namun, kemacetan panjang terjadi di Jalan Margonda segmen 1 dari Pertigaan Siliwangi dan dari Jalan Kartini menuju Simpang Ramandha. Hal itu disebabkan banyak kendaraan yang memperlambat laju serta terhenti di pos pemeriksaan di depan Terminal Margonda. Kendaraan yang tak sesuai dengan nomor ganjil dialihkan ke Jalan Arif Rahman Hakim.

Kemacetan pun berimbas hingga sepanjang Jalan Kartini dan Jalan Siliwangi menuju Jalan Margonda. Kemacetan juga terjadi di Jalan Juanda menuju Jalan Margonda serta Jalan Komjen M Yasin (akses UI) dan Jalan Lenteng Agung yang menuju Jalan Margonda. Selain itu, kemacetan juga terjadi di jalan lainnya, seperti di Jalan Tole Iskandar, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Nusantara Raya.

"Macetnya luar biasa mau ke Jalan Margonda, kayak-nya masih banyak yang belum tahu kalau sudah diberlakukan ganjil genap. Kalau di Jalan Margonda, sih lancar," ujar Tere, seorang pengendara mobil pelat ganjil yang merupakan warga Sukmajaya yang hendak ke pusat perbelanjaan Margo City.

Warga lainnya yang merupakan warga Beji, Gilang, menyatakan tak setuju diberlakukannya ganjil-genap di Jalan Margonda karena justru menimbulkan kemacetan di ruas jalan lainnya. "Masalah kemacetan di Kota Depok itu karena minimnya ruas jalan antarwilayah sehingga semuanya menumpuk di Jalan Margonda. Harusnya dibikin jalan tembus antarwilayah, misalnya dari Jalan Juanda menuju Jalan Kukusan hingga ke Jalan Limo," kata Gilang.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh INFORMASI KOTA DEPOK 24 JAM (infodepok24jam)

Sebelum memasuki kawasan ganjil-genap di enam titik pos pemeriksaan Jalan Margonda, ratusan aparat berjaga-jaga dari Satlantas Polrestro Depok yang dibantu petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Satpol PP Kota Depok, dan aparat TNI.

Terdapat enam pos pemeriksaan, yakni di depan Terminal Margonda, Simpang Ramanda, dan lintas atas UI atau sebelum pos polisi dari arah Lenteng Agung. Kemudian, lintas atas UI dari arah Jalan Komjen Pol M Yasin, pintu keluar tol Margonda dari arah Kukusan, serta perputaran Jalan Juanda atau on off ramp Margonda.

Aparat Satlantas Polrestro Depok dan Dishub Kota Depok akan mengalihkan kendaraan yang tak sesuai dengan pelat nomor mobil ganjil atau genap. "Belum ada tindakan tilang untuk pelanggar. Untuk angkot, mobil ambulans, dan motor boleh melintas," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Depok, Kompol Jhoni Eka Putra.

Menurut Jhoni, total petugas yang diturunkan berjumlah 200 personel, terdiri atas Polrestro Depok, Dishub Kota Depok, Satpol PP Kota Depok, dan TNI. Petugas yang diturunkan terbagi menjadi dua shif, yaitu pukul 12.00-15.00 WIB dan pukul 15.00-18.00 WIB.

"Para petugas juga mengatur kemacetan lalu lintas dampak dari ganjil-genap. Sosialisasi gencar kami lakukan, tapi memang perlu kesadaran dan peran aktif warga mendukung ganjil-genap. Jika tak perlu sekali, sebaiknya tidak usah bawa kendaraan. Memang minim ruas jalan di Kota Depok, sedangkan volume kendaraan cukup tinggi," ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi kembali berdasarkan kinerja jaringan jalan. "Kebijakan ini dilakukan sebagai wujud ikhtiar kita dalam mengurangi kemacetan, mengurangi mobilitas untuk pengurangan kasus Covid-19 dan untuk meningkatkan kualitas udara," kata Jhoni menegaskan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat