Petugas kesehatan menyiapkan vaksin saat digelar vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Ikatan Alumni Universitas Airlangga di Airlangga Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/9/2021). (ilustrasi) | ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.

Nasional

Vaksin Unair Dikembangkan untuk Booster

Vaksin Merah Putih Unair ditargetkan uji klinis 1 Desember 2021.

JAKARTA -- Vaksin Covid-19 produksi dalam negeri atau dikenal dengan Vaksin Merah Putih ditargetkan bisa digunakan pada 2022. Salah satu kegunaan vaksin tersebut sebagai vaksin dosis ketiga atau booster.

Ketua tim peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Fedik Abdul Rantam mengatakan, vaksin Covid-19 yang bibit vaksinnya dikembangkan Unair dapat digunakan untuk vaksinasi pertama dan kedua atau booster (penguat). "Bisa pemula atau vaksinasi pertama, kedua atau booster," kata Fedik, Selasa (23/11).

Uji klinis fase 1 kandidat Vaksin Merah Putih dimulai pada awal atau pertengahan Desember 2021. Uji klinis fase 1 bertujuan untuk mengetahui imunogenisitas atau kemampuan vaksin dalam memicu respons imun dari tubuh manusia, keamanan, dan efikasi dari vaksin tersebut.

Pada Juli 2022 diharapkan vaksin Merah Putih sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization atau EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Unair mengembangkan bibit vaksin Merah Putih untuk Covid-19 dengan menggunakan platform inactivated virus atau berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan.

photo
Seorang dokter memperlihatkan vaksin Covid-19 Moderna untuk dosis ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dumai, Riau, Selasa (24/8/2021). - (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/foc.)

Fedik menuturkan saat ini sedang dilakukan penyiapan bibit vaksin di PT Biotis Pharmaceutical Indonesia agar siap digunakan pada uji klinis fase 1. Unair bekerja sama dengan PT Biotis melakukan pengembangan lanjutan vaksin untuk mengujinya pada uji klinis fase 1, 2, dan 3 hingga produksi massal vaksin.

Selain Unair, lembaga Eijkman juga masih mengembangkan vaksin Merah Putih. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, tim Eijkman yang ada di BRIN sedang fokus melakukan peningkatan yield atau produktivitas bibit vaksin Merah Putih.

"Tim Eijkman saat ini fokus untuk meningkatkan yield dari bibit vaksin berbasis platform protein rekombinan, baik yang mamalia maupun ragi (yiest)," kata Handoko, Selasa.

Di lain sisi, BRIN masih mengejar ketersediaan infrastruktur utama untuk tahap pengujian bagi semua kandidat vaksin, yaitu fasilitas uji produksi terbatas berstandar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). BRIN juga sedang membangun fasilitas uji praklinis untuk hewan makaka atau monyet berskala besar berstandar animal biosafety Level 3.

Handoko menuturkan, seluruh fasilitas tersebut akan siap pada awal kuartal kedua 2022. Keberadaan fasilitas itu penting terutama untuk mendukung pengembangan vaksin dan obat di Tanah Air, sehingga ekosistem riset dan inovasi di Indonesia juga makin baik. Fasilitas tersebut juga menjadi sarana pembuktian keamanan dan khasiat kandidat vaksin dan berbagai obat yang dikembangkan.

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, mendesak pemerintah untuk segera menggunakan vaksin produksi dalam negeri. Menurut Saleh, penggunaan produksi lokal diyakini mendatangkan manfaat lebih besar. Apalagi, pandemi akibat virus korona ini belum diketahui kapan akan berakhir.

Karena itu, Indonesia harus benar-benar berdaulat dalam hal pemenuhan kebutuhan vaksin Covid-19. Indonesia telah banyak menghabiskan anggaran untuk membeli vaksin dari negara lain.

"Kalau kita memakai produk lokal, maka anggaran yang cukup besar itu tidak lari ke luar negeri. Selain pajak, anggaran tersebut diyakini juga bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan roda perekonomian kita," ujarnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat