Calon pembeli mencoba Handphone/Smartphone disalah satu gerai di Jakarta, Kamis (7/4).Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementarian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan kebijakan pemblokiran ponsel ilegal a | Republika/Prayogi

Inovasi

Menanti Solusi Kelangkaan Chipset

Kondisi ini dapat diatasi dengan meningkatkan kolaborasi antara semua pemain dalam ekosistem.

Chipset merupakan komponen penting untuk membuat perangkat elektronik. Namun saat ini, industri teknologi tengah mengalami kondisi kekurangan chipset secara global.

CEO Arm yang merupakan perusahaan IP semikonduktor terbesar di Inggris, Simon Segars membahas kekurangan chipset global dalam acara Web Summit di Lisbon, Portugal, pekan lalu. Dia berpendapat penyelesaian krisis chipset yang saat ini melanda akan memakan waktu.

Segars mengatakan, sudah lama ia berkecimpung di industri semikonduktor. Namun, dia belum pernah mengalami kondisi kelangkaan chipset sampai seekstrim saat ini.

“Sebelumnya, kita pernah berada di situasi kasus kelebihan pasokan, dan dalam situasi lain, kekurangan pasokan. Tetapi tidak pernah seperti sekarang ini,” kata Segars, dilansir dari EE Times Asia, pekan lalu.

Menurutnya, penyebab utama krisis chipset saat ini, terjadi akibat ketidaksesuaian dalam penawaran dan permintaan. "Besarnya kebutuhan untuk memindahkan produksi chipset ke komputer, konsol gim, dan perangkat rumah lainnya, menciptakan hambatan bagi para original equipment manufacturer (OEM)," Segars melanjutkan.

photo
Kelangkaan chipset berdampak pada industri elektronik secara global (ilustrasi) - (AP/Andy Wong)

Ketika pandemi dimulai, banyak perusahaan bereaksi sangat cepat. “Mereka menghentikan produksi barang-barang yang menurut mereka tidak akan dibutuhkan orang. Dan mobil sebenarnya salah satunya,” ujarnya.

Kemudian, semua persediaan chipset pun difokuskan pada hal-hal yang benar-benar dibutuhkan orang. Yakni, perangkat komunikasi yang memungkinkan orang bekerja dari rumah, belajar, dan terhubung dengan keluarga.

Menurutnya, hal terpenting yang harus dilakukan untuk keluar dari kesulitan dalam situasi ini dan meminimalisasi potensi hal serupa terjadi kembali, adalah meningkatkan kolaborasi antara semua pemain dalam ekosistem. 

“Kami membutuhkan kolaborasi lebih baik di semua pemain dalam rantai pasokan. Jadi, kita bisa memahami hambatan dan membangun ketahanan ke dalam rantai pasokan ini dalam kondisi mapan yang berfungsi dengan baik,” ujar dia.

Segars optimististis, investasi saat ini dan masa depan akan memudahkan rantai pasokan dalam jangka pendek. Diperkiralan, sekitar dua juta dolar AS dalam sepekan, akan dihabiskan dalam beberapa tahun ke depan untuk menambah kapasitas dan membangun fasilitas baru. “Itu akan menambah sekitar 50 persen kapasitas tambahan selama lima tahun ke depan,” katanya.

Atasi Ketergantungan

photo
Sejumlah pekerja marketing menanti pembeli di toko gawai atau smartphone di pusat perbelanjaan yang sepi di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (12/5/2020). Menurut perusahaan pemantau pasar Counterpoint, pasar smartphone global kuartal pertama 2020 turun 13 persen ke 295 juta unit dari periode sama 2019 mencapai 341 juta unit akibat pandemi COVID-19, dan merupakan penurunan terparah untuk pertama kalinya sejak 2014 - (FB Anggoro/ANTARA FOTO)

Asia saat ini masih menjadi pusat produksi chipset dunia. Mengembangkan fasilitas pembuatan chipset di tempat lain, kini mulai dipertimbangkan untuk menjaga rantai pasokan tetap aman di masa depan.

Segars menjelaskan, ada ekosistem besar yang berada di sekitar bahan-bahan ini, termasuk juga beragam bahan kimia. “Hampir seluruh tabel periodik yang digunakan dalam pembuatan semikonduktor. Anda membutuhkan bahan kimia yang sangat murni untuk dimasukkan ke pabrik-pabrik hilir ini. Kemudian diperlukan pengujuian, pengemasan, dan pengiriman. Hal ini membutuhkan lebih dari sekadar pabrik chipset,” ujarnya. 

Kelangkaan chipset memang tidak dapat dihindari oleh produsen perangkat pintar. Terutama perangkat yang membutuhkan prosesor dan berkaitan dengan kecerdasan buatan, seperti ponsel pintar, Internet of Things (IoT) maupun produsen kendaraan roda dua.

PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto mengungkapkan, pada vendor smartphone, sesungguhnya kelangkaan yang terjadi ada pada prosesor 4G. Prosesor 5G, kata dia, kabarnya masih dapat dikendalikan.

Saat ini, Aryo menjelaskan, sejatinya belum terjadi masalah kelangkaan chipset yang terjadi di Oppo. “Setelah masalah tersebut muncul ke muka publik pertama kalinya, kami melakukan kesepakatan produsen chipset untuk dapat menjamin rantai kesediaan stok dari prosesor yang ada,” katanya pada Republika melalui pesan WhatsApp, pekan lalu.

Oppo pun berhasil menjamin komitmen dari salah satu produsen tersebut untuk menjaga suplai ke perangkatnya. “Saat ini, kelangkaan chipset masih belum berdampak pada produk smartphone di Indonesia. Rata-rata kami masih menjalankan produksi, harga perangkat juga masih normal belum ada kenaikan, malah cenderung beberapa perangkat mendapatkan cashback,” ujarnya menjelaskan.

Tren berbeda, justru terjadi di industri gaming global. Nintendo Co Ltd Jepang mengatakan pada Jumat (5/11) bahwa pihaknya mengalami kekurangan chipset dan memaksa perusahaan untuk mengurangi ekspektasi penjualan perangkat Switch. Kondisi ini juga memukul pengembangan perangkat keras.

“Situasi kelangkaan semikonduktor ini memiliki beberapa efek pada pengembangan perangkat keras,” kata Eksekutif Nintendo  Ko Shiota, yang mengepalai tim pengembangan. “Kami sedang mencari komponen pengganti dan mencoba mengurangi dampaknya,” tambahnya, dilansir dari Reuters.

Perusahaan yang berbasis di Kyoto ini sangat bergantung pada bisnis konsolnya pada saat saingannya seperti Microsoft, makin agresif memperluas layanan berlangganan dan cloud gaming.

Sebelumnya, menurut Nikkei Asia, Nintendo akan memproduksi 20 persen lebih sedikit konsol Switch dibandingkan tujuan awalnya untuk tahun fiskal hingga 30 Maret 2022. Nintendo awalnya berencana memproduksi rekor 30 juta konsol Switch guna memenuhi tingginya permintaan saat pandemi Covid-19.

Seorang juru bicara Nintendo mengatakan kepada Reuters bahwa saat ini, pasokan dan permintaan suku cadang semikonduktor sangat memengaruhi produksi Switch. “Kami sedang menilai dampaknya,” tambah perwakilan itu, dilansir dari TechSpot.

Nintendo meluncurkan Switch pada 3 Maret 2017. Perangkat ini diluncurkan sebagai penerus Wii U. Perangkat ini pun menjadi salah satu gawai andalan dari Nintendo dari segi penjualan. Berdasarkan data dari laman resmi //Nintendo//, per 30 September 2021, Switch telah berhasil terjual sebanyak 92,87 juta unit. 

 

 

 

“Penyebab terbesar dari kelangkaan adalah lonjakan permintaan, terutama dari pasar Amerika Utara.” 

 SIMON SEGARS, CEO Arm 

 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat