Tenaga kesehatan mengambil tes Covid-19 milik warga di Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Indonesia sikapi penurunan level oleh CDC dengan kualitas penanganan Covid-19. | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Status CDC Rendah, Tetap Waspada

Indonesia sikapi penurunan level oleh CDC dengan kualitas penanganan Covid-19.

JAKARTA -- Penetapan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penularan Covid-19 yang rendah oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC disikapi pemerintah dengan upaya mencegah kenaikan kasus.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penetapan status tersebut tidak boleh membuat semua pihak lengah. Pemerintah terus meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 melalui deteksi dengan meningkatkan tes epidemiologi, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, dan surveilans genomik.

Nadia dalam keterangannya, Senin (1/11), mengatakan pemerintah juga melakukan penguatan dari sisi terapeutik dengan mengonversi tempat tidur di rumah sakit sebanyak 30-40 persen dari total kapasitas rumah sakit. Lalu melakukan pemenuhan suplai oksigen, alat kesehatan dan sumber daya manusia, mengerahkan tenaga kesehatan cadangan, pengetatan syarat masuk rumah sakit, dan pemanfaatan isolasi terpusat.

Terkait vaksinasi, pemerintah mengalokasikan vaksin sebanyak 50 persen di daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi, memperbanyak sentra vaksinasi, memberlakukan syarat kartu vaksin, dan mempercepat vaksinasi. Pemerintah juga memperkuat implementasi PPKM Level 1-4 dan memanfaatkan teknologi digital dalam implementasi protokol kesehatan.

Nadia mengingatkan, ancaman gelombang ketiga dan varian baru virus korona masih terus mengintai. Sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand masih berada dalam tingkat penularan Covid-19 tinggi atau Level 4. Indonesia per Senin (25/10) ditetapkan sebagai daerah Level 1 penularan Covid-19 oleh CDC.

"Masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun yang hendak masuk ke Indonesia, wajib tetap disiplin protokol kesehatan dan mematuhi setiap kebijakan Pemerintah. Tidak ada toleransi bagi pihak yang melanggar ketentuan," tegas Nadia.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini terus menunjukan perbaikan, baik di tingkat nasional maupun provinsi. Secara umum terjadi penurunan tren kasus baru mingguan di Indonesia sebesar 23 persen dan penurunan jumlah kematian sebesar 16 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

“Sampai saat ini lebih dari 4 juta orang Indonesia yang terinfeksi Covid-19, namun 96,3 persen dinyatakan sembuh dan kasus aktif Indonesia berada di tingkat di bawah 1 persen,” ujar Reisa saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (29/10).

Prestasi tersebut menjadikan Indonesia masuk ke dalam wilayah hijau atau green zone oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau US CDC di Atlanta. Zona hijau merupakan sebuah kategori untuk negara dengan insiden Covid-19 yang rendah dan aman untuk dikunjungi.

“Oleh karena itu, CDC meminta pelancong dari Amerika yang akan ke Indonesia sudah divaksinasi lengkap sebelum bepergian ke Indonesia,” lanjut Reisa.

Di sisi lain, kasus harian di Eropa kini hampir mencapai 100 ribu kasus per hari dan di Amerika Serikat mencapai lebih dari 70 ribu. “Kita harus tetap mendoakan agar situasi di negara lain akan segera membaik karena pandemi tidak akan berakhir di Indonesia kalau tidak berakhir di seluruh dunia,” ujar dia.

Reisa juga menyampaikan, di panggung global, Presiden Jokowi akan menyerukan ajakan untuk pulih bersama dan pulih untuk menjadi lebih kuat.

“Sebagai Ketua G-20 setahun ke depan, Presiden mengajak semua negara maju bekerja bersama memastikan akses terhadap vaksin Covid-19 merata dan memerangi Covid-19 bersama-sama, dan juga memastikan perawatan dan pencegahan dilakukan oleh semua,” kata Reisa.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat