Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat melakukan kunjungan kerja ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Selasa (13/7/2021). Penetrasi produk Krakatau Steel ke pasar semakin baik. | ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Ekonomi

Restrukturisasi Dongkrak Kinerja Positif Krakatau Steel

Kenaikan penjualan disebabkan penetrasi produk Krakatau Steel ke pasar semakin baik.

JAKARTA — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencatatkan kinerja positif sampai kuartal III 2021. Emiten pelat merah berkode saham KRAS itu meraup laba bersih Rp 853 miliar per September 2021.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, keuntungan yang diperoleh Krakatau Steel disebabkan peningkatan penjualan, peningkatan efisiensi, serta kontribusi anak perusahaan yang merupakan hasil transformasi secara menyeluruh di Krakatau Steel Group.

Secara volume, Silmy mengatakan, angka penjualan produk baja utama, yaitu hot rolled coil, cold rolled coil, produk pipa baja, long product, maupun pelat baja mengalami peningkatan 26,9 persen menjadi 1.592.282 ton dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yakni sebesar 1.162.532 ton.

"Nilai penjualan perseroan tercatat sebesar Rp 23 triliun pada kuartal III 2021. Angka ini meningkat 41,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Silmy dalam keterangan resminya yang dikutip Republika di Jakarta, Ahad (31/10).

Silmy mengatakan, kenaikan penjualan ini disebabkan penetrasi produk Krakatau Steel ke pasar semakin baik dengan program digitalisasi, customer engagement, dan hilirisasi. Ia menyebutkan, penjualan produk hilirisasi juga mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 86,7 persen menjadi sebesar 13.181 ton hingga kuartal III 2021 dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar 1.743 ton.

Pada periode ini, Silmy melanjutkan, Krakatau Steel juga mampu menurunkan fixed cost hingga 11 persen menjadi Rp 845,4 miliar dan variable cost hingga 11 persen menjadi Rp 816,7 miliar jika dibandingkan periode hingga September 2020.

"EBITDA Krakatau Steel juga meningkat 56,1 persen dengan nilai EBITDA pada kuartal III 2021 ini sebesar Rp 1,7 triliun dibandingkan dengan EBITDA pada periode yang sama 2020 yang sebesar Rp 745,1 miliar," ujar Silmy.

Sepanjang 2021, Silmy mengatakan, Krakatau Steel telah mencatatkan kinerja positif yang terus meningkat. Tren ini membuat manajemen Krakatau Steel optimistis pada akhir 2021 akan membukukan kinerja yang baik.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Krakatau Steel (krakatau.steel)

Pengamat BUMN dari Univesritas Indonesia, Toto Pranoto, mengatakan, pencapaian kinerja positif Krakatau Steel tak lepas dari upaya restrukturisasi menyeluruh yang tengah dijalankan. Ia menilai, Krakatau Steel telah melakukan sejumlah terobosan.

"Ini dilakukan hampir tiga semester terakhir dan hasilnya laporan semester I 2021 angka bottom line sudah bergerak positif," kata Toto saat dihubungi Republika.

Untuk mempertahankan kinerja positif ini, Toto menilai proses restrukturisasi harus terus dilanjutkan dengan konsisten. Terlebih, Toto melanjutkan, sejumlah investasi besar Krakatau Steel pada masa lalu, seperti proyek blast furnace juga tidak sesuai harapan.

"Proyek ini termasuk prioritas yang harus diselesaikan. Ke depan, untuk meningkatkan value Krakatau Steel secara lebih optimal, upaya peningkatan nilai anak usaha lewat mekanisme IPO bisa dilaksanakan," ujar Toto.

Toto menyebut, langkah Krakatau Steel membagi kelompok bisnis pada beberapa subholding, termasuk subholding infrastruktur, merupakan hal tepat dalam meningkatkan nilai grup Krakatau Steel secara keseluruhan.

Ia mencontohkan Krakatau Bandar Samudera yang merupakan pelabuhan dalam dan berpotensi menjadi pelabuhan besar yang bukan sekadar melayani internal Krakatau Steel, melainkan juga sebagai pelabuhan umum.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat