Petugas membawa makanan bantuan pemerintah untuk korban banjir menggunakan perahu karet di Kelurahan Bukit Datuk Dumai, Riau, Sabtu (30/10/2021). Pemkot Dumai menyalurkan bantuan makanan, tenda darurat, obat-obatan dan kebutuhan lainnya untuk pengungsi ba | ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.

Nusantara

Banjir Landa Sejumlah Daerah

Fenomena La Nina diprediksi berlangsung hingga Februari 2022 mendatang.

CIANJUR—Bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Bencana hidrometeorologi sudah diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai akibat fenomena La Nina mulai November hingga awal 2022.

Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi mengambil langkah kesiapsiagaan menghadapi fenomena La Nina.

Di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, longsor melanda dua desa di kecamatan Cidaun yang membuat akses jalan utama antardesa tertutup. Hingga Ahad (31/10) petang, BPBD Cianjur masih berupaya menangani longsor. Puluhan kepala keluarga diimbau mengungsi jika hujan lebat kembali turun dengan intensitas lama.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Labis mengatakan, longsor yang terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam melanda wilayah selatan Cianjur menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor. Untuk antisipasi longsor susulan, pihaknya mengimbau masyarakat terutama yang bermukim di kawasan rawan bencana, tanah longsor, pergerakan tanah dan banjir agar waspada dan segera mengungsi saat melihat tanda alam akan terjadinya bencana.

Terlebih saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam. "Saya minta warga apabila ada potensi kebencanaan segera laporkan, atau segera mengungsi ke lokasi lebih aman, supaya risiko bencana terlebih yang mengancam keselamatan jiwa, dapat diminimalisasi," katanya, Ahad (31/10).

photo
Warga membersihkan jendela rumah saat banjir akibat luapan kali Bekasi d Teluk Pucung, Bekasi Utara, Jawa Barat, Ahad (31/10/2021). Banjir setinggi 40-80 cm merendam rumah warga terjadi pada pukul 01.00 WIB dini hari. - (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.)

Di Kuningan, Jawa Barat, angin kencang melanda enam dusun. Angin kencang di enam dusun itu terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni Jumat (29/10) sekitar pukul 14.00 WIB. Peristiwa tersebut diawali dengan hujan intensitas ringan hingga lebat. Masih di Jawa Barat, banjir sempat menerjang Kabupaten Bogor, pada Sabtu malam (30/10). Pantauan BPBD Kabupaten Bogor melaporkan hujan deras menjadi salah satu pemicu luapan debit air Sungai Ciranggon.

"Selain itu, debit air tidak tertampung akibat adanya penyempitan di bagian hilir sungai," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari. Laporan terkini yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa air sudah berangsur surut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BPBD KABUPATEN CIANJUR (bpbdkabcianjur)

Sebagian warga yang mengungsi sementara waktu telah kembali ke rumah mereka. Selanjutnya warga membersihkan rumah dan lingkungan dari sampah yang terbawa banjir. Lebih lanjut, petugas BPBD mengimbau warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila terjadi hujan deras di kawasan tersebut. Muhari menambahkan, banjir berdampak pada 60 kepala keluarga, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

Luapan sungai

Di Pulau Kalimantan, sebanyak 1.000 rumah warga di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat terendam banjir. Lima kecamatan terdampak kejadian ini. Muhari mengatakan, banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Kapuas yang terjadi pada Senin (25/10) pukul 05.00 WIB.

Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (30/10) pukul 12.50 WIB, banjir ini juga mengakibatkan 1.166 KK / 4.112 jiwa terdampak dengan ketinggian air berkisar antara 10-50 sentimeter.

Ia menambahkan, BPBD Kabupaten Sanggau segera melakukan pendataan lanjutan serta melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat secara intensif. Saat ini BPBD Sanggau bersama tim gabungan tengah mendirikan posko pengungsian di beberapa titik, namun warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Distribusi logistik juga terus dilakukan bagi warga terdampak guna memenuhi kebutuhan dasar.

Banjir juga melanda beberapa kelurahan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Sabtu malam (30/10). Peristiwa tersebut membuat sebagian warga mengungsi ke tempat ibadah.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo melaporkan kejadian tersebut menerjang empat kelurahan di Kecamatan Telluwanua, yaitu Kelurahan Pentojangan, Jaya, Sumarambu dan Salubattang," ujar Muhari, Ahad (31/10).

Ia menambahkan, warga mengungsi ke masjid Nurul Ikhlas yang berada di Kelurahan Jaya. Petugas di lapangan masih melakukan pendataan terhadap warganya yang berada di tempat itu.

Selain mendata warga yang terdampak, petugas juga masih melakukan pedataan terhadap kerugian material akibat banjir bandang tersebut. BPBD Kota Palopo bersama aparat kelurahan dan mitra terkait lainnya melakukan proses evakuasi warga, khususnya kelompok rentan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat