Siswa mengikuti vaksinasi Covid-19 di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 53.750 warga telah menerima vaksin pertama dan kedua selama serbuan vaksin maritim secara massal yang diadakan Rumah sakit | ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Nasional

Kemenkes: 48 Persen Belum Vaksinasi Covid-19

Pemberian booster vaksin Covid-19 dosis ketiga paling cepat bisa diberikan Maret 2022.

JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus melakukan akselerasi pemberian vaksin Covid-19 di Indonesia yang menargetkan sasaran sekitar 208 juta jiwa. Kemenkes menyebutkan masih ada sekitar 48 persen dari total target vaksinasi) yang belum mendapatkan dosis pertama dan 70 persen yang belum mendapatkan dosis kedua

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Jumat (22/10), mengatakan, pemberian vaksin pada 100 persen target sasaran vaksinasi menjadi hal yang penting. Kemenkes berkaca pada kasus di Inggris dan Israel yang memiliki cakupan vaksinasi tinggi tetapi tetap terjadi peningkatan kasus Covid-19.

Ia mengatakan, Indonesia dengan cakupan vaksinasi lengkap belum 50 persen berpotensi mengalami peningkatan kasus Covid-19. Dengan alasan ini, ia menambahkan, Kemenkes belum akan memberikan penguat atau booster vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk masyarakat. 

Ia mengatakan, Kemenkes menyadari kemampuan vaksin Covid-19 akan turun secara alami dan varian baru menyebabkan efikasi vaksin juga berkurang. "Mengenai booster dosis ketiga, kami fokus menyelesaikan sasaran vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua kepada seluruh sasaran,” kata dia.

Karena itu, ia mengatakan, pemberian booster vaksin Covid-19 dosis ketiga tercepat bisa diberikan Maret 2022. “Ini juga sambil menunggu uji klinis tentang pemberian (booster) vaksinasi dosis ketiga," katanya.

Hingga kini, dia melanjutkan, Kemenkes juga belum mengetahui apakah jenis vaksin untuk booster yang diberikan sama, atau berbeda dengan vaksin dosis pertama dan kedua.

Nadia mengakui, hal-hal terkait ini sedang dibahas dan segera dimatangkan. 

Ia juga mengingatkan, pekerjaan rumah untuk mengalahkan Covid-19 masih panjang dan butuh peran semua pihak. Sebab, dia menjelaskan kalau masih ada orang yang belum divaksin maka ia memungkinkan untuk menjadi sumber penularan virus di dalam masyarakat.

"Karena prinsipnya Covid-19 bisa dikalahkan kalau bergotong royong, sama-sama membentuk benteng, pagar terhadap Covid-19 dengan vaksin," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat