PT Waskita Karya. | Wihdan Hidayat/Republika

Ekonomi

Waskita Karya Incar Proyek di Ibu Kota Baru

Tahun ini Waskita sedang mengikuti tender proyek di kawasan Asia dan Timur Tengah.

JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengincar salah satu proyek strategis pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Nilai proyek ini ditaksir bisa mencapai Rp 30 triliun.

Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono menjelaskan, perseroan memiliki program besar untuk jangka menengah di 2022-2023. Salah satu di antaranya adalah turut berpartisipasi dalam proyek pembangunan ibu kota baru.

"Kami mempersiapkan dari awal agar Waskita bisa berpartisipasi," ujar Destiawan, akhir pekan lalu.

Selain mengincar proyek pembangunan ibu kota baru, pada tahun depan Waskita juga mengembangkan ekspansi bisnis dengan mengincar proyek di luar negeri. Destiawan mengatakan, tahun ini Waskita sedang mengikuti tender proyek di kawasan Asia dan Timur Tengah.

"Kami juga sedang menjajaki proyek infrastruktur di Afrika. Harapannya, ini bisa segera dieksekusi pada tahun ini," ujar Destiawan.

Direktur Operasi III Waskita Karya, Gunadi menjelaskan, proyek pembangunan Ibu Kota baru tersebut rencananya mulai dilakukan pada tahun depan. Saat ini pemerintah masih melakukan perencanaan yang lebih matang sebelum masuk ke dalam tahap konstruksi.

"Akan tetapi, pada 2022 rencana Waskita untuk memproyeksikan nilai kontrak baru berkisar antara Rp 25 triliun sampai Rp 30 triliun. Itu ekspektasinya," ujar Gunadi.

Divestasi jalan tol

Waskita masih akan terus melanjutkan proses divestasi jalan tol yang dimiliki perusahaan. Hal itu untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Destiawan menjelaskan, untuk mengurangi beban utang dan memulihkan performa perusahaan, asset recycling atau divestasi jalan tol menjadi salah satu dari delapan strategi penyehatan keuangan perusahaan.

“Sampai saat ini, sudah empat ruas tol yang telah selesai proses divestasinya di Sumatra dan Jawa. Kemudian, program ini (divestasi tol) akan terus kami lanjutkan sampai 2024," kata Destiawan.

Dia menjelaskan, terdapat 13 ruas tol yang masuk dalam daftar divestasi. Destiawan belum membeberkan investor yang sedang melakukan pembicaraan untuk membeli ruas tol yang ditawarkan Waskita. Kendati demikian, Indonesia Investment Authority (INA) menjadi salah satu dari sejumlah kandidat investor.

"Dengan INA sudah ada proses dan INA masih melakukan kajian terhadap ruas-ruas yang diminati," ujar Destiawan.

Pada tahun ini, Waskita menargetkan bisa mendivestasi sekitar enam sampai tujuh ruas tol. Dari proses asset recycling tersebut, Waskita menargetkan bisa meraup dana hingga Rp 8 triliun.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat