Penonton memadati tribun stadion saat pertandingan sepak bola putra PON Papua antara tim Papua melawan tim Sumatera Utara di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Ahad (10/10/2021). Meski dalam kondisi pandemi Covid-19 sejumlah penonton terpantau memadat | Republika/Thoudy Badai

Kabar Utama

Klaster PON Bertambah, Peserta Pulang Dikarantina

Kewajiban karantina bagi peserta PON XX Papua yang tiba di daerah asal ditanggapi beragam.

JAYAPURA – Jumlah peserta Pekan Olahraga Nasional (PON)) Papua 2021 yang tertular Covid-19 masih terus bertambah. Hingga Ahad (10/10), jumlah kasus positif di kalangan peserta helatan multicabang olahraga itu telah mencapai 64 orang.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule, menyampaikan kepada Republika, hingga Ahad pukul 12.30 WIT, terdapat penambahan enam kasus dari sehari sebelumnya. Di klaster Kabupaten Mimika bertambah satu kasus, di Kabupaten Jayapura bertambah satu kasus, dan di Kabupaten Merauke empat kasus. Tak ada penambahan kasus di Kota Jayapura. 

Dengan penambahan itu, di Kota Jayapura telah tercatat 17 kasus positif Covid-19 pada peserta PON XX dengan empat di antaranya telah sembuh. Sedangkan, di Mimika terdapat 15 kasus, 12 di antaranya telah sembuh. 

Di Kabupaten Jayapura, dari 17 kasus yang tercatat, baru satu di antaranya yang sembuh. Kemudian, di Merauke, sebanyak empat orang sembuh dari total kasus 15 total kasus. 

PON XX Papua akan berlangsung hingga Jumat (15/10). Helatan itu diikuti 6.496 atlet dan sekitar 3.300 ofisial dengan menggelar 37 cabang olahraga pertandingan, 56 disiplin cabang olahraga, dan 679 nomor pertandingan atau perlombaan. 

photo
Penonton memadati tribun stadion saat pertandingan sepak bola putra PON Papua antara tim Papua melawan tim Sumatera Utara di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Ahad (10/10). - (Republika/Thoudy Badai)

Kasus Covid-19 pada kalangan atlet dan ofisial di PON XX mula-mula terlacak di Mimika pada Senin (4/10). Kala itu, tiga atlet bola basket putri asal DKI Jakarta terdeteksi tertular Covid-19 saat hendak bertolak dari Timika.

Keesokan harinya, ditemukan lagi enam atlet dan ofisial terjangkit Covid-19 di Kota Jayapura. Artinya, dalam sepekan, kasus Covid-19 di kalangan peserta PON XX melonjak sekitar 20 kali lipat.

Silwanus Sumule sebelumnya menyatakan, memang sempat adanya kelonggaran protokol kesehatan saat pembukaan PON XX pada hari pembukaan, Sabtu (2/10) lalu. Meski begitu, ia menegaskan, masyarakat secara bertahap mulai disiplin menjalankan protokol kesehatan. 

Ia menjanjikan, Satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Papua akan memberikan pelayanan terbaik kepada mereka yang tertular serta seluruhnya dipastikan pulang ke daerah asal dalam keadaan sehat dan negatif Covid-19. "Kami pastikan semuanya akan jalan dengan baik," kata dia. 

Terlepas jaminan itu, Satgas Penanganan Covid-19 di Jakarta menerbitkan adendum kedua Surat Edaran Nomor 17 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri di Masa Pandemi Covid-19. Aturan itu diterbitkan mengingat, “Diperlukan penyesuaian mekanisme perjalanan orang dalam negeri yang secara spesifik dalam mengendalikan potensi penularan pascakegiatan besar skala nasional yang melibatkan interaksi fisik, yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.” 

Satgas merasa, di tengah kondisi Covid-19 tingkat nasional yang dalam keadaan relatif terkendali, perlu diatur ketentuan bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang kembali ke daerah asalnya setelah mengikuti kegiatan PON XX Papua 2021. Salah satu aturannya, pelaku perjalanan yang kembali ke daerah asalnya setelah mengikuti PON XX harus menjalani karantina selama lima hari. 

Di antara yang terdampak regulasi itu adalah seluruh anggota kontingen, anggota Panitia Pengawas dan Pengawas PON XX, anggota KONI, serta pegawai kementerian/lembaga. Selain itu, ada juga ketentuan bahwa pihak-pihak tersebut harus menjalani sejumlah protokol kesehatan selama tujuh hari di daerah asal. 

Pada hari pertama karantina, di fasilitas isolasi terpusat daerah asal, para peserta PON harus menjalani tes PCR. Pada hari keempat karantina, peserta kembali menjalani tes PCR tersebut. Jika hasilnya terus negatif, mereka dibolehkan pulang dan tetap harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari. 

Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama berharap, semua pihak sudah semestinya mewaspadai potensi penularan Covid-19 pascakontingen PON XX pulang ke daerahnya masing-masing. "Kalau atlet nanti pulang ke daerahnya masing-masing maka masih perlu dalam pengawasan. Akan baik juga kalau keluarganya diawasi karena kemungkinan kontak," kata Prof Tjandra dalam keterangan kepada Republika, Ahad (10/10).

Bisa bobol 

Prof Tjandra menyinggung pula mengenai perawatan atlet yang positif Covid-19. Ia meminta otoritas kesehatan dan penyelenggara PON XX fokus memastikan semua atlet sembuh dari Covid-19.

"Atlet yang sekarang positif (Covid) maka sebaiknya ditangani sampai negatif. Jangan hanya mengikuti panduan yang sekian hari dapat bebas isolasi atau karantina," ujar Prof Tjandra. 

photo
Petugas kepolisian mengecek surat vaksin pengunjung sebelum memasuki arena cabang olahraga dayung di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021). Dalam gelaran PON XX Papua, cabor Dayung Rowing menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi pengunjung yang menyaksikan pertandingan dengan mewajibkan menunjukan surat vaksin atau menjalani tes usap antigen sebelum memasuki arena pertandingan. - (Republika/Thoudy Badai)

Selain itu, Prof Tjandra menyarankan agar pemerintah memperkuat penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan PON XX. Di antaranya, terus menggalakkan penerapan protokol kesehatan dengan memakai masker secara benar dengan menutup mulut dan hidung, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Kedisiplinan protokol kesehatan penonton dan yang mengikuti pertandingan olahraga harus jauh lebih ditingkatkan," ucap Prof Tjandra.

Prof Tjandra juga mendesak kegiatan surveilans harus lebih digiatkan, terutama di kawasan pelaksanaan PON XX. Tujuannya agar diperoleh tren dan data yang lebih baik mengenai penularan Covid-19. Dengan demikian, penangannya diharapkan bisa lebih efektif dan maksimal. 

"Dan surveilans tentu perlu dikaitkan dengan tiga hal, yaitu lokasi, jenis olahraga yang ada, serta karakteristik penonton di lokasi itu," kata Prof Tjandra. 

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, sebelumnya mengatakan, pelacakan terhadap setiap kasus positif Covid-19 di PON XX Papua harus dilakukan dengan benar. "Kalau ini luput (tracing), bisa bobol dibawa ke masing-masing daerah" kata Dicky. 

Dicky menegaskan, sesuai prosedur tetap penanganan Covid-19, bila ditemukan satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tidak boleh ada interaksi dengan dunia luar. “Protapnya, kalau ditemukan positif di bubble penyelenggaraan, jangan ada penonton dulu, jangan ada interaksi dulu dengan dunia luar, sembari dituntaskan tracing ,testing, dan treatment," kata Dicky. 

photo
Tenaga medis melakukan tes usap antigen kepada calon penonton sebelum memasuki cabang olahraga dayung di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021). Dalam gelaran PON XX Papua, cabor Dayung Rowing menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi pengunjung yang menyaksikan pertandingan dengan mewajibkan menunjukkan surat vaksin atau menjalani tes usap antigen sebelum memasuki arena pertandingan. - (Republika/Thoudy Badai)

Ditanggapi Beragam

Kewajiban karantina terhadap peserta PON XX Papua yang tiba di daerah asal ditanggapi beragam pihak daerah. Tak semua menyambut kebijakan yang terkait penularan Covid-19 di kalangan peserta PON tersebut.

Ketua Bidang Kesehatan Kontingen DKI Jakarta, dr Junaidi, ketika dihubungi Republika dari Jayapura, Ahad (10/10) mengatakan, akan mengikuti langkah kontingen Jawa Timur yang menolak karantina bagi kontingen yang pulang dari PON XX Papua 2021.

"Kita tetap komitmen mendukung pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19. Namun, hendaknya sebelum membuat keputusan melihat langsung kondisinya di lapangan seperti apa," kata Junaidi, kemarin.

Dia mengatakan, sejauh ini protokol kesehatan yang diterapkan PB PON Papua cukup ketat. "Prokes untuk atlet dan petugas pertandingan ketat wajib antigen sebelum tanding. Juga ada tes usap dan PCR yang rutin digelar. Prokes penonton di venue indoor juga ketat. Wajib masker, vaksin, antigen, serta ketat membatasi kapasitas penonton hanya 25 persen," kata dia.

Junaidi menambahkan, jumlah yang terpapar sangat sedikit statistiknya. Menurut dia, dari 1.300 kontingen DKI, yang sejauh ini terpapar Covid-19 hanya lima orang. “Bukan mengecilkan angka tersebut. Tetapi secara saat ini sangat kecil. Lagi pula semua adalah tanpa gejala," kata dia.

Mereka yang mau kembali ke daerah masing-masing, kata Junaidi, juga diwajibkan tes PCR. Ia merasa kasihan pada para atlet dan anggota kontingen yang sudah berjuang cukup lama di Papua meninggalkan keluarga.

“Padahal, prokes sudah ketat. Kalau mau mereka isoman di rumah sendiri, tetap prokes pakai masker dan jangan berkunjung ke orang tua dahulu. Nanti kalau sudah lima hari baru tes PCR," kata Junaidi. 

photo
Gubernur Sumbar, Mahyeldi (kiri) melepas sejumlah atlet kontingen PON Sumbar ke Papua, di Kantor Gubernur Sumatra Barat, di Padang, Senin (27/9/2021). Kontingen Sumbar dengan 188 atlet resmi dilepas untuk mengikuti PON Papua dan bertekad meraih peringkat 10 besar. - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Junaidi juga mengungkapkan, surat edaran dari Satgas Covid-19 Pusat berpengaruh ke psikologi atlet. "Kita rencananya akan mengajukan keberatan ke Dinkes DKI Jakarta. Seperti yang telah dilakukan kontingen Jawa Timur."

Selama pelaksanaan PON XX sejauh ini, ada lima atlet DKI Jakarta yang terpapar Covid-19. Di antaranya, dua atlet cabang olahraga judo yang saat ini sudah pulang, kemudian satu atlet basket yang juga sudah pulang.

Selain itu, satu atlet softball berencana pulang pada Senin (11/10). Hanya tersisa satu atlet dari sepatu roda yang masih positif Covid-19 dan diharapkan pulih dua hari mendatang. 

Junaidi mengungkapkan, hanya empat cabang olahraga dari 34 yang terpapar. "Teman-teman dari satu cabor ketika dites PCR juga negatif,” ujarnya. Begitu pun, Junaidi mengimbau kepada kontingen DKI Jakarta untuk ketat menjalankan prokes selama mengikuti PON Papua 2021.

Sementara itu, sebanyak 17 atlet PON XX Papua Asal Sumatra Barat (Sumbar) tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Jumat (8/10). Semua atlet dan pelatih langsung menjalani tes rapid dan pengambilan sampel darah untuk diperiksa lebih lanjut oleh tim Dinas Kesehatan provinsi. Hal ini dilakukan guna memastikan para atlet tersebut tidak terpapar Covid-19 atau malaria.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, Dedy Diantolani, meminta para atlet bisa bersabar sebelum bertemu keluarga masing-masing. Sebab, sesuai dengan aturan protokol kesehatan baru, seluruh atlet yang baru kembali dari Papua diharuskan menjalani karantina selama lima hari.

“Pemprov Sumbar telah menyiapkan fasilitas karantina di asrama Haji Tabing Padang. Informasi dari kepala Dinas Kesehatan, fasilitasnya selayaknya di hotel berbintang. Ini demi kebaikan para atlet dan keluarganya juga,” kata Dedy.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat