Suasana kantor Desa Bojong Koneng Bogor yang dirusak massa | Youtube

Bodetabek

Polisi Tangkap Perusak Kantor Desa Bojong Koneng Bogor

Jajaran Polres Bogor telah menangkap dan menahan satu orang.

BOGOR -- Jajaran Polres Bogor telah menangkap dan menahan satu orang, pascakejadian perusakan Kantor Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Aksi pengrusakan itu terjadi Sabtu (2/10) lalu. Saat ini, polisi juga melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.

“Satu orang sudah kita lakukan penangkapan. Masih kita cari lagi untuk pelaku-pelaku lainnya. Kemarin sudah ada beberapa, tapi tidak ada di tempat semuanya,” ujar Kapolres Bogor, AKBP Harun, ketika ditemui Republika di Mako Polres Bogor, Selasa (5/10).

Diketahui, ricuh dan perusakan kantor desa terjadi akibat adanya penataan dan pengolahan lahan oleh PT Sentul City, di RW 11 Kampung Gunung Batu Kidul di desa tersebut. Harun mengungkapkan, pelaku yang ditangkap merupakan warga setempat. Hanya saja, bukan pada RW yang dilakukan pengolahan lahan.

“Yang ditangkap warga setempat, bukan RW yang dilakukan pengolahan lahan. Jadi, bukan lahan mereka, mereka tidak tahu permasalahannya, tetapi melakukan unjuk rasa,” jelas Harun.

Saat ini, kata dia, polisi masih menyelidiki apakah satu orang yang tertangkap merupakan provokator pada kejadian, atau pelaku perusakan. Termasuk juga indikasi pelaku-pelaku lain yang masih dilakukan pengejaran.

Harun menuturkan, diperkirakan ada beberapa orang lagi yang akan menjadi tersangka selanjutnya. Siapa pun pelakunya, kata Harun, harus ditindak tegas karena telah melakukan tindakan anarkistis di kantor instansi pemerintah.

“Ini perkara masih bersambung terus, masih berkembang terus. Nanti akan kita tegas. Siapa pun yang melakukan tindakan anarkistis, pengrusakan, pasti akan kita tindak tegas,” ujarnya.

Di samping itu, kemungkinan pihaknya akan memberikan sanksi terhadap Polsek Babakan Madang terkait pengamanan. Saat ini, Polres Bogor juga menempatkan anggota Sabhara untuk mengantisipasi adanya kejadian yang tidak diinginkan.

“Kita lakukan pengamanan di Polsek maupun di balai desa, tetapi hingga saat ini kita pun masih mencari para tersangkanya yang hingga saat ini tidak ada di tempat, masih DPO,” ujarnya.

Harun menjelaskan, pada saat kejadian, diperkirakan ada 50 orang yang datang ke kantor desa. Di antara puluhan orang tersebut, ada beberapa orang yang memprovokasi masyarakat setempat. Sehingga, terjadi perusakan kantor desa.

Kejadian ini, diakui Harun, diawali dari proses penataan lahan oleh PT Sentul City. Di mana PT Sentul City akan melakukan pengolahan lahan di RW 11 Desa Bojong Koneng.

Camat Babakan Madang, Cecep Imam Nagarasid, mengatakan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (2/10) ketika staf desa sedang libur. Dia mengaku tidak mau menduga siapa pelaku dari perusakan kantor Desa Bojong Koneng itu.

“Kita tidak mau menduga-duga siapa pelakunya. Hanya sekarang ada pidana di kepolisian. Karena itu, terjadi perusakan terhadap kantor pemerintahan,” ujar Cecep.

Kendati demikian, Cecep mengatakan, tidak ada yang melaporkan hal tersebut ke jajaran Polres Bogor. Karena, setelah kejadian, polisi sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP), dan yang dirusak merupakan instansi pemerintahan.

“Jadi, dilaporkan atau tidak dilaporkan, ini diproses. Seandainya ada yang laporan mungkin dari pemerintah desa ya, tapi sekali lagi laporan itu tidak menjadi indikator karena ini fasilitas umum yang dirusak oleh sekelompok orang,” ujar Cecep.

Cecep pun tidak mau berpendapat mengenai dugaan siapa yang melakukan perusakan itu. Baik yang disebut sebagai warga kontra Sentul City, dan pihak lain terkait kasus tersebut.

Padahal, Cecep menuturkan, pihaknya mengaku siap jika antara kubu warga Bojong Koneng termasuk aktivis Rocky Gerung, dan PT Sentul City ingin melakukan mediasi ataupun musyawarah.

Terpisah, Pengacara Rocky Gerung, Nafirdo Ricky menjelaskan, kejadian itu terjadi saat warga meminta bantuan kepada pihak Desa Bojong Koneng, terkait adanya penataan lahan oleh PT Sentul City. Namun, sang Kepala Desa yang terlihat ada di kantornya justru malah melarikan diri.

Hal itupun menyulut emosi warga. Sehingga, lanjutnya, sempat terjadi kericuhan di Kantor Desa Bojong Koneng pascakaburnya sang Kepala Desa. Ditambah dengan tidak ada pihak pemerintah yang mau menghentikan //backhoe dan //bulldozer milik Sentul City yang terus bergerak

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat