Warga menari menggunakan pakaian adat saat menyambut Kirab Api PON saat gelaran upacara Kirab Api PON XX Papua di Perbatasan Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (1/10/2021). | Republika/Thoudy Badai

Tajuk

PON XX Momentum Kebangkitan Olahraga Nasional

PON harus menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya atlet Indonesia yang mampu berprestasi di pentas dunia.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua secara resmi akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10).  PON XX merupakan sejarah penting bagi republik ini. Betapa tidak, untuk pertama kalinya, pesta olahraga multievent terbesar di Tanah Air itu dihelat di wilayah Indonesia bagian timur.

Perhelatan PON XX Papua yang berlangsung hingga 15 Oktober 2021 dengan mempertandingkan 37 cabang dan 56 disiplin olahraga dengan 679 nomor pertandingan itu harus menjadi momentum bagi kebangkitan kembali olahraga Indonesia. Karenanya, kita berharap agar pesta olahraga empat tahunan yang diikuti 6.442 atlet itu berlangsung dengan sukses.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, indikator kesuksesan penyelenggaraan PON tak hanya soal prestasi belaka. Terbebasnya semua elemen yang terlibat dalam perhelatan akbar ini dari Covid-19 menjadi indikator lain kesuksesan PON XX. Karenanya, semua atlet, ofisial, panita penyelenggara serta masyarakat di Kota Jaya Pura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke harus benar-benar berdisiplin menjalankan protokol kesehatan. Kita berharap, PON XX ini terbebas dari klaster Covid-19.

Publik juga berharap agar PON XX berjalan dengan aman dan lancar. Polri dan TNI telah menyatakan kesiapannya untuk mengamankan pesta olahraga yang diikuti kontingen dari  34 provinsi itu. Dan tentu, masyarakat Papua pun akan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar PON XX bisa melahirkan rekor-rekor baru, tak hanya berkelas nasional, tapi juga level internasional.

 
Publik juga berharap agar PON XX berjalan dengan aman dan lancar.
 
 

PON XX harus menjadi ajang yang mampu melahirkan atlet-atlet unggul dan andal yang akan menjadi duta bangsa dalam berbagai kejuaraan dan pesta olahraga di tinggal regional dan global. Karenanya, setiap atlet, ofisial, wasit, dan panitia penyelenggara harus menjadikan ajang yang telah menghabiskan dana negara cukup besar itu sebagai kompetisi yang sehat dan fair.

Muruah PON XX harus dijaga dengan baik. Tak boleh ada praktik-praktik menghalalkan segala cara demi medali. Setiap kontingen tentu berjuang demi gengsi provinsi masing-masing. Namun, setiap medali yang diraih sudah seharusnya pula didapat dengan prestasi yang murni. Dengan begitu, regenarasi atlet nasional akan berjalan dengan baik.

PON XX Papua juga menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah dalam pemerataan pembangunan di wilayah paling timur itu. Berbagai fasilitas olahraga berstandar internasional telah dibangun di Papua.  Triliunan rupiah, baik dari APBN maupun APBD telah mewujud dalam bentuk stadion dan sarana olahraga lainnya. Tentu ini adalah berkah bagi masyarakat Papua.

 
PON harus menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya atlet Indonesia yang mampu berprestasi di pentas dunia. 
 
 

Kita berharap, beragam sarana dan fasilitas olahraga itu bisa digunakan secara maksimal, tak hanya saat PON XX berlangsung. Namun, semua sarana yang telah ada itu bisa digunakan sebagai pusat pengembangan prestasi olahraga di wilayah timur Indonesia. Ada begitu banyak potensi atlet yang dimiliki Indonesia timur. Sarana peninggalan PON XX harus dimaksimalkan untuk mencetak atlet-atlet nasional yang akan menjadi wakil bangsa di pentas internasional.

Karenanya, perlu ada perencanaan yang matang dari pemerintah pusat dan daerah terhadap nasib sarana dan fasilitas olahraga yang telah dibangun itu. Jangan sampai, stadion dan gelanggang olahraga yang telah dibangun dengan susah payah itu terbengkalai dan rusak akibat tak dirawat dan dipakai. Ini tak boleh terjadi.

Beragam fasilitas dan sarana olahraga yang telah berdiri megah di Papua itu harus digunakan secara maksimal pasca-PON XX. Papua harus bisa menjadi pusat keunggulan olahraga nasional di wilayah Indonesia timur.

Sejatinya, PON bukan sekadar seremonial kompetisi belaka. Namun, PON harus menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya atlet Indonesia yang mampu berprestasi di pentas dunia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat