Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Daun Jatuh Pun Tuhan Tahu

Betapa adil akhlak Tuhan yang selalu mengenali yang kecil dan besar untuk terus mengukir prestasi.

FAUZUL IMAN

Kata waraq (daun), menurut Raghib al-Ashfihani dalam kitabnya Mu'jam Mufradat Alfazi al-Quran memiliki beberapa makna, yaitu daun pohon dan uang perak. Pengertian ini menggambarkan daun sesuatu yang bermanfaat.  Sementara, menurut Abu Hasan Ibnu Faris Ibnu Zakaria dalam Maqayis Al-Lughah, berarti lemah. Pengertian ini menggambarkan daun sesuatu benda lemah yang gampang bergoyang. Oleh karena itu, pemimpin yang lemah dalm bahasa Arab disebut ar-Rijalu al- al-Waraq.

Daun  ini disebut dalam surah al-An 'am ayat  59, " Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya ( pula)..."  Ayat ini menyingkap  kebesaran Tuhan dalam menteransendensi alam di satu sisi dan menunjukkan kelemahan manusia yang harus melakukan pembelajaran diri. Daun jatuh yang dijadikan sasaran ibrah tak luput dari intaian Tuhan,  memetik  beberapa poin penting bagi pembelajaran manusia dimaksud.

Pertama, pada diri Tuhan terkumpul kuasa yang tak dapat tertandingi oleh siapapun. Pada Tuhanlah segala kunci yang gaib. Peristiwa yang terjadi pada diri manusia kini maupun kelak hanya Tuhan yang mengetahui dan menetapkannya. Ketika detik ini manusia dipuja meraih kedudukan, detik yang berbeda terjatuh bagai daun  disapu angin kesengsaraan.

 
Betapa adil akhlak Tuhan yang selalu mengenali yang kecil dan besar untuk terus mengukir prestasi.
 
 

Kedua, teladanilah Tuhan Yang Maha Teliti  melihat sesuatu betapapun kecilnya. Daun yang jatuh di malam suntuk pun Dia mengetahuinya. Betapa adil akhlak Tuhan yang selalu mengenali yang kecil dan besar untuk terus mengukir prestasi. Belajarlah dari cara Tuhan yang bersikap perhatian pada semua unsur lingkungan sosial. Tidak gegabah memberi keputusan karena mengenali yang kecil dan yang besar.

Ketiga, daun yang dijadikan ibrah oleh Tuhan dalam ayat ini menandakan sisi manfaat daun sebagai mahluk nabati dan mahluk insani dalam siklus hubungan ekosistem. Manusia,  menurut pakar ekologi, dapat menghirup oksigen dari daun tetumbuhan.  Manusia juga perlu belajar dari kelemahan daun yang tidak selamanya segar. Manusia tidak boleh arogan dengan gelar, posisi dan kejayaannya yang diraih hari ini, karena pada saatnya akan seperti daun, jatuh tergoncang angin dan kering tersengat matahari.

Sebagai manusia hendaknya kita menjadi manajer yang cermat, teliti dan hati-hati. Sebelum mengambil keputusan strategis, lakukanlah evaluasi dengan baik. Bangun  hubungan ekosistem dengan semua segmen agar saling menghormati dan menghargai. Hindari kebijakan elitis demi memenuhi kepetingan kelompok tertentu. Jangan tumbangkan jati dirimu bagai daun terjatuh yang diintai Rab al-I'zzati. Nauzubillah! 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat